AnalisisBDataB Pengaruh pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving terhadap sikap ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

KelasBKontrolB KelasBEksperimenB Kode Siswa Sikap Ilmiah Awal Sikap Ilmiah Akhir Gain Score Kode Siswa Sikap Ilmiah Awal Sikap Ilmiah Akhir Gain Score C22 28 28 D22 35 39 4 C23 25 29 4 D23 28 31 3 C24 24 30 6 D24 30 30 C25 27 27 D25 33 30 -3 C26 27 28 1 D26 30 30 C27 23 38 15 D27 34 39 5 C28 24 35 11 D28 31 29 -2 C29 24 24 D29 32 28 -4 C30 28 28 D30 30 29 -1 Rata-rata 25.30 28.83 3,53 D31 30 29 -1 B B D32 29 31 2 B B D33 27 27 B B Rata-rata 30.51 31.87 1,36 B

C. AnalisisBDataB

1. SMA Negeri 1 Prambanan Berdasarkan data yang telah didapatkan dalam penelitian ini, dilakukan beberapa analisis. a. Mengetahui keadaan sikap ilmiah awal dan akhir siswa kelas eksperimen Untuk mengetahui keadaan sikap ilmiah awal maupun akhir siswa kelas eksperimen dilakukan dengan mengelompokkan siswa berdasarkan klasifikasi sikap ilmiahnya. Berikut merupakan hasil perhitungan jumlah dan persentase siswa yang memiliki sikap ilmiah sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik pada saat awal dan akhir pembelajaran. Tabel 4.5. Tabel jumlah dan persentase siswa kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan berdasarkan klasifikasi sikap ilmiah Klasifikasi Sikap Ilmiah Awal Sikap ilmiah akhir Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Sangat Baik 2 6,06 5 15,15 Baik 17 51,51 23 69,69 Kurang Baik 13 39,39 5 15,15 Tidak Baik 1 3,03 b. Mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswa kelas eksperimen Data sikap ilmiah awal dan akhir siswa digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan sikap ilmiah atau tidak pada siswa kelas eksperimen. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian dengan Paired Samples T-Test menggunakan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Awal 26.6364 33 4.57451 .79632 Akhir 28.5758 33 3.97673 .69226 Pada statistik paired samples diketahui bahwa terdapat 33 siswa pada kelas eksperimen yang digunakan. Seluruh siswa tersebut memiliki skor rata-rata sikap ilmiah awal sebesar 26,63 dan skor rata-rata sikap ilmiah akhirnya sebesar 28,57. Paired Samples dorrelations N Correlation Sig. Pair 1 Awal Akhir 33 .409 .018 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Awal - Akhir -1.93939 4.67667 .81410 -3.59767 -.28112 -2.382 32 .023 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |t | = |−2,38|, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 32 diketahui memiliki t crit sebesar 2,04. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka signifikan secara statistik, artinya ada peningkatan sikap ilmiah pada kelas eksperimen. c. Mengetahui perbedaan sikap ilmiah awal siswa kelas kontrol dengan eksperimen Data sikap ilmiah awal siswa kelas kontrol dibandingkan dengan kelas eksperimen guna mengetahui apakah terdapat perbedaan atau tidak antara keduanya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian dengan Independent Samples T-Test menggunakan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Sikap ilmiah awal Kontrol 31 27.0323 3.58221 .64338 Eksperimen 33 26.6364 4.57451 .79632 Pada group statistic diketahui bahwa pada kelas kontrol terdapat sebanyak 31 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah awal sebesar 27,03. Pada kelas eksperimen terdapat sebanyak 33 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah awal sebesar 26,63. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. T df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Sikap ilmiah awal Equal variances assumed 2.484 .120 .384 62 .702 .39589 1.03158 -1.66620 2.45798 Equal variances not assumed .387 60.098 .700 .39589 1.02375 -1.65185 2.44364 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh t = 0,38, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 62 diketahui memiliki t crit sebesar 2,00. