Stabilitas sediaan pH sediaan

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan mutu fisik sediaan 4.1.1 Homogenitas sediaan Homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada sekeping kaca, lalu diratakan, jika tidak ada butiran-butiran maka sediaan dapat dikatakan homogen Ditjen POM, 1979. Dari percobaan yang telah dilakukan pada sediaan krim anti-aging, tidak diperolehbutiran-butiran pada kepingan kaca. Perlakuan yang sama juga dilakukan pada pengukuran setiap minggu dan sediaan tetap tidak juga menunjukkan butiran-butiran pada kepingan kaca, maka sediaandikatakan homogen.

4.1.2 Stabilitas sediaan

Menurut Ansel 1989, suatu emulsi menjadi tidak stabil akibat penggumpalan dari pada globul-globul dari fase terdispersi. Rusak atau tidaknya suatu sediaan emulsidapat diamati dengan adanya perubahan warna danperubahan bau.Untuk mengatasi kerusakan bahan akibat adanya oksidasi dapat dilakukan dengan penambahan suatu antioksidan. Kerusakan juga dapat ditimbulkan oleh jamur atau mikroba, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan penambahan pengawet. Pengawet yang digunakan dalam penelitian ini adalah natrium metabisulfit.Hasil pengamatan stabilitas masing-masing formula selama penyimpanan 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 4.1 Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat dan penyimpanan selama 12 minggu N o F o r m u l a Pengamatan selama 12 minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 x y x y x y x y x y x y x y x y x y x y x y x y x y 1 A - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 B - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 C - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 D - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 E - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Keterangan : Formula A : Blanko tanpa ekstrak kulit manggis Formula B : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 2 Formula C : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 3 Formula D : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 4 Formula E : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 5 x : Perubahan warna y : Perubahan bau - : Tidak terjadi perubahan + : Terjadi perubahan Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sediaan krim blanko dan krim ekstrak kulit manggis konsentrasi 2, 3, 4, dan 5 stabil selama penyimpananhingga 12 minggu. Pada penyimpanannya, semua sediaan krim tidak mengalami perubahan warna dan bau.

4.1.3 pH sediaan

Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Dari pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh data yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 Universitas Sumatera Utara 31 Tabel 4.2 Data pengukuran pH sediaan pada saat selesai dibuat No Formula pH 1 2 3 Rata-rata 1 A 6,85 6,85 6,80 6,83 2 B 6,95 6,95 6,90 6,93 3 C 7,0 7,0 6,95 6,98 4 D 7,1 7,05 7,0 7,05 5 E 7,2 7,1 7,0 7,1 Tabel 4.3 Data pengukuran pH sediaan selama penyimpanan 12 minggu Keterangan Formula A : Blanko tanpa ekstrak kulit manggis Formula B : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 2 Formula C : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 3 Formula D : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 4 Formula E : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 5 N o F o r m u l a pH rata-rata selama 12 minggu I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII 1 A 6,83 6,83 6,83 6,83 6,81 6,81 6,81 6,80 6,80 6,80 6,80 6,80 2 B 6,93 6,93 6,93 6,93 6,93 6,93 6,91 6,91 6,91 6,90 6,90 6,90 3 C 6,98 6,98 6,98 6,98 6,97 6,97 6,97 6,97 6,95 6,95 6,95 6,95 4 D 7,08 7,08 7,08 7,08 7,08 7,05 7,05 7,05 7,03 7,03 7,0 7,0 5 E 7,17 7,17 7,15 7,15 7,1 7,1 7,1 7,05 7,05 7,0 7,0 7,0 Universitas Sumatera Utara 32 Pada Tabel 4.2 didapatkan hasil bahwa formula A mempunyai pH 6,83 formula B mempunyai pH 6,93 formula C mempunyai pH 6,98 formula D mempunyai pH 7,05 formula E mempunyai pH 7,1. Setelah penyimpanan selama 12 minggu, dapat dilihat pada Tabel 4.3, pH yang diperoleh sedikit menurun dibandingkan dengan pH setelah dibuat. Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis yang paling tinggi dalam sediaan krim 5 menunjukkan penurunan pH yang lebih besar, namun perubahan tersebut masih dalam standar persyaratan pH untuk sediaan krim yaitu antara pH 5- 8Balsam, 1972. 4.1.4 Tipe emulsi sediaan Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sedíaan dengan menggunakan metil biru dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Data penentuan tipe emulsi sediaan No Formula Kelarutan metil biru pada sediaan Ya Tidak 1 A √ - 2 B √ - 3 C √ - 4 D √ - 5 E √ - Keterangan: Formula A : Blanko tanpa ekstrak kulit manggis Formula B : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 2 Formula C : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 3 Formula D : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 4 Formula E : Konsentrasi krim ekstrak kulit manggis 5 Universitas Sumatera Utara 33 Hasil uji tipe emulsi menunjukan, metil biru dapat larut dalam semua formula krim tersebut. Larutnya metil biru pada sediaan tersebut membuktikan bahwa sediaan krim yang dibuat mempunyai tipe emulsi ma Syamsuni, 2006.

4.2 Penentuan aktivitas Anti-Aging

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

7 47 93