4. Penetapan kadar air serbuk daun M. tanarius
Berdasarkan Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia 1989, penetapan kadar air secara sederhana menggunakan alat
moisture balance . Sebanyak 5 g serbuk daun M. tanarius dimasukkan ke dalam
alat moisture balance lalu diratakan. Sebelumnya serbuk ditimbang dan dihitung sebagai bobot sebelum pemanasan. Serbuk dipanaskan pada suhu 110
C selama 15 menit. Kemudian serbuk ditimbang ulang dihitung sebagai bobot sesudah
pemanasan. Selisih bobot sebelum pemanasan dan sesudah pemanasan merupakan kadar air dari sampel yang diteliti.
5. Pembuatan ekstrak etanol-air daun M. tanarius
Sebanyak 10 g serbuk kering daun M. tanarius diekstraksi secara maserasi dengan melarutkan serbuk dalam 100 ml pelarut etanol 50 pada suhu kamar
selama 72 jam dengan kecepatan 140 rpm, kemudian hasil maserasi disaring dengan kertas saring. Larutan hasil saringan dipindahkan ke labu alas bulat untuk
dievaporasi menggunakan vaccum evaporator. Hasil yang didapatkan kemudian dituang dalam cawan porselen yang telah ditimbang sebelumnya, agar
mempermudah perhitungan randemen ekstrak yang akan diperoleh. Selanjutnya, cawan porselen yang berisi larutan hasil maserasi tersebut dimasukkan dalam
oven untuk diuapkan selama 24 jam dengan suhu 50°C agar mendapatkan ekstrak etanol-air daun M. tanarius kental dengan bobot pengeringan ekstrak yang tetap.
6. Penetapan konsentrasi ekstrak
Menghitung rata-rata randemen ke-6 replikasi ekstrak etanol-air daun M.tanarius
kental yang telah dibuat. Randemen ekstrak = Berat cawan ekstrak kental
– berat cawan kosong
Konsentrasi ekstrak didapat dari hasil rata-rata randemen ekstrak. Konsentrasi yang dapat digunakan adalah konsentrasi pekat yang dapat dibuat
dimana pada konsentrasi tersebut ekstrak dapat dimasukkan serta dikeluarkan dari spuit oral. Cara pembuatannya adalah dengan melarutkan ekstrak percawannya
yaitu 1,92 g dalam labu ukur terkecil dengan pelarut yang sesuai CMC Na 1. Labu ukur terkecil yang tersedia adalah labu ukur 5 ml sehingga konsentrasi
ekstrak dapat ditetapkan yaitu sebesar 0,384 gml atau 384 mgml atau 38,4 bv Andini, 2010.
7. Penetapan dosis ekstrak etanol-air daun M. tanarius
Dasar penetapan ini adalah dari bobot tertinggi tikus dan separuh pemberian maksimal cairan secara peroral yaitu 2,5 ml. Penetapan dosis tertinggi ekstrak
etanol-air daun M. tanarius adalah:
=