H. Landasan Teori
Hati merupakan organ yang memiliki berbagai peran penting dalam kehidupan. Akan tetapi hati dapat mengalami kerusakan misalnya steatosis atau nekrosis akibat
induksi senyawa kimia seperti karbon tetraklorida CCl
4
. Karbon tetraklorida merupakan salah satu senyawa model hepatotoksin yang
bekerja melalui metabolit reaktifnya yaitu radikal triklorometil •CCl
3
yang bersifat merusak retikulum endoplasma sehingga sistem transportasi lemak yang keluar dari
hati menjadi terlambat dan menyebabkan penumpukan lemak steatosis. Karbon tetraklorida juga dapat menyebabkan nekrosis sel dengan menginduksi pemasukan
Ca
2+
intraseluler Cheville, 1976. Bila terjadi kerusakan hati maka salah satu indikatornya adalah terjadi peningkatan enzim-enzim seperti ALT dan AST di dalam
darah Zimmerman, 1978. Daun M. tanarius memiliki kandungan macarangioside A, macarangioside
B, macarangioside C, serta mallophenol B yang diisolasi dari ekstrak metanol daun
M. tanarius yang menunjukkan aktivitas antioksidan dengan penangkapan radikal
terhadap DPPH Matsunami dkk, 2006. Tiga kandungan glukosida baru yaitu +- pinoresinol
4-O- [6”-O-galloyl]-β-
D
-glukopiranoside, macarangioside
E dan
macarangioside F dilaporkan oleh Matsunami, dkk 2009. Pada hasil penelitian
Adrianto 2011 didapatkan efek hepatoprotektif yang berasal dari kandungan antioksidan ekstrak metanol-air daun M. tanarius. Pada penelitian Phommart, dkk
2005 terdapat tanariflavanon C, dan tanariflavanon D, nymphaeol A, nymphaeol B,
nymphaeol C, yang terbukti sebagai senyawa antioksidan dan dapat menghambat
radikal DPPH. Senyawa-senyawa antioksidan yang diperoleh inilah yang dapat memberikan
efek proteksi hati. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol karena etanol memiliki kepolaran yang mirip dengan metanol sehingga senyawa-senyawa antioksidan
tersebut dapat larut dan memberikan efek.
I. Hipotesis
Ekstrak etanol-air daun M. tanarius jangka panjang dapat menimbulkan efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi CCl
4
.