3 Aspek Psikomotor Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.
Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
g. Macam-Macam Minat Menurut
Witherington 1999:26,
dalam http:creasoft.files.wordpress.com2008042minat.pdf, membagi minat
menjadi 2 yaitu: 1 Minat primitif
Minat primitif disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas.
2 Minat kultural Minat Kultural disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari
perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.
h. Kriteria Minat Menurut Nursalam 2003, minat seseorang dapat digolongkan menjadi:
1 Rendah Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat.
2 Sedang Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam
waktu segera. 3 Tinggi
Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera. Apabila dikaitkan dengan PKM, maka minat yang dimaksud
adalah keinginankehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti suatu kegiatan PKM. PKM Program Kreativitas Mahasiswa
merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DITLITABMAS Ditjen Dikti untuk
meningkatkan mutu peserta didik mahasiswa di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademis danatau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
danatau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Sehingga yang dimaksud dengan minat mengikuti PKM dalam
penelitian ini adalah keinginankehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan PKM, antara lain: PKM-Penelitian
PKM-P, PKM-Kewirausahaan PKM-K, PKM-Pengabdian kepada Masyarakat PKM-M, PKM-Penerapan Teknologi PKM-T, dan
PKM-Penulisan Ilmiah PKM-I. i. Kondisi yang Mempengaruhi Minat
1 Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat menurut Nursalam 2003:
a Status ekonomi Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas
minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami
kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat
mereka.
b Pendidikan Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang
dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikemukakan L.W. Green
dalam Notoatmojo. 1997 mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari
pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya
pengetahuan masyarakat
mengenai pelayanan
kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
c Tempat tinggal Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang
biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
2 Sedangkan Yuwono 2001:40 mengemukakan minat seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a Kondisi pekerjaan Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan
didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.
b Sistem pendukung Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai
bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan
yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkatkedudukan.
c Pribadi pekerja Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya,
kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.
Apabila dikaitkan dengan PKM, maka faktor-faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PKM diduga antara lain:
a Kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik Kegiatan akademik yang dimaksud adalah kegiatan belajar-
mengajar baik didalam ruangan maupun diluar ruangan yang diselenggarakan
oleh pihak
Universitas sebagai
lembaga pendidikan. Semakin banyak kesibukan mahasiswa dalam kegiatan
akademik maka keterampilan yang dimiliki dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan yang dia miliki,
misalnya dalam kegiatan PKM yang diselenggarakan pihak Universitas. Keterampilan akademik yang dimiliki mahasiswa
mendorong minatnya dalam mengikuti PKM untuk memberikan kontribusi karya yang kreatif dalam penulisan artikel ilmiah.
b Kesibukan mahasiswa di luar kampus kegiatan sosial Kegiatan sosial yang dimaksud adalah kegiatan extraordinary yang
dilakukan oleh mahasiswa dimana merupakan kegiatan yang sifatnya berhubungan langsung dengan masyarakat. Semakin
banyak kesibukan mahasiswa dalam kegiatan sosial maka keterampilan yang dimiliki dapat membantu mahasiswa dalam
mengembangkan keterampilan yang dia miliki, misalnya dalam kegiatan PKM. Keterampilan yang dimiliki mahasiswa mendorong
minatnya dalam mengikuti PKM untuk memberikan kontribusi karya yang kreatif dan inovatif dibidang kewirausahaan yang
berorientasi pada profit serta menyalurkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja masyarakat
yang tercakup suatu wadah pengembangan kreativitas yaitu PKM. c Indeks Prestasi Kumulatif
Indeks Prestasi Kumulatif IPK adalah kumulatif IP, menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma 2009:15, adalah “tingkat keberhasilan belajar
mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai dengan dua angka di belakang koma”. Dengan
mencantumkan IPK yang dimiliki, peluang mahasiswa untuk mengikuti berbagai macam perlombaan semakin besar. Dalam
PKM juga mempertimbangan IPK sebagai kriteria mengikuti PKM. Hal ini yang juga mempengaruhi minat mengikuti PKM.
d Pemahaman mahasiswa tentang PKM Pemahaman adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang
didapat melalui sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan kunci utama dari sebuah pemahaman. Dengan mengetahui apa itu
PKM, jenis-jenis PKM, kriteria program PKM, karakeristik dan manfaat PKM akan mendorong minat mahasiswa untuk mengikuti
PKM. e Kreativitas mahasiswa
Kreativitas adalah merupakan suatu bentuk karya atau kreasi yang baru, baik bagi diri pembuatannya ataupun baru bagi orang lain.