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan antara sikap ilmiah awal siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen. d. Mengetahui perbedaan sikap ilmiah akhir siswa kelas kontrol dengan eksperimen Data sikap ilmiah akhir siswa kelas kontrol dibandingkan dengan kelas eksperimen guna mengetahui apakah terdapat perbedaan atau tidak antara keduanya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian dengan Independent Samples T-Test menggunakan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Sikap ilmiah akhir Kontrol 31 28.8387 4.60505 .82709 Eksperimen 33 28.5758 3.97673 .69226 Pada group statistic diketahui bahwa pada kelas kontrol terdapat sebanyak 31 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah akhir sebesar 28,83. Pada kelas eksperimen terdapat sebanyak 33 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah akhir sebasar 28,57. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Sikap ilmiah akhir Equal variances assumed .344 .560 .245 62 .807 .26295 1.07359 -1.88312 2.40902 Equal variances not assumed .244 59.418 .808 .26295 1.07857 -1.89493 2.42084 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh t = 0,24, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 62 diketahui memiliki t crit sebesar 2,00. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan antara sikap ilmiah akhir siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen. e. Mengetahui skor tiap aspek sikap ilmiah siswa Selain menganalisis sikap ilmiah secara keseluruhan, dianalisis pula skor tiap aspek penyusun sikap ilmiah. 1 Skor tiap aspek sikap ilmiah awal dan akhir siswa kelas eksperimen Berikut merupakan data skor tiap item pernyataan di kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan: Tabel 4.6. Tabel skor tiap item pernyataan sikap ilmiah awal dan akhir kelas eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan No. Item Pernyataan Awal Akhir 1 2,72 2,36 2 2,54 2,93 3 2,57 2,90 4 3,12 3,12 5 2,54 2,93 6 2,78 2,81 7 2,63 2,96 8 2,18 2,63 9 3 2,96 10 2,51 2,90 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dicari skor tiap aspek sikap ilmiah, seperti berikut: Tabel 4.7. Tabel skor tiap aspek sikap ilmiah awal dan akhir kelas eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan Ingintahu Respek thd data Berpikir kritis Berpikir terbuka Kerjasama Teliti Skeptis Awal 2,63 2,40 2,57 3,12 2,75 2,78 2,54 Akhir 2,64 2.79 2,90 3,12 2,93 2,81 2,93 Gambar 4.1. Grafik skor tiap aspek sikap ilmiah awal dan akhir kelas eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Grafik Skor Tiap Aspek Sikap ilmiah Awal Akhir Kelas Eksperimen SMAN 1 Prambanan Awal Akhir Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa sikap respek terhadap data, berpikir kritis, kerjasama, dan skeptis telah berkembang di kelas eksperimen tersebut. 2 Skor tiap aspek sikap ilmiah siswa kelas kontrol dan eksperimen Skor tiap aspek sikap ilmiah tersebut didapatkan dari rata-rata skor sikap ilmiah akhir seluruh siswa. Berikut merupakan data skor tiap item pernyataan di kelas kontrol dan eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan: Tabel 4.8. Tabel skor tiap item pernyataan kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan No. Item Pernyataan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 1 2,51 2,36 2 3,03 2,93 3 2,87 2,90 4 3,09 3,12 5 2,93 2,93 6 3,03 2,81 7 2,93 2,96 8 2,41 2,63 9 2,96 2,96 10 3,03 2,90 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dicari skor tiap aspek sikap ilmiah, seperti berikut: Tabel 4.9. Tabel skor tiap aspek sikap ilmiah kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan Ingin Tahu Respek thd Data Berpikir Kritis Berpikir Terbuka Kerjasama Teliti Skeptis Kelas Kontrol 2.77 2.67 2.87 3.09 2.99 3.03 2.93 Kelas Eksperimen 2.64 2.79 2.9 3.12 2.93 2.81 2.93 Gambar 4.2. Grafik skor tiap aspek sikap ilmiah kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa sikap respek terhadap data, berpikir kritis, berpikir terbuka siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol. 2. SMA Negeri 2 Klaten Berdasarkan data yang telah didapatkan dalam penelitian ini, dilakukan beberapa analisis. a. Mengetahui keadaan sikap ilmiah awal dan akhir siswa kelas eksperimen Untuk mengetahui keadaan sikap ilmiah awal maupun akhir siswa kelas eksperimen dilakukan dengan mengelompokkan siswa berdasarkan klasifikasi sikap ilmiahnya. Berikut merupakan hasil perhitungan jumlah dan persentase siswa yang memiliki sikap ilmiah sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik pada saat awal dan akhir pembelajaran. 