Fosberg dengan streptozotosin sehingga kadar glukosa darah tidak mengalami penurunan.
Dalam penelitian ini, pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis Park.Fosberg dosis 50 mgkgBB, ekstrak etanol daun
Artocarpus altilis Park. Fosberg diberikan tiga hari sebelum diinduksi streptozotosin dan pemberian ekstrak dilanjutkan hingga akhir penelitian.
Selain itu, dalam desain mengalami kesalahan waktu penginduksian streptozotosin antara kelompok kontrol pankreotoksi dan kelompok
perlakuan, yang mana pada kelompok pankreotoksi diinduksi streptozotosin pada hari ke-1, sedangkan kelompok ekstrak pada hari ke-4
sehingga menyebabkan puncak kadar glukosa darah tikus setelah induksi streptozotosin pada kelompok kontrol pankreotoksik dan kelompok
perlakuan tidak sama dan tidak dapat dibandingkan pengaruhnya.
2. Perubahan berat badan tikus
Perubahan berat badan tikus dalam penelitian ini digunakan sebagai parameter hiperglikemia pada tikus.Pada tikus dengan kondisi hiperglikemia
biasanya ditandai dengan penurunan berat badan. Hal ini dikarenakan glukosa akan terakumulasi di dalam darah dan glukosa tersebut akan
terbuang bersamaan dengan urin sehingga sel tidak mendapatkan asupan glukosa dan terjadi pengurangan jumlah jaringan otot dan adiposa secara
signifikan yang dapat mengakibatkan berat badan penderita diabetes melitus akan turun meskipun banyak asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh
Murray, Daryl, Victor, 2005.
Dari data berat badan tikus berdasarkan tabel V, rata-rata berat badan tikus jantan Wistar setelah diberi perlakuan hari ke-4 mengalami
peningkatan berat badan jika dibandingkan dengan sebelum diberi perlakuan hari ke-0.
Tabel V. Berat badan tikus jantan Wistar mgdl pada kelompok perlakuan
hari ke- 0, 4 dan 7, kontrol basal, kontrol CMC, dan kontrol pankreotoksik 50 mgkgBB n=4.
Kelompok Berat badan gram
Hari ke-0 Hari ke-4
Hari ke-7 Kontrol basal
140,43 ± 4,73
148.53 ± 11,4
149,45 ± 11,4
Kontrol negative 138,99 ±
7,12 136,85 ±
6,57 135.06 ±
5,36 Kontrol Pankreotoksik
STZ 136,14 ±
4,08 159,45 ±
7,86 162,64 ± 13
Perlakuan EEAA + STZ 148,85 ±
9,43 157,02 ±
9,66 176,25 ±
18,3
Gambar 7. Kurva waktu vs rata-rata berat badan tikus pada kelompok
kontrol basal, kontrol negatif, kontrol pankreotoksik, dan perlakuan EEAA.
Menurut Kim et al. 2006 salah satu karakteristik tikus menderita diabetes melitus yaitu tikus mengalami penurunan berat badan. Namun pada
penelitian ini berat badan tikus semakin meningkat dikarenakan waktu perlakuan dengan kondisi akut jangka pendek sehingga berat badan tikus
belum mengalami penurunan. Selain itu, dapat disebabkan karena dosis streptozotosin yang digunakan dosis kecil 40 mgkgBB yang menyebabkan
kerusakan yang reversible pada sel pankreas sehingga sel
pankreas masih mampu memproduksi insulin.
F. Pemeriksaan Histologis Pankreas