Hasil kreasi tersebut benar-benar baru ataupun merupakan hasil modifikasi dari yang ada sebelumnya dan selanjutnya, dipakai
untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok. Kreasi yang dibuat oleh mahasiswa dapat disalurkan
pada suatu wadah pengembangan kreativitas yaitu PKM yang memungkinkan terjadinya minat mengikuti PKM.
f Intensitas Sosialisasi Intensitas sosialisasi adalah usaha yang dilakukan seseorang
dengan penuh semangat untuk mencapai suatu tujuan yang dapat mentransferkan kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi
ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang belajar
dengan semangat yang tinggi maka akan menunjukkan hasil yang
baik dan hasil yang baik tersebut dapat ditransfer ke generasi yang lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Hasil transfer
tersebut dapat disalurkan dalam suatu wadah pengembangan kreativitas, yaitu PKM. Hal ini juga yang dapat mempengaruhi
minat mahasiswa mengikuti PKM. g Budaya membaca
Budaya membaca adalah buah pikiran, akal budi manusia yang sukar untuk diubah, dan menghasilkan suatu proses pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis dengan menggunakan media kata-kata atau bahasa tulis sehingga memperoleh keterampilan
untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Dari pengertian budaya membaca dapat disimpulkan semakin sering intensitas waktu
membaca seseorang, semakin banyak buah pikiran yang dapat disalurkan dalam media bahasa tulis. Media tersebut tercakup
dalam PKM sebagai suatu wadah pengembangan kreativitas mahasiswa yang merupakan salah satu yang mendorong minat
mahasiswa mengikuti PKM. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa
mengikuti PKM, peneliti lebih tertarik untuk meneliti Indeks Prestasi Kumulatif, Pemahaman Mahasiswa tentang PKM, dan Kreativitas
Mahasiswa. Ketiga variabel ini diduga kuat mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM.
2. Indeks Prestasi Kumulatif IPK
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari belajar.
Berkaitan dengan
perkembangan akademik
mahasiswa, peneliti
menggunakan istilah Indeks Prestasi IP, menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntasni Universitas Sanata Dharma 2009:15, adalah
“tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai dengan dua angka di belakang koma
”. Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif IPK adalah kumulatif IP dan dalam penelitian
ini menganalisis, IPK mahasiswa FKIP semester II.
3. Pemahaman Mahasiswa tentang PKM
Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang berarti proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau fisik,
seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat berpikir tentang hal ini dan menggunakan konsep-konsep untuk mengerti dan memahami suatu
objek abstrak
atau fisik
tersebut dalam
http:en.wikipedia.orgwikiUnderstanding. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:998, pemahaman adalah proses, pembuatan
memahami atau memahamkan. Menurut kamus psikologi kata p
emahaman berasal dari kata “insight” yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam.
Jadi arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang
dimiliki seseorang. Memahami bukan hanya sekedar mengetahui. Memahami lebih kepada bagaimana seseorang itu bisa mencerna dengan
baik suatu pengetahuan yang sudah ia peroleh. Sehingga dia bisa menjelaskan pengetahuan tersebut dengan jelas apabila ada yang bertanya
kepadanya. Untuk memiliki pemahaman tersebut, kita perlu sebuah proses. Orang akan sungguh-sungguh paham apabila proses yang dia lalui untuk
menuju paham itu berjalan dengan baik, sehingga pemahaman dapat tercapai. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman
adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang didapat melalui sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan kunci utama dari sebuah
pemahaman. PKM Program Kreativitas Mahasiswa merupakan salah satu upaya
yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DITLITABMAS Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik
mahasiswa di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis danatau profesional yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM
dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu
PKM.
Untuk mengikuti PKM ini tentunya mahasiswa harus memahami tentang PKM itu sendiri. Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa
mengetahui betul apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria PKM, mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM,
mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti
PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses
untuk memahami PKM.
4. Kreativitas Mahasiswa
a. Pengertian Kreativitas Definisi
Kreativitas menurut
pakar dalam
http:club3ict.wordpress.com20110218hakikat-kreativitas-dan-teori- kreativitas,
dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1 Munandar 1995:25 kreativitas adalah suatu kemampuan umum
untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam
pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
2 Mangunhardjana 1986:11 kreativitas diartikan sebagai kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna useful, lebih enak, lebih
praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi
kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.
3 Imam Musbikin 2006:6 kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya,
kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan
mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut
Rogers dalam Munandar, 1999 adalah: 1 Faktor internal individu
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :
a Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau
dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman
hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman
tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.
b Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri,
bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari
orang lain.
c Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi
baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. 2 Faktor eksternal lingkungan
Faktor eksternal lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan
dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan.
Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial
yang dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas
dalam masyarakat, antara lain: a Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan
media. b Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua
lapisan masyarakat. c Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak
menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang.
d Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.
e Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat
dinikmati.
f Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda. g Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.
h Adanya interaksi antara individu yang berhasil. i Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif.
Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang tua adalah
pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan pembentukan krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar
pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari pendidik.
c. Ciri-Ciri Orang yang Kreatif Ciri-ciri orang yang kreatif menurut Zimmerman dan Hart,
DePorter dan Hernacki, dan Roger VonOech adalah sebagai berikut: 1 Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik
Orang kreatif tidak begitu saja menerima segala sesuatu apa adanya. Mereka selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki keadaan. Mereka
melihat sesuatu yang dilihat oleh orang lain, tetapi sering kali memikirkan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh orang lain.
Mereka memandang masalah sebagai peluang dan tantangan yang menggugah semangat untuk mencari inovasi. Sering kali hal-hal ini
adalah hal-hal yang kecil, hal-hal yang kita terima apa adanya setiap hari.
2 Orang kreatif pencetus paradigma Paradigma adalah seperangkat atau kerangka rujukan. Orang kreatif
menerobos batas-batas baku dalam mencari solusi. Mereka mempelajari situasi dengan memanfaatkan banyak sudut pandang dan
mampu melakukan pergeseran dramatis dalam pemikiran yang disebut pergeseran paradigma untuk mendapatkan solusi atau kesepakatan.
3 Orang kreatif mempunyai pemikiran inkuisitif Orang kreatif selalu ingin tahu. Ini menjadi kebiasaan. Mereka selalu
bertanya “mengapa” dan memikirkan segala sesuatu yang tengah berjalan. Mengetahui cara kerja sesuatu berarti dapat mengembangkan
berbagai hal dari sesuatu tersebut.
4 Orang kreatif mempunyai kebiasaan bertindak Orang kreatif tidak hanya menghasilkan ide-ide baru, mereka juga
bertindak mewujudkan ide mereka menjadi kenyataan. Mereka memiliki dorongan yang kuat bagaimana agar sesuatu terjadi.
5 Orang kreatif mempunyai jawaban alternatif Mereka tidak hanya membuat satu alternative solusi. Mereka mencoba
untuk mendapatkan solusi-solusi lain. 6 Orang kreatif menyukai berpikir lunak
Otak kiri bersifat keras terhadap ide. Otak kanan lunak terhadap batasan-batasan. Orang kreatif memanfaatkan dua belah otaknya
secara seimbang.
7 Orang kreatif mencoba kemustahilan Mereka selalu memerhatikan ide-ide meskipun kelihatan mustahil.
Merenungkan ide yang muncul dapat memicu berbagai kemungkinan baru.
8 Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang Mereka tidak suka menghindar dari suatu tindakan meskipun
mempunyai kemungkinan salah atau gagal. 9 Orang kreatif menyukai humor dan santai
Ide kreatif sering kali muncul ketika terdesak situasi, tetapi lebih banyak ide brilian dan segar yang lahir dalam suasana santai dan
gembira. Saat santai dan gembira pertahanan mental menjadi longgar, sehingga tidak pusing terhadap aturan, hal mustahil maupun
kekeliruan.
10 Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang dilematis Dalam kenyataannya ide kreatif sering kali muncul dari situasi
dilematis. Jarang ide kreatif lahir dari pola pikir linier, tunggal, dan pasti.
11 Orang kreatif meninjau dunia luar Orang yang sibuk melihat dunia sementara ia di dalamnya akan
kehilangan banyak ide. Meninjau dunia dari luar adalah cara untuk meraih ide baru.
12 Orang kreatif berani berpikir berbeda Orang kreatif berani kontra dengan apa yang disetujui mayoritas,
walaupun sering kali tidak harus dilakukan terlalu terbuka. 13 Orang kreatif terbuka terhadap gagasan baru
Mereka mempunyai fleksibelitas dalam pemikiran. Orang yang mengaku bahwa dirinya bukan orang kreatif berate telah memasung
diri sendiri. Ingatlah, bahwa ide akan berkembang bila kita memberinya ruang.
14 Orang kreatif mudah menerima perubahan Orang kreatif membawa perubahan pada masyarakat. Hambatan untuk
berubah sering kali muncul pada beberapa orang. Mereka ini tidak mempunyai keberanian untuk mengambil risiko terhadap kesalahan.