Alat penguji kalimat yang kedua adalah dengan teknik permutasi atau teknik pemutaran. Pembalikan atau permutasi ini dilakukan pada predikat dan
subjek kalimat. Jika pembelikan antara subjek dan predikat kalimat tersebut tidak memunculkan makna baru, satuan kebahasaan tersebut memang
merupakan kalimat. Perhatikan contoh berikut. Adik sedang bermain.
S P
Predikat dalam kalimat tersebut adalah sedang bermain. Apabila kalimat tersebut dipermutasikan menjadi Sedang bermain adik., tidak mengubah
informasi yang disampaikan. Selain kalimat secara umum dapat diuji dengan teknik pemutaran, unsur-unsur
dalam kalimat juga dapat diuji ada atau tidak di dalam kalimat Rahardi, 2010.
a. Subjek
Subjek merupakan unsur yang paling pokok di dalam sebuah kalimat. Sebuah entitas kebahasaan disebut subjek bila dapat menjawab pertanyaan apa
atau siapa. Jadi, alat uji subjek adalah dengan model pertanyaan [siapa+yang+predikat] untuk subjek orang dan [apa+yang+predikat] untuk
subjek bukan orang. Ciri lain adalah bahwa subjek kalimat dalam bahasa Indonesia lazimnya bersifat traktif atau pasti definiteyang ditandai dengan
digunakannya kata itu atau ini di belakang unsur subjek. Ciri lain adalah memiliki pewatas yang sehingga subjek kalimat yang mulanya berupa kata
berubah menjadi frasa. Ciri terakhir adalah subjek tidak pernah diawali dengan preposisi atau kata depan.
b. Predikat
Predikat merupakan unsur pokok kedua dalam sebuah kalimat. Predikat kalimat dalam bahasa Indonesia dapat ditemukan dengan cara mengajukan
pertanyaan mengapa atau bagaimana. Jadi, alat uji predikat adalah dengan model pertanyaan [mengapa+subjek] atau [bagaimana+subjek]. Ciri lain adalah
bahwa predikat dapat berupa adalah atau ialah. Selain itu, predikat dalam kalimat dapat dinegasikan dengan kata tidak atau bukan. Ciri lain dari sebuah
predikat adalah bahwa unsur kebahasaan itu dapat didampingi kata-kata yang berkaitan dengan masalah aspek dan modalitas.
c. Objek
Objek kalimat wajib hadir pada kalimat berpredikat verba aktif transitif yang lazimnya berawalan me-. Objek tidak dimungkinkan hadir pada kalimat
berpredikat verba pasif di-, ber-, atau ke-an. Ciri lain adalah objek mutlak harus berada langsung di belakang predikat. Selain itu, objek dapat menempati posisi
subjek dalam kalimat pasif, akan tetapi perannya tetap sebagai sasaran bukan pelaku. Ciri yang terakhir, objek kalimat tidak pernah didahului preposisi atau
kata depan.
d. Pelengkap
Pelengkap atau komplemen harus hadir dalam kalimat dengan verba aktif intransitif. Dalam banyak hal, objek dan pelengkap memiliki kesamaan, yaitu
berada di belakang predikat, tidak pernah diawali preposisi, dan bersifat wajib
melengkapi kalimat. Perbedaan mendasar antara pelengkap dan objek adalah pelengkap tidak dapat menempati posisi subjek dalam kalimat pasif.
e. Keterangan