Pengambilan Keputusan Konsumen LANDASAN TEORI
meminimalkan kemungkinan konsekuensi negatif yang tidak terduga setelah pembelian.
Beberapa produk yang dibeli secara rutin seperti deodorant, parfum, pasta gigi juga merupakan produk dengan keterlibatan tinggi
bagi banyak konsumen. Produk ini terkait dengan kebutuhan pribadi dan social pembeli serta menunjukkan citra diri mereka. Akan tetapi
frekuensi pembelian produk tertentu, memungkinkan konsumen menilai merek mana yang terbaik dan selanjutnya membeli merek
tersebut dengan sedikit pertimbangan diantara alternatif yang ada Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:122.
b. Keputusan Pembelian dengan Keterlibatan Rendah
Karena produk-produk yang membutuhkan keterlibatan rendah tidak terlalu penting bagi konsumen, pencarian informasi untuk
mengevaliasi merek-merek alternatif biasanya sedikit. Akibatnya keputusan pembelian produk seperti ini biasanya dilakukan didalam
took, didorong oleh pengenalan atas merek atau sebagai hasil perbandingan merek-merek yang ada di rak belanja. Keterlibatan
konsumen dan resiko yang mereka hadapi akibat pengambilan keputusan yang buruk adalah kecil untuk sejumlah produk.
Mereka hanya rugi sedikit untuk menukan merek agar merasakan variasi. Meski begitu, konsumen mengembangkan kesetiaan merek
tertentu yang popular Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:123. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Proses Keputusan
Proses pengambilan keputusan meliputi Amirullah, 2002:65-70 a.
Tahap Pemahaman Adanya Masalah Proses pengambilan keputusan konsumen pertama kali diawali
oleh adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan kenyataan yang sebenarnya. Oleh karena itu, “masalah” problem dalam
pengambilan keputusan sangat menentukan efektifitas hasil akhir dari tindakan yang akan diambil. Konsumen yang membutuhkan mobil
sebenarnya tidak memiliki masalah apabila jenis dan merek mobil itu hanya satu. Tetapi karena banyaknya variasi dari merek mobil yang
dijual, konsumen dihadapkan pada mobil mana yang dapat memuaskan kebutuhannya and goals
b. Pencarian Alternatif Pemecahan
Untuk memperoleh informasi mengenai suatu barang yang dibutuhkan, konsumen dapat memperolehnya dari empat sumber,
yaitu: sumber pribadi keluarga, teman, tetangga, sumber komersial iklan, pertunjukan, pedagang perantara, sumber umum media masa,
sumber pengalaman pemeriksaan, penggunaan produk. Setiap informasi yang diperoleh dari sumber-sumber itu akan memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap keputusan membeli konsumen. c.
Evaluasi Alternatif Pemasar perlu memahami bagaimana proses informasi konsumen
tiba pada tahap konsep dasar mengapa mereka memerlukan suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
barang. Suatu produk dapat dipandang oleh konsumen sebagai himpunan dari sifat-sifat atau ciri-cirinya. Dengan demikian konsumen
akan bersifat berbeda dalam melihat atribut-atribut produk yang dianggap relevan atau menonjol.
d. Pembelian atau Pemilihan
Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor tak terduga. Sikap orang lain akan mempengaruhi
suatu alternatif yang disukai tergantung pada: intensitas sikap negatif pihak lain terhadap alternatif konsumen dan motivasi konsumen
tunduk pada orang lain. Pada saat keputusan membeli itu dating, maka faktor situasi tak terduga muncul mengubah maksud pembelian. Oleh
karena itu, pilihan dan maksud pembelian bukan merupakan predictor sepenuhnya dapat diandalkan untuk mengukur tingkah laku pembeli.
e. Penggunaan Pasca Pembelian dan Evaluasi Ulang Alternatif yang
Dipilih Kepuasan dan ketidak puasan konsumen dengan suatu produk akan
mempengaruki perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk
itu lagi, dan ada kecenderungan mengatakan hal yang baik-baik tentang produk tersebut. Sedangkan konsumen yang meresa tidak puas
akan mengatakan sebaliknya dan akan mengambil tindakan berusaha mengurangi ketidak puasan dengan membuang atau mengembalikan
produk, dan berusaha mencari informasi yang mungkin memperkuat nilai tinggi produk tersebut.
4. Pengaruh Sosial pada Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:141-144 a.
Budaya Kebudayaan culture adalah himpunan kepercayaan, sikap, dan pola
perilaku kebiasaan dan tradisi yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya
melalui sosialisasi. b.
Kelas Sosial Setiap masyarakat memiliki pengetahuan pengelompokan status
terutama berdasarkan kesamaan dalam pendapatan, pendidikan dan pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul kelas sosial yang
mencirikan kelas tertentu. c.
Kelompok Referensi Kelompok referensi reference group mencakup kelompok
keanggotaan formal perusahaan, gereja dan kelompok informal. Mereka bisa menjadi anggota kelompok dimana konsumen atau
anggota kelompok aspirasi. Mereka juga indifidu yang dihormati karena keahliannya dalam subjek tertentu.
d. Keluarga
Keluarga family adalah sumber pengaruh sosial terpenting bagi sebagian besar konsumen, khususnya bila keluarga terlibat luas.
Keluarga bertindak sebagai agen sosialisasi utama, membantu anggota- anggota mendapat keahlian, pengetahuan, dan sikap bertindak sebagai
konsumen di pasar. Akibatnya, keluarga memiliki pengaruh besar dan abadi pada sikap anggota-anggota yang lebih muda terhadap berbagai
produk, merek, dan toko.