Dosis ini digunakan sebagai dosis ke-III sedangkan dua dosis lainnya diperoleh dengan menurunkan 3 dan 6 kalinya dari dosis tersebut sehingga
didapatkan dosis 1,280 dan 0,426 gkg BB. Dosis yang akan digunakan dalam penelitian adalah 0,426; 1,280; dan 3,840 gkg BB.
8.
Pembuatan suspending agent CMC- Na 1
Suspending agent CMC-Na 1 dibuat dengan cara mendispersikan lebih kurang 1,0 g CMC-Na yang telah ditimbang seksama ke dalam air mendidih
sampai volume 100,0 ml dan digunakan untuk membuat suspensi ekstrak eatnol- air daun M. tanarius.
9. Pembuatan CCl
4
dalam olive oil 1:1
Hepatotoksin berupa karbon tetraklorida dilarutkan di dalam olive oil dengan perbandingan 1:1, perlakuan ini mengacu penelitian Janakat dan Al-Merie
2002 yang melakukan optimasi dosis dan rute pemberian karbon tetraklorida.
10. Uji pendahuluan a. Pembuatan dan penetapan dosis hepatotoksin CCl
4
CCl
4
dibuat dalam olive oil dengan perbandingan 1:1 dan diberikan secara intraperitonial. Penetapan dosis ini mengacu pada penelitian
Janakat dan Al-Merie 2002 bahwa dosis 2 mlkg BB sudah terbukti mampu meningkatkan aktivitas ALT serum pada tikus bila diberikan
secara per oral.
b. Penetapan waktu pencuplikan darah
Penetapan waktu pencuplikan darah tikus jantan dilakukan dengan cara membagi tikus jantan dalam 3 kelompok perlakuan dimana masing-
masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok I diambil darahnya pada jam ke 24 setelah pemejanan CCl
4
, kelompok II diambil darahnya pada jam ke 48 setelah pemejanan CCl
4
, dan kelompok III diambil darahnya pada jam ke 72 setelah pemejanan CCl
4
. Serum darah diambil untuk diukur aktivitas serum ALT dan AST.
11. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji
Sebanyak tiga puluh ekor tikus jantan dibagi secara acak ke dalam enam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri lima ekor tikus. Tikus
kelompok I diberi CCl
4
dosis 2 mlkg BB secara intraperitonial sebagai kontrol hepatotoksin CCl
4
. Tikus kelompok II diberi olive oil dosis 2 mlkg BB sebagai kontrol negatif. Tikus kelompok III diberi ekstrak etanol-air
daun M. tanarius dosis tertinggi yaitu 3,840 gkg BB. Tikus kelompok IV sampai VI diberi perlakuan ekstrak etanol-air daun M. tanarius berturut-
turut dengan dosis 3,840; 1,280; dan 0,426 gkg BB selama 6 hari berturut- turut dan pada hari ke-7 diberi CCl
4
dosis 2 mlkg BB, kemudian pada seluruh kelompok perlakuan setelah 24 jam diambil darahnya dari sinus
obitalis untuk ditetapkan aktivitas serum ALT dan AST.
12. Pembuatan serum
Darah mencit diambil melalui sinus orbitalis mata dengan pipa kapiler dan ditampung dalam Eppendorf, didiamkan selama 15 menit. Lalu
disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit dan diambil supernatannya.