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3 3.1 3.2 Grafik Skor tiap Aspek Sikap Ilmiah Kelas Kontrol dan Eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan Kelas kontrol Kelas eksperimen Tabel 4.10. Tabel jumlah dan persentase siswa kelas eksperimen SMA Negeri 2 Klaten berdasarkan klasifikasi sikap ilmiah Klasifikasi Sikap ilmiah awal Sikap ilmiah akhir Jumlah siswa Persentase Jumlah siswa Persentase Sangat baik 4 12,12 11 33,33 Baik 29 87,87 22 66,66 Kurang baik Tidak baik b. Mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswa kelas eksperimen Data sikap ilmiah awal dan akhir siswa digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan sikap ilmiah atau tidak pada siswa kelas eksperimen. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian dengan Paired Samples T-Test menggunakan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Awal 30.5152 33 2.29294 .39915 Akhir 31.8788 33 3.48889 .60734 Pada statistik paired samples diketahui bahwa terdapat 33 siswa pada kelas eksperimen yang digunakan. Seluruh siswa tersebut memiliki skor rata-rata sikap ilmiah awal sebesar 30,51 dan skor rata-rata sikap ilmiah akhirnya sebesar 31,87. Paired Samples dorrelations N Correlation Sig. Pair 1 Awal Akhir 33 .664 .000 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Awal - Akhir -1.36364 2.60790 .45398 -2.28836 -.43892 -3.004 32 .005 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |t | = |−3,00|, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 32 diketahui memiliki t crit sebesar 2,04. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka signifikan secara statistik, artinya ada peningkatan sikap ilmiah pada kelas eksperimen. c. Mengetahui perbedaan sikap ilmiah awal siswa kelas kontrol dengan eksperimen Data sikap ilmiah awal siswa kelas kontrol dibandingkan dengan kelas eksperimen guna mengetahui apakah terdapat perbedaan atau tidak antara keduanya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian dengan Independent Samples T-Test menggunakan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Sikap ilmiah awal Kontrol 30 25.3000 2.53459 .46275 Eksperimen 33 30.5152 2.29294 .39915 Pada group statistic diketahui bahwa pada kelas kontrol terdapat sebanyak 30 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah awal sebesar 25,30. Pada kelas eksperimen terdapat sebanyak 33 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah awal sebasar 30,51. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Sikap ilmiah awal Equal variances assumed .369 .546 -8.575 61 .000 -5.21515 .60817 -6.43125 -3.99905 Equal variances not assumed -8.534 58.739 .000 -5.21515 .61111 -6.43810 -3.99220 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |t | = |−8,57|, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 61 diketahui memiliki t crit sebesar 2,00. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka signifikan secara statistik, artinya terdapat perbedaan antara sikap ilmiah siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen di awal pembelajaran. d. Mengetahui perbedaan sikap ilmiah siswa kelas kontrol dan eksperimen Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai sikap ilmiah awal antara siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen pada SMA Negeri 2 Klaten, dapat diketahui bahwa siswa pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal dalam bersikap ilmiah yang berbeda. Oleh sebab itu, untuk mengetahui adanya perbedaan antara sikap ilmiah siswa kelas kontrol dengan eksperimen tidak dapat dilakukan dengan langsung membandingkan sikap ilmiah akhirnya melainkan dengan membandingkan gain score, yang kemudian akan diuji menggunakan Independent Samples T-Test dengan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Gain Score Kontrol 30 3.5333 4.45462 .81330 Eksperimen 33 1.3636 2.60790 .45398 Pada group statistic diketahui bahwa pada kelas kontrol terdapat sebanyak 30 siswa dengan rata-rata gain score sebesar 3,53. Pada kelas eksperimen terdapat sebanyak 33 siswa dengan rata-rata gain score sebesar 1,36. