Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika, seperti yang sering didengar merupakan salah satu ilmu pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan lainnya lain yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini juga banyak peran dalam pemecahan suatu masalah, misalnya dalam bidang ekonomi, teknologi, komunikasi, dan sebagainya. Banyak orang tidak menyukai matematika dengan berbagai alasan, dan alasan yang sangat popular dikalangan umum yaitu dengan menganggap bahwa matematika itu sulit untuk dipahami, dipelajari, dan masih banyak lagi alasan yang terkandung dalam ilmu matematika tersebut. Opini tersebut memang tidak bisa disalahkan tetapi alangkah baiknya jika kita berfikir lebih kristis lagi bahwa sesungguhnya matematika bukanlah ilmu yang susah, tergantung bagaimana kita memahami, menilai, dan menyikapi hal tersebut. Pada umumnya, kebanyakan dari kita sudah mengenal matematika dan mempelajarinya sejak kita berada dijenjang Sekolah Dasar. Materi yang disampaikan biasanya juga diberikan secara bertahap, hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat menangkap informasi penting yang saling berkaitan secara sistematis. Menurut Bruner dalam Hidayat 2004: 8 juga menyatakan bahwa pengetahuan perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agar pengetahuan tersebut dapat di internalisasi dalam pikiran manusia yang mempelajarinya. Dalam hal ini tahap-tahap yang dimaksudkan meliputi 1 tahap enaktif, 2 tahap ikonik, dan 3 tahap simbolik. Tahap-tahap tersebut juga bertujuan salah satunya yaitu untuk mengatasi kesulitan belajar siswa terkhusus dalam mengkonstruksi pengetahuan agar dapat diterima dengan baik oleh siswa. Kesulitan belajar pada siswa yang dimaksud dapat bermacam-macam, misalnya siswa yang sulit dalam membayangkan benda-benda ruang, adapula siswa yang kurang memahami konsep yang dimaksud karena kurangnya atau ketidakjelasan informasi yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat terjadi karena mungkin dalam proses pembelajaran guru menyampakan informasi atau materi pada siswa kurang optimal seperti faktor metode yang digunakan maupun dalam hal sarana dan prasarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini turut memberikan sumbangsih yang positif juga dalam dunia kependidikan. Sekarang ini banyak pula sekolah memanfaatkan teknologi, seperti komputer maupun internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan metode-metode pembelajaran dengan media yang inovatif dan kreatif atau dengan kata lain proses pembelajaran tidak semata mengacu pada proses pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran matematika sendiri media pembelajaran yang dimaksudkan, misalnya : penggunaan program Cabri 3D , GeoGebra, Maple, Wingeom, Win Plot, dan sebagainya, tergantung pada sasaran yang akan capai. Sekolah-sekolah saat ini juga mulai dilengkapi dengan perlengkapan teknologi dan komunikasi baik dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Melihat realitas sekarang juga teknologi sudah dapat dinikmati semua kalangan. Oleh karena itu, tidak heran jika siswa-siswa jenjang Sekolah Dasarpun sekarang sudah mengenal dan sebagian sudah mahir dalam menggunakan teknologi tersebut. Dalam pembelajaran di sekolah, materi bangun ruang merupakan salah satu materi dimana disinyalir banyak siswa mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas, siswa biasanya mengalami kesulitan dalam membayangkan bangun ruang terkait dengan bagian-bagiannya. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran juga masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Seperti biasanya, proses pembelajaran yang dilakukan guru hanya menyampaikan materi, memberi soal latihan, mencocokkan jawaban, dan memberi pekerjaan rumah. Dari pembelajaran seperti itu terlihat siswa kurang diberi peragaan yang cukup untuk membantu siswa dalam memahami materi. Hal inilah yang diduga menjadi sebab siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi dengan baik. Dari keterangan yang terkait dengan model pembelajaran yang dilakukan guru serta materi dimana siswa mengalami kesulitan belajar, peneliti memilih program Cabri 3D sebagai media pendukung dalam mengatasi kesulitan belajar siswa terkait materi bangun ruang. Dalam hal ini peneliti mendapat kesempatan meneliti terkait dengan bangun ruang pada pokok bahasan volume kubus dan balok di jenjang kelas V yaitu di SD Negeri Banyuurip Purworejo. Peneliti menggunakan program Cabri 3D ini dengan pandangan bahwa program ini merupakan salah satu program yang dapat menampilkan memvisualisasikan bentuk bangun ruang tetapi dalam media dimensi 2 dan hal inilah yang menjadi keunggulan program Cabri 3D.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

MMENING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 5 18

PENDAHULUAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 4 9

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Melalui Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery Learning) pada Siswa Kelas V SD Negeri I Pule Tahun P

0 1 18

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 2 243

Pemanfaatan program Cabri 3D dengan penerapan metode Drill pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan balok serta luas permukaannya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester 2.

1 2 258

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 1 241

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGENREJO KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO.

2 12 281

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGENREJO KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO.

0 0 282

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

0 1 145

Pemanfaatan program Cabri 3D dengan penerapan metode Drill pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan balok serta luas permukaannya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester 2 - USD Repository

0 0 256