KeterbatasanBPenelitianB KesimpulanBB SaranB Pengaruh pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving terhadap sikap ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

Independent Samples T-Test terhadap skor sikap ilmiah awal kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan dengan SMA Negeri 2 Klaten didapatkan bahwa terdapat perbedaan antara sikap ilmiah awal siswa kelas eksperimen kedua sekolah. Oleh sebab itu, meskipun skor rata-rata sikap ilmiah akhir yang dimiliki siswa kelas eksperimen SMA Negeri 2 Klaten 31,87 lebih tinggi dibanding SMA Negeri 1 Prambanan 28,57 tetapi hal tersebut belum sepenuhnya dapat dikatakan bahwa treatment tersebut dapat lebih baik diterapkan di SMA Negeri 2 Klaten untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa. Berdasarkan pengujian gain score didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan sikap ilmiah pada kedua sekolah, sehingga diketahui bahwa pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving dapat diterapkan di kedua sekolah dengan kondisi kurikulum yang berbeda tersebut yakni KTSP dan Kurikulum 2013 dalam mengembangkan sikap ilmiah siswa.

E. KeterbatasanBPenelitianB

Keterbatasan yang dialami dalam melaksanakan penelitian ini yakni sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembelajaran untuk penelitian hanya dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan saja. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah akibat adanya ujian-ujian. 2. Angket sikap ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 10 item pernyataan sehingga kurang dapat menggali sikap ilmiah yang dimiliki oleh siswa secara lebih mendalam. 76 BABBVB PENUVUPB

A. KesimpulanBB

Berdeserken penelitien yeng teleh dilekuken meke depet disimpulken sebegei berikut: 1. Pede SMA Negeri 1 Prembenen terdepet sebenyek 6,06 siswe dengen sikep ilmieh senget beik di ewel pembelejeren mengguneken simulesi PhET dengen metode problem solving, kemudien meningket menjedi 15,15 siswe yeng memiliki sikep ilmieh senget beik di ekhir pembelejeren tersebut. Pede SMA Negeri 2 Kleten terdepet sebenyek 12,12 siswe dengen sikep ilmieh senget beik di ewel pembelejeren mengguneken simulesi PhET dengen metode problem solving, kemudien meningket menjedi 33,33 siswe yeng memiliki sikep ilmieh senget beik di ekhir pembelejeren tersebut. 2. Pembelejeren mengguneken simulesi PhET dengen metode problem solving delem penelitien ini belum optimel delem meningketken sikep ilmieh siswe, bile dibendingken dengen keles kontrolnye tidek didepetken perbedeen yeng signifiken, beik di SMA Negeri 1 Prembenen meupun di SMA Negeri 2 Kleten. 3. Pembelejeren mengguneken simulesi PhET dengen metode problem solving depet diterepken pede sekoleh yeng mengguneken KTSP meupun Kurikulum 2013 delem mengembengken sikep ilmieh.

