86
B. KONEKTIVITAS: DARI MERAUKE KE ASIA TIMUR
Dalam waktu yang relatif singkat, Merauke telah mampu mencuri perhatian para investor dalam negeri dan asing, khususnya China dan Korea.
Tercatat dalam laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah BKPMD kabupaten Merauke
109
bahwa hingga Mei 2011 MIFEE telah mendatangkan 57 perusahaan yang mengajukan kerjasama investasi di
Merauke; 46 diantaranya telah secara resmi diterima. Maka dalam konteks kerjasama dan hubungan dengan investasi luar negeri ini, pentinglah kiranya
untuk juga mengetahui bagaimana posisi MIFEE dalam peta pembangunan perekonomian
Indonesia, mengingat
telah diterbitkannya
Perpres No.322011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia
MP3EI 2011-2025?
Sejauhmana keterkaitan
pembangunan perekonomian Indonesia dengan sistem perekonomian regional dan global?
1. Interkonektivitas Indonesia
MP3EI adalah suatu rencana pembangunan ekonomi Indonesia yang diwacanakan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, berimbang,
berkeadilan dan
berkelanjutan. Rencana
ini membayangkan Indonesia mampu mendudukkan dirinya sebagai sepuluh
negara besar dunia pada tahun 2025, dimana pendapatan per-kapita
109
Pemerintah Kabupaten Merauke. 2011. Nama Perusahaan Berdasarkan Group. Merauke: BKPMD.
87
penduduk Indonesia ditargetkan akan mencapai sekitar US 15.000, dengan Produk Domestik Bruto PDB antara US 4- 5 triliun. Bayangan itulah yang
mendorong dipilihnya percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia, yang dikatakan hanya bisa terwujud melalui penyediaan infrastruktur secara
bersama-sama antara pemerintah dan dunia usaha [swasta].
110
Lalu bagaimana hubungannya dengan MIFEE?
Pada bagian ini akan dibahas posisi MIFEE, yaitu bagaimana keberadaan MIFEE dalam kerangka kerja yang tergambar dalam MP3EI.
Selain itu dibahas juga mengapa MP3EI, yaitu apakah alasan dipilihnya MP3EI sebagai program perekonomian nasional?
a. Koridor Papua dan Kepulauan Maluku: MIFEE dalam MP3EI
Menyusul kebijakan tentang MP3EI, bagi Papua, pada tahun 2011 yang lalu pemerintah Indonesia telah menerbitkan Perpres No.652011
tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Dalam pasal 2 dari ketentuan umumnya, Perpres ini menetapkan bahwa
Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat P4B ini mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RPJM Nasional tahun 2010-2014 dan RPJM Provinsi Papua serta RPJM Provinsi Papua Barat, serta memperhatikan Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI. Salah satu pendekatan
110
BAPPENAS. 2011. Sustaining Partnership: Konektivitas Enam Koridor Ekonomi. IRSDP: http:pkps.bappenas.go.idattachmentsarticle957DESEMBER20Khusus_KONEKTIFITAS_I
NDONESIA_L.pdf , hlm: 2, 4, diakses pada 07022013.
88
dari pelaksanaan tersebut adalah penetapan Kawasan Strategis sebagai kawasan yang memiliki potensi daya ungkit pertumbuhan ekonomi.
111
Oleh karena itu, arah dari P4B yang cenderung fokus pada kebijakan
pembangunan sosial ekonomi, sosial politik dan budaya, harus disinergikan dengan MP3EI yang lebih menekankan intervensinya pada bidang ekonomi,
khususnya peningkatan dan pemberian kemudahan investasi dan MIFEE.
112
Pada pelaksanaannya, MP3EI dijalakan dengan mengembangkan enam koridor ekonomi yang disusun berdasarkan pembagian wilayah atas
dasar potensi sumber daya alam yang dimiliki dengan mempertimbangkan baca: mengutamakan keterkaitan [geografis] antar wilayah. Enam koridor
ekonomi tersebut antara lain adalah koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, serta Papua
–Kepulauan Maluku. Pada setiap koridor akan dikembangkan konektivitas intra wilayah serta antar wilayah
dengan tujuan menghubungkan pusat-pusat ekonomi utama yang ada di dalam setiap koridor dan antar koridor serta dengan pasar dunia.
Pembangunan enam koridor ekonomi dilakukan melalui pembangunan pusat-pusat pertumbuhan di setiap koridor dengan mengembangkan klaster
industri dan Kawasan Ekonomi Khusus KEK yang berbasis sumber daya unggulan di setiap koridor ekonomi.
113
MIFEE sebagai sebentuk program pada sektor Tanaman Pangan merupakan salah satu dari 5 fokus kegiatan ekonomi disamping juga
111
Peraturan Presiden No.652011 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
112
Ibid., lampiran-1, hlm: 24-25.
113
BAPPENAS. Ibid.,
89
Tembaga, Nikel, Migas dan Perikanan dalam koridor ekonomi Papua –
Kepulauan Maluku.
