Sugono 2009: 202—203 menyebutkan bahwa pemaduan dua konsep dalam kalimat dapat melahirkan struktur kalimat yang tidak tegas dan bermakna
ganda ambigu. Dua konsep yang sering dipadukan sehingga menimbulkan kalimat yang bermakna ganda sebagai berikut.
1 Aktif dan pasif
2 Subjek dan keterangan
3 Pengantar kalimat dan predikat
4 Kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat
5 Induk kalimat dan anak kalimat
e. Penggunaan konjungsi yang berlebihan
Penggunaan konjungsi ini biasa terjadi akibat kekurangcermatan pemakai bahasa. Menurut Setyawati 2010:97, hal itu terjadi karena dua kaidah bahasa
bersilang dan bergabung dalam sebuah kalimat. Dua kaidah berbeda yang biasanya bergabung menjadi satu kalimat, yaitu kaidah kalimat majemuk setara
dan kalimat majemuk bertingkat. Hal tersebut ditandai dengan penggunaan dua konjungsi yang seolah-olah merupakan konjungsi korelatif. Perhatikan contoh
berikut. Meskipun
hukuman sangat berat, tetapi pencuri itu tidak gentar. Kalimat di atas menggunakan dua konjungsi, yaitu meskipun dan tetapi. Sekilas,
kalimat tersebut merupakan kalimat yang benar dengan menggunakan konjungsi korelatif. Namun, penggunaan kedua konjungsi dalam kalimat tersebut tidak
benar karena keduanya merupakan konjungsi dari jenis yang berbeda, yaitu dari
kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sebaiknya digunakan satu konjungsi saja. Perbaikannya sebagai berikut.
a Meskipun hukuman sangat berat, pencuri itu tidak gentar.
b Hukuman sangat berat, tetapi pencuri itu tidak gentar.
f. Penggunaan kata tanya yang tidak perlu
Dalam bahasa Indonesia sering dijumpai penggunaan kata-kata tanya, seperti di mana, yang mana, dari mana yang terdapat dalam kalimat berita
bukan kalimat tanya. Penggunaan bentuk-bentuk tersebut kemungkinan karena pengaruh bahasa asing. Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
Sektor pariwisata yang mana merupakan tulang punggung perekonomian negara harus senantiasa ditingkatkan.
Kata tanya yang mana tidak perlu digunakan dalam kalimat tersebut. Bahasa Indonesia sudah memiliki penghubung yang tepat, seperti kata yang. Kalimat
tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut. Sektor pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian
negara harus senantiasa ditingkatkan.
g. Kesalahan pilihan kata
Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai kalimat-kalimat tidak gramatikal yang disebabkan oleh penggunaan kata secara tidak tepat.
Penggunaan kata yang tidak tepat dapat mengaburkan makna yang akan disampaikan dan membuat pembaca tidak memahami pesan apa yang ingin
disampaikan penulis. Sugono 2009:222 mengatakan bahwa di dalam penyusunan kalimat diperlukan kecermatan dalam memilih kata supaya kalimat
yang dihasilkan dapat memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik. Berikut dikemukakan contoh penggunaan kata yang tidak tepat.
Sebagian dari kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada yayasan yatim piatu.
Penggunaan kata dari dalam kalimat di atas tidak tepat karena dari kata sebagian pasti merupakan bagian dari sesuatu. Jadi, kata dari dalam kalimat di atas tidak
perlu digunakan. Perbaikan kalimatnya adalah sebagai berikut. Sebagian kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada yayasan yatim
piatu.
h. Pemborosan kata