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Gain score Equal variances assumed 8.180 .006 2.385 61 .020 2.16970 .90960 .35083 3.98856 Equal variances not assumed 2.329 45.853 .024 2.16970 .93142 .29467 4.04472 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh t = 2,38, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 61 diketahui memiliki t crit sebesar 2,00. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka signifikan secara statistik, artinya terdapat perbedaan antara sikap ilmiah siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen, dengan skor sikap ilmiah siswa kelas kontrol yang lebih besar dibandingkan dengan sikap ilmiah kelas eksperimen. e. Mengetahui skor tiap aspek sikap ilmiah siswa Selain menganalisis sikap ilmiah secara keseluruhan, dianalisis pula skor tiap aspek penyusun sikap ilmiah. 1 Skor tiap aspek sikap ilmiah awal dan akhir siswa kelas eksperimen Berikut merupakan data skor tiap item pernyataan di kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan: Tabel 4.11. Tabel skor tiap item pernyataan sikap ilmiah awal dan akhir kelas eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten No Item Pernyataan Awal Akhir 1 3 2,81 2 3,15 3,24 3 2,93 3,09 4 3,09 3,27 5 3 3,18 6 3,09 3,27 7 3,06 3,21 8 3 3,21 9 3,27 3,30 10 2,90 3,27 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dicari skor tiap aspek sikap ilmiah, seperti berikut: Tabel 4.12. Tabel skor tiap aspek sikap ilmiah awal dan akhir kelas eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten Ingintahu Respek thd data Berpikir kritis Berpikir terbuka Kerjasama Teliti Skeptis Awal 3,07 3,03 2,93 3,09 3,08 3,09 3 Akhir 3.02 3,21 3,09 3,27 3,28 3,27 3,18 Gambar 4.3. Grafik skor tiap aspek sikap ilmiah awal dan akhir kelas eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa sikap respek terhadap data, berpikir kritis, berpikir terbuka, kerjasama, teliti dan skeptis telah berkembang di kelas eksperimen tersebut. 2 Skor tiap aspek sikap ilmiah siswa kelas kontrol dan eksperimen Skor tiap aspek sikap ilmiah tersebut didapatkan dari gain score sikap ilmiah tiap item pernyataan seluruh siswa. Berikut merupakan data gain score tiap item pernyataan di kelas kontrol dan eksperimen SMA Negeri 2 Klaten: Tabel 4.13. Tabel gain score rata-rata tiap item pernyataan kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten No. Item Pernyataan Kontrol Eksperimen 1 -0,53 -0,18 2 1,03 0,09 3 0,9 0,15 4 0,3 0,18 5 0,4 0,18 6 0,56 0,18 7 0,46 0,15 8 0,26 0,21 2.7 2.8 2.9 3 3.1 3.2 3.3 3.4 Grafik Skor Tiap Aspek Sikap ilmiah Awal Akhir di Kelas Eksperimen SMAN 2 Klaten Awal Akhir No. Item Pernyataan Kontrol Eksperimen 9 0,23 0,03 10 -0,1 0,36 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dicari gain score tiap aspek sikap ilmiah, seperti berikut: Tabel 4.14. Tabel gain score tiap aspek sikap ilmiah kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten Ingin tahu Respek thd data Berpikir kritis Berpikir terbuka Kerjasama Teliti Skeptis Kelas kontrol 0,25 0,36 0,90 0,30 0,06 0,56 0,40 Kelas eksperimen -0,04 0,18 0,15 0,18 0,19 0,18 0,18 Gambar 4.4. Grafik gain score tiap aspek sikap ilmiah kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa sikap kerjasama siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Grafik Gain Score tiap Aspek Sikap Ilmiah Kelas Kontrol dan Eksperimen SMA Negeri 2 Klaten Kelas kontrol Kelas eksperimen 3. Kedua Sekolah a. Mengetahui perbedaan sikap ilmiah awal kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten Data sikap ilmiah awal siswa kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan dibandingkan dengan SMA Negeri 2 Klaten guna mengetahui apakah terdapat perbedaan atau tidak antara keduanya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian dengan Independent Samples T- Test menggunakan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Group Statistics Kelas eksperimen N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Sikap ilmiah awal SMA Negeri 1 Prambanan 33 26.6364 4.57451 .79632 SMA Negeri 2 Klaten 33 30.5152 2.29294 .39915 Pada group statistic diketahui bahwa pada kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan terdapat sebanyak 33 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah awal sebesar 26,63. Pada kelas eksperimen SMA Negeri 2 Klaten terdapat sebanyak 33 siswa dengan skor rata-rata sikap ilmiah awal sebasar 30,51. