Aspek Karakter Entrepreneurship Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Entrepreneurship

34 g. Ke dalam muatan lokal Mata pelajaran muatan lokal diharapkan memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permaalahan sosial dan lingkungan. Muatan lokal diharapkan juga mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dasar life skill sebagai bekal dalam kehidupan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

5. Aspek Karakter Entrepreneurship

Menurut Suryana, Bayu 2011 entrepreneurship dibentuk oleh beberapa aspek dibawah ini, yakni: a. Motivasi Berprestasi Seorang entrepreneurship memiliki motivasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. b. Orientasi ke Masa Depan Orang yang berorientasi ke masa depan ialah orang yang memiliki pandangan dan perspektif ke masa depan dalam hidupnya. c. Menghadapi Perubahan Seorang entrepreneurship harus tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan pada lingkungan sekitarnya. d. Jaringan Usaha Seorang entrepreneurship juga harus memiliki jaringan usaha yang luas. 35 e. Kepemimpinan Seorang entrepreneurship juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang unggul. Aspek-aspek tersebut menjadi dasar pembuatan instrumen tes karakter entrepreneurship dan skala penilaian diri. Kemudian aspek- aspek tersebut juga dielaborasikan ke dalam 3 topik bimbingan dalam pemberian layanan bimbingan klasikal yang terlihat pada tebl 2.1. Tabel 2.1 Elaborasi Aspek Karakter Entrepreneurshipdalam Topik Bimbingan Aspek Topik Bimbingan Menghadapi perubahan Berpikir Kreatif Orientasi ke Masa Depan, Memiliki Jaringan, dan Kepemimpinan Young Entrepreneurship Motivasi Berprestasi Hasil Karyaku

6. Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Entrepreneurship

Wiryasaputra dalam Suryana, Bayu, 2011: 53 menyatakan bahwa ada sepuluh sikap dasar karakter entrepreneurship yaitu: a. Visionary visioner yaitu mampu melihat jauh ke depan, selalu melakukan yang terbaik pada masa kini, sambil membayangkan masa depan yang lebih baik. 36 b. Positivebersikap positif yaitu membantu seorang wirausaha selalu berpikir yang baik, tidak tergoda untuk memikirkan hal-hal yang bersifat negatif, sehingga dia mampu mengubah tantangan menjadi peluang dan selalu berpikir akan sesuatu yang lebih besar. c. Confident percaya diri, sikap ini akan memandu seseorang dalam setiap mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap percaya diri tidak selalu mengatakan “Ya” tetapi juga berani mengatakan “Tidak” jika memang diperlukan. d. Genuine asli, seorang wirausaha harus mempunyai ide, pendapat dan mungkin model sendiri. Bukan berarti harus menciptakan sesuatu yang betul-betul baru, dapat saja dia menjual sebuah produk yang sama dengan yang lain, namun dia harus memberi nilai tambah atau baru. e. Goal Oriented berpusat pada tujuan, selalu berorientasi pada tujuan dan hasil. Seorang wirausaha ingin selalu berprestasi, berorientasi pada laba, tekun, tabah, bekerja keras, dan disiplin untu mencapai sesuatu yang telah ditetapkan. f. Persistent tahan uji, harus maju terus, mempunyai tenaga, dan semangat tinggi, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, dan kalau jatuh segera bangun kembali. g. Ready to face a risk siap menghadapai risiko, risiko yang paling berat adalah bisnis gagal dan uang habis. Siap sedia untuk menghadapi risiko, persaingan, harga turun-naik, kadang untung 37 atau rugi, barang tidak laku atau tak tak ada order. Harus dihadapi dengan penuh keyakinan. Dia membuat perkiraan dan perencanaan yang matang, sehingga tantangan dan risiko dapat diminimalisir. h. Creative kreatif menangkap peluang, sikap yang tajam tidak hanya mampu melihat peluang, tetapi juga mampu menciptakan peluang. i. Healthy Competitor menjadi pesaing yang baik. Kalau berani memasuki dunia usaha, harus berani memasuki dunia persaingan. Persaingan jaringan membuat stres, tetapi harus dipandang untuk membuat lebih maju dan berpikir secara lebih baik. Sikap positif membantu untuk bertahan dan unggul dalam persaingan. j. Democratic leader pemimpin yang demokratis, memiliki kepemimpinan yang demokratis, mampu menjadi teladan dan inspirasi bagi yang lain. Mampu membuat orang lain bahagia, tanpa kehilangan arah dan tujuan, dan mampu bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri.

7. Faktor-Faktor Pembentukan Karakter Entrepreneurship

Dokumen yang terkait

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Minat belajar pendidikan agama islam pada siswa kelas VIII SMP al-Mubarak Pondok Aren-Tangerang Selatan

0 18 71

Pengaruh penggunaan pendekatan active learning dalam pembelajaran Matematika terhadap sikap asertif siswa (studi eksperimen di SMP Binong Permai Tangerang)

7 53 65

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap kreativitas siswa

2 5 136

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Pelaksanaan pendidikan karakter melalui pendidikan agama Islam dan implementasinya pada perilaku siswa kelas VIII R2 di SMPN 3 Mentaya Hilir Utara - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 9

Pelaksanaan pendidikan karakter melalui pendidikan agama Islam dan implementasinya pada perilaku siswa kelas VIII R2 di SMPN 3 Mentaya Hilir Utara - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 5 37