114
Sebagai proyek besar yang sedang berkembang, MIFEE akan ditunjang dengan penyiapan infrastruktur berskala internasional
dengan dibangunnya pelabuhan udara dan laut, disamping juga pembangunan infrastruktur untuk menjamin konektifitas darat Timika-
Jayapura-Merauke. Selain itu, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan ini sangat besar, sangat diperlukan pelibatan
sumber dana asing, dan demi tercapainya hal itu pemerintah [Daerah] harus melakukan feasibility study pengembangan kawasan, agar hasilnya dapat
mempermudah pemasaran potensi kawasan untuk menjaring sebanyak- banyaknya investasi.
115
Dengan demikian, investasi pun tidak hanya hadir dalam bentuk konsesi perusahaan budidaya tanaman atau pengekploitasi
dan pengolah sumber daya alam, melainkan juga dalam penyediaan segala kebutuhan infrastruktur sebagai nilai tukar.
b. Mengapa MP3EI?
Dalam pidato sambutan pada acara peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI 2011-
2025 pada tanggal 27 Mei 2011 di Jakarta, Presiden SBY menjelaskan:
Ada 3 pertanyaan kunci. Pertama, mengapa diperlukan sebuah masterplan. Kedua, mengapa pembangunan ekonomi di negeri kita ini mesti dipercepat
114
Peraturan Presiden RI No.322011, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia MP3EI
2011-2025. Presiden
Republik Indonesia:
www.presidenri.go.idDokumenUU.php658.pdf , lampiran, hlm: 161.
115
BAPPENAS. Ibid., hlm: 17.
90 dan diperluas. Sedangkan yang ketiga, mengapa pemerintah mesti proaktif
dan aktif untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi kita.
Jawabannya adalah kita memang memerlukan masterplan, agar arah, kebijakan, dan strategi yang kita tempuh itu jelas. Ingat yang kita bangun ini
negara, berjangka panjang, mencakup potensi ekonomi yang besar. Mustahil tanpa rencana, tanpa masterplan semuanya itu bisa kita lakukan.
Yang kedua, kita juga mesti mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia, agar ekonomi nasional kita tumbuh kuat di seluruh
tanah air. … Tugas kita ke depan adalah mempercepat dan memperluas hasil-hasil yang telah dicapai itu menuju masa depan yang lebih baik.
Sedangkan yang ketiga, … mengapa pemerintah harus berperan dan proaktif, serta aktif untuk melakukan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi ini, termasuk menyusun masterplan yang baru saja ditayangkan di layar belakang saya. Semua ini kita lakukan karena
pengalaman menunjukkan ekonomi suatu negara tidak boleh hanya kita serahkan kepada mekanisme pasar, hanya mengikut hukum-hukum
kapitalisme yang fundamental. … Dalam dunia ekonomi, kita kenal dengan invisible hand, tangan yang tidak kelihatan. Tetapi sesungguhnya juga ada
visible hand, tangan yang kelihatan. Tangan yang kelihatan ini, visible hand ini tiada lain adalah pemerintah.
116
Dari pidato Presiden tersebut secara singkat dapat disimpulkan bahwa jawaban dari mengapa MP3EI? adalah karena Indonesia baca:
pemerintah butuh MP3EI, lain tidak. Artinya, penulis memandang bahwa alasan yang dikemukakan oleh Presiden SBY secara implisit memperlihatkan
bahwa MP3EI pada dasarnya bukanlah sesuatu yang dihasilkan dari sebuah analisis mendalam tentang situasi perkonomian yang khas Indonesia, selain
hanya disandarkan pada wacana tentang potensi dan tantangan sebagaimana yang akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. Hal ini
juga terlihat dari bagaimana dalam Perpres No.322011 juga dijelaskan tentang pertimbangan ditetapkannya peraturan Presiden ini adalah bahwa
dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
116
Susilo Bambang Yudoyono. 2011. Sambutan pada Acara Peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI 2011-2025. Sekretariat
Kepresidenan: http:www.presidensby.infoindex.phppidato201105271642.html
, diakses pada 10012013.
91
2005 –2025 dan untuk melengkapi dokumen perencanaan guna
meningkatkan daya saing perekonomian nasional yang lebih solid, diperlukan
adanya suatu
masterplan percepatan
dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia dengan memiliki arah yang jelas, strategi yang tepat, fokus dan terukur.
117
Apa yang dimaksudkan dengan pemerintah sebagai visible hand pun tak lain adalah pengaturan arah kebijakan dalam mendukung legalitas dan
kelancaran liberalisasi komoditi pangan, sesuai dengan apa yang telah disebut oleh Man Ho So dalam KADIN Feed The World Seminar 2010 sebagai
improve global governance of food security . Sementara, jawaban SBY atas pertanyaan partama dan keduanya justru lebih mengisaratkan bahwa selama
ini masyarakat Indonesia tidak sejahtera karena pembangunan ekonominya berjalan lambat dan tidak memiliki masterplan. Dengan demikian, hal yang
patut dipertanyakan selanjutnya adalah: jika bukan dari pemerintah Indonesia sendiri, lalu dari mana ide masterplan percepatan dan perluasan
itu hadir? Untuk menjawabnya, maka pembahasan ini selanjutnya harus melebar ke dalam konteks perekonomian di tingkat regional Asia Timur.
2. Indonesia dalam Regionalisme Asia