Kerangka Berpikir Didalam perkembangan sumber daya manusia yang ada dalam

a. Membantu para pegawai untuk mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan dan mengapa hal tersebut harus dikerjakan serta memberikan kewenangan dalam mengambil keputusan. b. Memberikan kesempatan bagi para pegawai untuk mengembangkan keahlian dan kemampuan baru. c. Mengenali rintangan-rintangan peningkatan kinerja dan kebutuhan sumber daya yang memadai. d. Pegawai memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pekerjaan dan tanggungjawab kerja mereka.

2.2 Kerangka Berpikir Didalam perkembangan sumber daya manusia yang ada dalam

lingkup organisasi, merupakan suatu proses peningkatan kualitas dan kemampuan manusia dalam rangka mencapai tujuan organisasi seorang pemimpin mempunyai misi utama mengawali usahanya dan mengajak pekerja untuk bekerja secara efektif dan efisien. Kinerja pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini haruslah lebih baik daripada metode kerja hari kemarin, dan hasil yang dapat diraih esok hari haruslah lebih banyak dan lebih bermutu daripada hasil yang dicapai sekarang. Untuk meningkatkan kinerja lebih baik harus didukung dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan, serta pemberian motivasi dan kepemimpinan akan semakin meningkatkan kemampuannya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dalam melaksanakan tugas sehingga tercapainya tujuan yang diinginkan. Dengan demikian tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi kepemimpinan dan tingkat motivasi kerja mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan untuk pendukung hasil penelitian, maka dapat digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, yaitu: Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Dalam alur rangka berpikir tersebut terdapat tiga variabel yaitu terdiri dari dua variabel bebas X dan variabel terikat Y. Variabel bebas tersebut adalah fungsi kepemimpinan X 1 , tingkat motivasi kinerja X 2 , sedangkan variabel terikat Y adalah kinerja karyawan. Secara parsial fungsi kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan dan secara parsial pula tingkat motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Secara Fungsi Kepem im pinan X 1 Tingkat M ot ivasi Kerja X 2 Kinerja Karyaw an Y Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber simultan fungsi kepemimpinan dan tingkat motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan.

2.3 Hipotesis