berasal dari keluarga biasa saja. Siswa di kelompok dalam, dianggap sebagai siswa yang terbaik, mereka disegani dan memiliki kekuasaan. Sedangkan siswa di
kelompok luar cenderung tidak memiliki kebebasan dan sering mendapatkan diskriminasi. Kazue Sato yang berasal dari kelompok luar ingin menjadi yang
terbaik, dia juga ingin mendapatkan hak yang sama seperti siswa di kelompok dalam. Dia melakukan banyak usaha untuk bisa seperti siswa di kelompok dalam
dan mendapatkan pengakuan dari siswa-siswa lainnya. Dia berusaha menentang segala sesuatu yang membatasi dirinya yang juga dialami siswa dari kelompok
luar lainnya. Tetapi ketidakpuasan atas sikap siswa kelompok orang dalam juga ditunjukkan oleh siswa kelompok orang luar lainnya.
Dari hal di atas yang ingin diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana interaksi yang terjadi antara kedua kelompok tersebut saat menjalani kehidupan
mereka di Sekolah. Dalam bentuk pertanyaan masalah yang akan di teliti dalam skripsi ini adalah :
1. Bagaimana interaksi sosial golongan atas dan golongan bawah yang
terlihat dalam novel Grotesque karya Natsuo ?
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Analisis ini difokuskan kepada bagaimana interaksi sosial dua kelompok siswa yang ditunjukkan oleh interaksi siswa kelompok orang dalam dan siswa
kelompok orang luar yang terdapat pada novel Grotesque. Kelompok orang dalam maksudnya adalah siswa yang masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q tanpa
ujian dan mereka berasal dari keluarga-keluarga yang kaya. Sedangkan kelompok orang luar maksudnya mereka yang masuk ke selokah lanjutan atas melalui ujian
Universitas Sumatera Utara
dan berasal dari keluarga yang biasa saja. Interaksi yang akan dilihat disini adalah tindakan semena-mena yang ditunjukkan oleh siswa dari kelompok orang dalam
terhadap siswa di kelompok orang luar, dan bagaimana sikap siswa di kelompok orang luar menanggapi perlakuan tersebut. Untuk menganalisisnya penulis akan
menggunakan teori interaksi dan pendekatan semiotik. Untuk menghindari permasalahan melebar dan tidak fokus maka perlu
adanya pembatasan ruang lingkup pembahasan. Sebelum melakukan kajian mengenai interaksi sosial dua kelompok siswa pada novel “Grotesque” ini, penulis
akan mencoba membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu: setting novel “Groteque” , sinopsis cerita novel “Grotesque”,
interaksi sosial dan pembentukan kelompok siswa dalam novel “Grotesque”
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka
Sastra adalah bagian dari hasil budaya manusia. Sastra tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Menurut Semi dalam http:asemmanis.wordpress.com
20091003pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan kreatif yang objeknya adalah manusia dan
kehidupannya menggunakan bahasa sebagai medianya. Menurut Rene wellek dalam Melani budianto 1995:109 bahwa sastra adalah lembaga sosial yang
memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Setiap karya sastra yang dihasilkan
tentunya mempunyai tujuan memberikan manfaat bagi para pembaca. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
itu sebuah karya sastra dihasilkan dengan melihat lingkungan dan kehidupan sehari-hari dan diharapkan memberikan manfaat juga bagi kehidupan.
Novel adalah karya sastra yang sangat popular. Meskipun novel merupakan hasil karya fiksi namun isi cerita dalam novel merupakan
penggambaran dari sebuah kehidupan. Sehingga pembuatan sebuah novel juga dipengaruhi dengan budaya atau keadaan lingkungan dan sosial masyarakat.
Dalam kehidupan nyata setiap individu tidak dapat terlepas dari interaksi sosial. Setiap individu selalu akan melakukan interaksi sosial dalam menjalani
kehidupannya. Menurut Bonner dalam Ali http:belajarpsikologi.com pengertian-interaksi-sosial interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua
orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
Dalam novel, setiap tokoh harus melakukan interaksi satu sama lain untuk menunjukkan permasalahan yang ada sehingga menghasilkan sebuah cerita yang
dapat di pahami pembaca. Dalam novel Grotesque juga terdapat interaksi antara tokoh-tokohnya. Sama seperti kehidupan nyata para tokohnya melakukan interaksi
dan membangun sebuah hubungan. Interaksi yang akan dilihat dalam novel ini adalah interaksi antara dua kelompok siswa sekolah lanjutan atas. Kedua
kelompok itu adalah siswa kelompok orang dalam dan siswa kelompok orang luar. Siswa kelompok orang dalam adalah siswa yang masuk ke sekolah atas
perguruan Q tanpa melalui ujian karena sudah merupakan siswa di perguruan Q pada tingkat sebelumnya, dan mereka adalah siswa yang berasal dari keluarga
yang kaya. Sedangkan siswa kelompok orang luar adalah siswa yang masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q melalui ujian dan mereka berasal dari keluarga
Universitas Sumatera Utara
yang biasa saja. Siswa kelompok orang dalam memiliki kekuasaan dan kebebasan di sekolah. Hal ini menyebabkan siswa kelompok orang dalam bersikap semena-
mena terhadap kelompok orang luar. Siswa kelompok orang luar yang sering mendapat diskriminasi merasa tidak suka atas sikap siswa kelompok orang dalam.
Hal ini menyebabkan Kazue Sato salah satu siswa kelompok orang luar berusaha mendapatkan hak yang sama dengan kelompok orang dalam. Dan kelompok orang
luar lainnya pun berusaha untuk menghindar dan terlepas dari tekanan siswa kelompok orang dalam. Kedua kelompok ini saling berhubungan dan
menghasilkan suatu interaksi yang menunjukkan sikap siswa dari kelompok orang dalam selalu mendominasi.
b. Kerangka Teori