B. SaranB

Berdeserken penelitien yeng teleh dilekseneken, terdepet beberepe hel yeng depet diserenken eger penelitien yeng serupe depet berjelen dengen lebih beik: 1. Sebeiknye pembelejeren dilekseneken peling tidek seleme 3 keli pertemuen eger bener-bener depet mengembengken sikep ilmieh siswe. 2. Delem kegieten mengguneken simulesi PhET guru herus berperen ektif delem membimbing den memfesilitesi siswe eger tidek terjedi miskonsepsi ketike siswe seleh delem menjelenken simulesi. 3. Sebeiknye pembegien kelompok siswe dilekuken dengen memperhetiken seberen siswe secere kognitif meupun efektifnye, bile ingin mengguneken kelompok siswe seet melekuken kegieten dengen simulesi PhET. 4. Sebeiknye delem pembelejeren mengguneken simulesi PhET dengen metode problem solving ini siswe diberiken beberepe sumber belejer sebegei referensi untuk menemuken kemungkinen penyeleseien meseleh den sebegei behen untuk berdiskusi. 5. Sebeiknye jumleh pernyeteen delem instrumen sikep ilmieh yeng diguneken lebih diperbenyek, sehingge depet menggeli sikep ilmieh siswe dengen lebih beik. 6. Delem penerepennye simulesi PhET depet dikombinesi dengen berbegei metode lein sebegei veriesi. 78 DAFTAR PUSTAKA Ambarjaya, B. S. 2012. Psikologi Penoioikan oan Pengajaran Teori oan Praktik. Yogyakarta: CAPS. Anwar, H. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu. Vol. 2: 103-114. BSNP. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. somnoatankemoikbuongoniosnpookumenPermenoiknas No 24 Tahun 2006npofn Diunduh pada tanggal 28 September 2015. Gora, W. Sunarto. 2010. PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIKn Jakarta: Elex Media Komputindo. Harso, A. dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Heuristik Vee terhadap Pemahaman Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Langke Rembong Tahun Pelajaran 20132014. e-Journal Program Pasca Sarjana Universitas Penoioikan Ganesha. Vol. 4 1. Jacobsen, D. A. dkk. 2009n Methoos For Teaching Metooe-metooe Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMAn Yogyakarta: Pustaka Pelajarn Marthen, K. 2010. Physics 2B: for Senior High School Grade XI 2nd Semester. Jakarta: Erlangga. Kemenag. 2005n Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. kemenagngoniofileookumen PP1905npofn Diunduh pada tanggal 7 November 2015. Mulyasa, E. 2005. Menjaoi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif oan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugrahanta, G.A. 2009. Problem Solving Method untuk Meningkatkan Soft Skill Mahasiswa PGSD dalam Perkuliahan Landasan Pendidikan SD. Wioya Dharma Jurnal Kepenoioikan. Vol. 19: 229-251. Perkins, K. dkk. 2006. PhET: Interactive Simulations for Teaching and Learning Physics. The Physics Teacher. Vol. 44: 18-23. Rao, D. B. 2004. Scientific Attituoe Scientific Aptituoe Ano Achievement. New Delhi: Discovery Publishing House. Sayekti, I.C. dkk. 2012. Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Analisis dan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Inkuiri. Vol.1:142-153. Suparno, P. 2011. Pengantar Statistik untuk Penoioikan oan Psikologi Buku Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, P. 2013. Metooologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, P. 2014. Metooe Penelitian Penoioikan IPA. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suyanto Djihad, A. 2013. Bagaimana Menjaoi Calon Guru oan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo. Wiemen, C. E dkk. 2010. Teaching Physics Using PhET Simulations. The Physics Teacher. Vol. 48: 225-227. Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. 80 LAMPIRAN Lampiran 1: Surat Izin Penelitian dari Kepala BAPEDA Kab.Sleman Penelitian dari Kepala BAPEDA Kab.Sleman Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Prambanan Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Prambanan Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 2 Klaten Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 2 Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 2 Lampiran 4: RPP Rancangan Pelakdanaan Pembelajaran Kelad Kontrol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika KelasSemester : Kelas XI Semester 2 Materi Pembelajaran : Hukum-hukum tentang Gas Ideal Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 3. Menerapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi, dan sumber energi dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor B. Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis pesamaan umum keadaan gas ideal C. Indikator 1. Menjelaskan hukum Boyle 2. Menjelaskan hukum Gay Lussac 3. Menjelaskan hukum Boyle-Gay Lussac 4. Menentukan hubungan variabel pada hukum Boyle, hukum Gay Lussac dan hukum Boyle-Gay Lussac D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan hukum Boyle 2. Siswa dapat menjelaskan hukum Gay Lussac 3. Siswa dapat menjelaskan hukum Boyle-Gay Lussac 4. Siswa dapat menentukan hubungan variabel pada hukum Boyle, hukum Gay Lussac dan hukum Boyle-Gay Lussac E. Materi Pembelajaran Hukum-hukum tentang gas ideal: hukum Boyle, hukum Gay Lussac dan hukum Boyle-Gay Lussac F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Membaca buku teks dan laman internet G. Alat, Bahan, dan Media 1. Alat dan bahan: white board, black board, spidol dan kapur 2. Media: buku dan internet H. Sumber Belajar 1. Buku pegangan peserta didik Fisika SMAMA Kelas XI 2. Sumber lain yang relevan misalnya internet, CDDVD pembelajaran I. Langkah Pembelajaran Rincian Kegiatan Waktu  Kegiatan Pendahuluan  Guru mendata kehadiran siswa  Apersepsi menyampaikan kepentingan  Menyampaikan tujuan pembelajaran  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok 15 menit  Kegiatan Inti  Siswa bersama guru merumuskan persamaan hukum Boyle dan hukum Gay Lussac  Siswa mengerjakan latihan soal 60 menit  KegiatanPenutup  Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut  Guru memberikan evaluasi belajar 15 menit J. Latihan Soal  Soal 1. Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 1,5 liter dan suhu tetap. Jika tekanan ruangan tersebut adalah 2 atm, hitunglah tekanan gas pada ruangan yang volumenya 3 liter? 2. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai volume V dan suhu T. Jika gas tersebut mengalami proses isobarik sehingga suhunya menjadi 2 kali suhu semula maka volume gas berubah menjadi? 3. Gas ideal berada dalam ruang tertutup dengan volume V, tekanan P dan suhu T. Apabila volumenya mengalami perubahan menjadi 12 kali semula dan suhunya dinaikkan menjadi 4 kali semula, maka tekanan gas yang berada dalam sistem tersebut menjadi?  Penyelesaian 1. Diketahui: V 1 : 1,5 liter P 1 : 2 atm V 2 : 3 liter Ditanyakan: P 2 …? Jawab: V1.P1 = V2.P2 1,5.2 = 3.P 2 3 = 3P 2 P 2 = 33 = 1 atm 2. Diketahui: V 1 : V T 1 : T T 2 : 2T Ditanyakan: V 2 …? Jawab: = = V 2 = 2V 3. Diketahui: V 1 : V P 1 : P T 1 : T V 2 : 12V T 2 : 4T Ditanyakan: P 2 …? Jawab: = = 4P = ½ P 2 P 2 = 8P Lampiran 5: RPP Rancangan Pelakdanaan Pembelajaran Kelad Ekdperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika KelasSemester : Kelas XI IPA4 Semester 2 Materi Pembelajaran : Hukum-hukum tentang Gas Ideal Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 3. Menerapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi, dan sumber energi dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor B. Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis pesamaan umum keadaan gas ideal C. Indikator 1. Kognitif a. Produk 1 Menjelaskan hukum Boyle 2 Menjelaskan hukum Gay Lussac 3 Menjelaskan hukum Boyle-Gay Lussac 4 Menentukan hubungan variabel pada hukum Boyle, hukum Gay Lussac dan hukum Boyle-Gay Lussac b. Proses Merencanakan dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan hukum Boyle dan hukum Gay Lusssac dengan menggunakan simulasi PhET a Merumuskan masalah b Merumuskan hipotesis c Mengidentifikasi variabel kontrol d Mengidentifikasi variabel manipulasi e Mengidentifikasi variabel respon f Melaksanakan eksperimen g Membuat tabel pengamatan dan membuat grafik h Melakukan analisis data i Merumuskan kesimpulan D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a. Produk 5. Siswa dapat menjelaskan hukum Boyle 6. Siswa dapat menjelaskan hukum Gay Lussac 7. Siswa dapat menjelaskan hukum Boyle-Gay Lussac 8. Siswa dapat menentukan hubungan variabel pada hukum Boyle, hukum Gay Lussac dan hukum Boyle-Gay Lussac b. Proses 1 Siswa dapat melakukan eksperimen dengan menggunakan simulasi PhET untuk menyelidiki hubungan antara suhu, tekanan, dan volume sesuai rincian tugas kinerja dalam LKS. E. Materi Pembelajaran Hukum-hukum tentang gas ideal: hukum Boyle, hukum Gay Lussac dan hukum Boyle-Gay Lussac F. Metode Pembelajaran 4. Diskusi 4. Membaca buku teks dan laman internet 5. Surveipengamatan 5. Tanya jawab 6. Eksperimenpercobaan G. Alat, Bahan, dan Media 1. Alat dan bahan: Laptop 2. Media : Simulasi PhET, internet, Lembar Kerja Siswa LKS dan LCD H. Sumber Belajar 3. Buku pegangan peserta didik Fisika SMAMA Kelas XI 4. Sumber lain yang relevan misalnya internet, CDDVD pembelajaran I. Langkah Pembelajaran Rincian Kegiatan Waktu  Kegiatan Pendahuluan  Guru mendata kehadiran siswa  Apersepsi menyampaikan kepentingan  Menyampaikan tujuan pembelajaran  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok 15 menit  Kegiatan Inti  Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan  Guru meminta siswa untuk mempelajari LKS terlebih dahulu dan siswa diminta untuk memprediksi jawabannya  Menyajikan informasi berupa rumusan masalah tentang hukum Boyle: Bagaimana pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu yang tetap dengan mengacu pada LKS: persamaan Hukum Boyle  Menyajikan informasi berupa rumusan masalah tentang hukum Gay Lussac: Bagaimana pengaruh suhu terhadap tekanan pada volume tetap dengan mengacu pada LKS: persamaan hukum Gay Lussac  Menghubungkan antara motivasi awal dengan rumusan masalah, jika volume diperbesar dan suhu tetap, apa yang terjadi pada tekanan? Berhipotesis  Menghubungkan antara motivasi awal