Aspek Independensi auditor Faktor- faktor yang mempengaruhi Independensi Akuntan

35

2.2.5.3. Aspek Independensi auditor

Menurut Halim 2001:21 dalam Deddy 2009:36 membagi kedalam tiga aspek independensi auditor, antara lain : 1. Independence in Fact independensi dalam fakta Yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan objektivitas 2. Independence in Appearance Independensi dalam penampilan. Artinya pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitas. Meskipun auditor telah menjalankan audit dengan baik secara independen dan objektif, pendapat yang dinyatakan melalui laporan audit tidak akan dipercaya oleh para pemakai jasa auditor independen bila ia tidak mampu mempertahankan independensi dalam penampilan. Oleh karena itu, independensi dalam penampilan sangat penting bagi perkembangan profesi auditor. 3. Indepedence in Competence Independensi dari sudut keahliannya. Artinya auditor yang awam dalam electronic data prcessing system tidak memenuhi independensi keahlian bila ia mengaudit perusahaan yang pengolahan datanya menggunakan sistem informasi terkomputerisasi. Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat dengan kecakapan profesional auditor. 36

2.2.5.4. Faktor- faktor yang mempengaruhi Independensi Akuntan

Publik. Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi sikap auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat dapat juga menurun disebabkan oleh keadaan yang oleh mereka yang berpikiran sehat reasonable dianggap dapat mempengaruhi sikap independen tersebut. Menurut Shockley 1981 dalam Deddy 2009:37 mengkategorikan tiga faktor yang merusak independensi seorang auditor, yaitu : 1. Pemberian jasa konsultasi kepada klien. Jasa yang diberikan oleh KAP bukan hanya jasa atestasi melainkan juga jasa non atestasi yang berupa jasa konsultasi manajemen dan perpajakan serta jasa akuntansi seperti jasa penyusunan laporan keuangan. Adanya dua jenis jasa yang diberikan oleh suatu KAP menjadikan independensi auditor terhadap kliennya dipertanyakan yang nantinya akan mempengaruhi kualitas audit. 2. Persaingan antar KAP Persaingan antar kantor akuntan publik KAP semakin besar. KAP semakin bertambah banyak, sedangkan pertumbuhan 37 perusahaan tidak sebanding dengan pertumbuhan KAP. Terlebih lagi banyak perusahaan yang melakukan merjer atau akuisisi dan akibat krisis ekonomi di Indonesia banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu KAP akan lebih sulit untuk mendapatkan klien baru sehingga KAP akan mempertahankan klien yang sudah ada. 3. Ukuran KAP AICPA menggolongkan kantor akuntan kedalam 2 golongan yaitu 1 Kantor Akuntan Pulik besar, 2 Kantor Akuntan Publik kecil. Menurut AICPA, kantor akuntan publik besar adalah kantor akuntan yang telah melaksanakan audit pada perusahaan go public, sedangkan kantor akuntan kecil adalah kantor akuntan yang tidak melaksanakan audit pada perusahaan go public Supriyono,1990 :58. Mautz dan Sharaf berpendapat bahwa kantor akuntan publik besar lebih independen dibandingkan dengan kantor akuntan publik yang kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan: 1 untuk kantor akuntan publik besar, hilangnya satu klien tidak begitu mempengaruhi pendapatnya, 2 kantor akuntan publik besar biasanya mempunyai departemen audit yang terpisah dengan departemen yang memberikan jasa bukan audit sehingga dapat mengurangi akibat negatif terhadap independensi akuntan publik. 38

2.2.6. Audit Fee