Kesulitan Belajar LANDASAN TEORI

7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kesulitan Belajar

Dalam proses pembelajaran guru sering sekali menjumpai siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dimaksudkan merujuk pada suatu wujud ketidakmampuan atau kekurangan siswa dalam bidang akademik atau dalam berbagai keterampilan seperti berpikir, mendengarkan, dsb. Disinilah guru dituntut dalam memahami karakteristik siswa, tingkat pemahaman, kelebihan, dan kekurangan siswa baik itu dalam hal akademik maupun non-akademik. Sebagai contoh, dalam mengatasi kesulitan belajar siswa salah satu cara yang dilakukan guru yaitu guru sering memberikan soal latihan pada siswa sehingga siswa terbiasa dan harapannya semakin banyak berlatih semakin paham terhadap suatu materi. Dari kasus tersebut alangkah baiknya jika guru perlu tahu terlebih dahulu apa saja kesulitan belajar yang dialami siswa, dimana letak kesulitan belajar siswa secara spesifik, dan memperkirakan faktor-faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab kesulitan belajar. Dengan guru mengetahui hal tersebut diharapkan guru dapat mengupayakan bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami tersebut secara lebih tepat. Tahapan inilah yang dikenal sebagai tahap diagnosa. Menurut Abdurrahman 2009: 13 mengatakan bahwa kesulitan belajar dapat dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksudkan yaitu berasal dalam diri siswa yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis sedangkan faktor eksternal kesulitan belajar, antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat. Hampir sama dengan pandangan Abdurrahman, Entang 1984: 13 juga menyebutkan faktor internal dan eksternal sebagai penyebab kesulitan belajar. Secara lebih rincinya akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Faktor internal meliputi, a. Kelemahan mental. b. Kelemahan secara fisik yang disebabkan oleh susuna syaraf yang tidak bekerja secara sempurna, luka atau cacat, sehingga sering membawa gangguan emosional. c. Kelemahan emosional, terdapat rasa tidak aman, penyesuaian yang salah terhadap orang-orang, situasi, tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan. d. Kelemahan yang disebabkan oleh sikap dan kebiasaan yang salah seperti kuurang berani dan gagal untuk memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan menghindari tannggung jawab. e. Tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk memahami suatu pelajaran yang sedang diikuti. f. Kelemahan yang disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi dalam belajar. 2. Faktor eksternal, meliputi : a. Kurikulum yang kurang fleksibel, bahan dan buku-buku yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan dan perbedaan individu. b. Ketidaksesuaian standar administratif sistem pengajaran, penilaian, pengelolaan kegiatan, dan pengealaman belajara mengajar. c. Terlalu berat beban belajar siswa. d. Terlalu sering pindah sekolah. e. Kelemahan sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan sebelumnya. f. Situasi rumah yang kurang mendukung aktivitas belajar. g. Terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler. h. Kurangnya asupan gizi yang dapat menghambat kerja otak. Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam buku psikologi belajar 1991 menjabarkan secara garis besar langkah-langkah untuk mencari sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami siswa adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Pengumpulan data dalam penelitian ini misalnya nlai rapor caturwulan, nilai NEM SD, Tugas kelompok, meneliti pekerjaan anak, nilai tes awal yang dilakukan oleh peneliti, data hasil tes diagnosis dan hasil wawancara kepada siswa dan guru yang bersangkutan 2. Pengolahan data Pengolahan data ini adalah langkah yang dilakukan untuk mengidentidikasi kasus, membandingkan antar kasus, membandingkan dengan hasil tes dan menarik kesimpulan. 3. Diagnosis Diagnosis merupakan keputusan yang diambil dari hasil pengolahan data. Diagnosis ini berupa keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar. Dalam kegiatan diagnosis kesulitan belajar ini biasanya dibutuhkan bantuan dari tenaga ahli, misalnya: dokter, psikiater, guru kelas, orang tua murid dan lain-lainnya. 4. Prognosis Prognosis ini artinya ramalan, hasil dari diagnosis akan menjadi dasar untuk menentukan bantuan apa yang harus diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dalam prognosis ini akan ditetapkan tindakan sebagai follow up dari diagnosis yang berupa bentuk perlakuan yang harus diberikan, bahan atau materi yang diperlukan, metode yang akan digunakan, alat-alat bantu belajar mengajar yang diperlukan, dan waktu kapan kegiatan itu dilaksanakan. 5. Treatment Perlakuan Maksud perlakuan ini adalah bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan yang disusun dalam prognosis. Perlakuan yang dapat dilakukan dapat melalui bimbingan belajar kelompok, bimbingan belajar individu, melalui pengajaran remedi dalam beberapa bidang studi tertentu, pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah psikologi, dan dapat melalui bimbingan orang tua. 6. Evaluasi Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui apakah treatment yang dilakukan itu berhasil dengan baik, artinya ada kemajuan atau bahkan gagal sama sekali.

B. Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

MMENING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 5 18

PENDAHULUAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 4 9

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Melalui Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery Learning) pada Siswa Kelas V SD Negeri I Pule Tahun P

0 1 18

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 2 243

Pemanfaatan program Cabri 3D dengan penerapan metode Drill pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan balok serta luas permukaannya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester 2.

1 2 258

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 1 241

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGENREJO KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO.

2 12 281

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGENREJO KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO.

0 0 282

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

0 1 145

Pemanfaatan program Cabri 3D dengan penerapan metode Drill pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan balok serta luas permukaannya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester 2 - USD Repository

0 0 256