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Sikap ilmiah awal Equal variances assumed 13.871 .000 -4.354 64 .000 -3.87879 .89076 -5.65828 -2.09930 Equal variances not assumed -4.354 47.125 .000 -3.87879 .89076 -5.67063 -2.08694 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |t | = |−4,35|, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 64 diketahui memiliki t crit sebesar 2,00. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka signifikan secara statistik, artinya terdapat perbedaan antara sikap ilmiah awal siswa kelas eksperimen SMA Negri 1 Pramabanan dengan SMA Negeri 2 Klaten. b. Mengetahui perbedaan sikap ilmiah siswa Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai sikap ilmiah awal antara siswa kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan dengan SMA Negeri 2 Klaten, dapat diketahui bahwa siswa kelas eksperimen pada kedua sekolah memiliki kemampuan awal dalam bersikap ilmiah yang berbeda. Oleh sebab itu, untuk mengetahui adanya perbedaan antara sikap ilmiah siswa kelas eksperimen kedua sekolah tidak dapat dilakukan dengan langsung membandingkan sikap ilmiah akhirnya melainkan dengan membandingkan gain score, yang kemudian akan diuji menggunakan Independent Samples T-Test dengan program SPSS. Berikut merupakan hasil perhitungan program SPSS: Group Statistics Kelas Eksperimen N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Gain Score SMA Negeri 1 Prambanan 33 1.9394 4.67667 .81410 SMA Negeri 2 Klaten 33 1.3636 2.60790 .45398 Pada group statistic diketahui bahwa pada kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan terdapat sebanyak 33 siswa dengan rata-rata gain score sebesar 1,93. Pada kelas eksperimen SMA Negeri 2 Klaten terdapat sebanyak 33 siswa dengan rata-rata gain score sebasar 1,36. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Gain Score Equal variances assumed 5.171 .026 .618 64 .539 .57576 .93213 -1.28638 2.43789 Equal variances not assumed .618 50.147 .540 .57576 .93213 -1.29634 2.44785 Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh t = 0,61, sedangkan dari tabel two-tailed dengan nilai signifikan 0,05 dan df sebesar 64 diketahui memiliki t crit sebesar 2,00. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa t obs t crit maka tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan antara sikap ilmiah siswa kelas eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan dengan SMA Negeri 2 Klaten.

D. PembahasanB

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Negeri 1 Medan Terhadap HIV/AIDS Tahun 2014

0 38 110

Pengetahuan dan Sikap Pelajar SMA Negeri 1 Medan tentang Dismenore

5 67 52

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 5 Medan terhadap Jerawat Tahun 2010.

6 67 73

Gambaran Pengetahuan Siswa SMA Negeri 5 Medan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

2 48 50

Gambaran Sikap Siswa Internasional SMA St. Thomas 1 Medan terhadap Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran

0 29 96

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA NEGERI SMA 1 AEK NATAS.

0 2 15

Pengaruh penggunaan simulasi phet dengan model problem solving terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tentang hukum boyle dan gay lussac di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

0 0 159

Proses belajar metode problem solving berbantuan simulasi PhET: studi kasus siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Prambanan dan SMA N 2 Klaten materi hukum Boyle dan hukum Gay-Lussac.

0 6 154

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

Pengaruh Pendekatan Ilmiah Menggunakan Metode Eksperimen dan Demonstrasi terhadap Kemampuan Kognitif Fisika Ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar - UNS Institutional Repository

0 0 16