dengan rumusan masalah, jika suhu diperbesar dan volume tetap, apa yang terjadi pada tekanan? Berhipotesis  Guru memberikan simulasi tentang PhET yang akan digunakan  Siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang hukum Boyle yaitu menyelidiki pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu tetap dan melakukan percobaan tentang hukum Gay-Lussac yaitu menyelidiki pengaruh suhu terhadap tekanan pada volume tetap dengan menggunakan simulasi PhET  Guru mengamati siswa dalam kelompok untuk menjalankan percobaan dengan menggunakan simulasi PhET  Siswa dalam kelompok mencatat data yang diperoleh dari percobaan dengan simulasi PhET 60 menit Rincian Kegiatan Waktu pada tabel sesuai dengan LKS  Guru menjelaskan bagaimana cara membuat grafik  Setiap kelompok membuat grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu tetap dan grafik hubungan tekanan terhadap suhu pada volume tetap  Siswa mempersentasikan hasil data yang diperoleh  Kegiatan Penutup  Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut  Guru memberikan evaluasi belajar 15 menit J. Latihan Soal  Soal 1. Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 1,5 liter dan suhu tetap. Jika tekanan ruangan tersebut adalah 2 atm, hitunglah tekanan gas pada ruangan yang volumenya 3 liter? 2. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai volume V dan suhu T. Jika gas tersebut mengalami proses isobarik sehingga suhunya menjadi 2 kali suhu semula maka volume gas berubah menjadi? 3. Gas ideal berada dalam ruang tertutup dengan volume V, tekanan P dan suhu T. Apabila volumenya mengalami perubahan menjadi 12 kali semula dan suhunya dinaikkan menjadi 4 kali semula, maka tekanan gas yang berada dalam sistem tersebut menjadi?  Penyelesaian 1. Diketahui: V 1 : 1,5 liter P 1 : 2 atm V 2 : 3 liter Ditanyakan: P 2 …? Jawab: V1.P1 = V2.P2 1,5.2 = 3.P 2 3 = 3P 2 P 2 = 33 = 1 atm 2. Diketahui: V 1 : V T 1 : T T 2 : 2T Ditanyakan: V 2 …? Jawab: = = V 2 = 2V 3. Diketahui: V 1 : V P 1 : P T 1 : T V 2 : 12V T 2 : 4T Ditanyakan: P 2 …? Jawab: = = 4P = ½ P 2 P 2 = 8P Lampiran 6: LKS Lembar Kerja Sidwa Coaching MENGAMATI PERGERAKAN PARTIKEL ZAT GAS A. Dasar Teori Apa yang dinamakan gas monoatomik? mono berarti satu atomik berarti atom. Jadi gas monoatomik berarti gas yang partikel-partikelnya berupa atom tunggal. Seperti pada gambar disamping. Contoh gas monoatomik adalah gas helium, neon, dan argon. Untuk kelas XI SMA ini masih dibatasi gas monoatomik. Sebenarnya ada gas yang lain, seperti gas diatomik; oksigen O2, Nitrogen N2, dan ada lagi gas triatomik; Karbondioksida CO2 dan uap air H2O. B. Tujuan Mengetahui bagaimana pergerakan partikel zat gas C. Alat dan Bahan FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of Colorado at Boulder alamat situs http:phet.colorado.edu Simulation: Gas Properties D. RumusanMasalah Bagaimana pergerakan partikel pada zat gas? E. Hipotesis ……………………………………………………………………………….. F. Prosedur Percobaan 1. Buka aplikasi PhET Interactive Simulations. 2. Pilih dan jalankan Gas properties 3. Pilih constant prameter : klik None, Gas in Chamber : Heavy Species diisi jumlah partikel, Gravity: 0, dan averaging time tidak dipakai. Gambar 1. Tampilan simulasi gas propertis Gambar 2. Tampilan simulasi setelah di enter datanya 4. Catat jumlah partikel sebelum menekan enter. Catat pada tabel 5. Dengan partikel yang berada di tabung. Selanjutnya amati pergerakan partikelnya 6. Ulangi percobaan dengan jumlah partikel sesuai keinginan anda. Catat pembacaan Jumlah partikel N dan catat semua kejadian yang anda lihat pada Tabel 1. G. Data dan Hasil Percobaan Tabel 1. Pengamatan: Jumlah partikel Hasil pengamatan …… …………………………… …… ……………………………

H. Analisis

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Negeri 1 Medan Terhadap HIV/AIDS Tahun 2014

0 38 110

Pengetahuan dan Sikap Pelajar SMA Negeri 1 Medan tentang Dismenore

5 67 52

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 5 Medan terhadap Jerawat Tahun 2010.

6 67 73

Gambaran Pengetahuan Siswa SMA Negeri 5 Medan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

2 48 50

Gambaran Sikap Siswa Internasional SMA St. Thomas 1 Medan terhadap Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran

0 29 96

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA NEGERI SMA 1 AEK NATAS.

0 2 15

Pengaruh penggunaan simulasi phet dengan model problem solving terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tentang hukum boyle dan gay lussac di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

0 0 159

Proses belajar metode problem solving berbantuan simulasi PhET: studi kasus siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Prambanan dan SMA N 2 Klaten materi hukum Boyle dan hukum Gay-Lussac.

0 6 154

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

Pengaruh Pendekatan Ilmiah Menggunakan Metode Eksperimen dan Demonstrasi terhadap Kemampuan Kognitif Fisika Ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar - UNS Institutional Repository

0 0 16