1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Kerjasama adalah proses interaksi yang melibatkan semua anggota dalam
kelompok untuk menumbuhkan solidaritas dengan cara berinteraksi melalui cara- cara tertentu, sehingga perilaku atau prestasi seseorang mempengaruhi prestasi
atau prilaku orang lain
1.6.2 Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dalam
proses pembelajaran di sekolah.
1.6.3 Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model yang melibatkan
―kompetisi‖ antar kelompok atau tim kecil antara 4-5
heterogen
yang menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotifasi
dan saling bekerjasama dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi maksimal.
1.6.4 IPA adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan alam semesta, dengan
sekumpulan teori yang tersistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi
dan eksperimen yang menuntut sikap ilmiah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II membahas mengenai landasan teori yang digunakan. Pembahasan landasan teori mengenai kajian pustaka, teori-teori yang mendukung, hasil
penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori-teori yang Mendukung
2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak
Perkembangan anak menurut Stern dalam Kartono, 2007:33 lebih banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang yaitu, faktor bakat dan faktor
interaksi dengan lingkungan, keduanya tidak dapat dipisahkan pada diri anak. Kepribadian anak dapat terbentuk dengan baik apabila dibina dari proses
mendapatkan pengalaman melalui pendidikan yang baik dan ditopang oleh bakat bawaan dari anak yang merupakan bawaan dari lahir. Interaksi yang dimaksudkan
di sini adalah keadaan di mana anak-anak melakukan aktivitas bersama dengan teman sebaya atau sekelompoknya untuk mendapatkan hasil dari tujuan yang
sudah dibuat. Perkembangan anak menurut Slameto 2010:102 sangat dipengaruhi oleh
persepsi yang dapat diartikan sebagai proses masuknya informasi ke dalam otak secara terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya lewat indera
penglihatan, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Makin baik suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui melalui indera, maka akan semakin
mudah diingat. Saat proses pembelajaran berlangsung, guru harus menghindari terjadinya salah pengertian agar siswa tidak mengalami salah persepsi yang
menentukan keberhasilan belajar selanjutnya. Guru perlu mengganti benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut untuk memastikan
siswa tidak mengalami salah persepsi saat belajar. Piaget
dalam Wirawan,
1991:117, berpendapat
bahwa proses
perkembangan kognisi merupakan rangkaian yang terdiri empat tahap yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI