digunakan dalam penetapan kadar air yaitu Gravimetri dengan menggunakan alat moisture balance dengan suhu 105º C selama 15 menit. Pada penetapan kadar air
digunakan suhu 105º C dimaksudkan agar kandungan air di serbuk Artocarpus altilis Park. Fosberg. menguap dan waktu yang digunakan 15 menit karena
dianggap kadar air yang terkandung dalam daun Artocarpus altilis Park. Fosberg. telah memenuhi persyaratan parameter standarisasi simplisia. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa daun Artocarpus altilis Park. Fosberg. memiliki kadar air 7,15 sehingga dapat dinyatakan bahwa serbuk daun
Artocarpus altilis Park. Fosberg. memenuhi persyaratan kadar air yang ditetapkan.
C. Penetapan Bobot Tetap Ekstrak Etanol Daun Artocarpus altilis Park.
Fosberg
Serbuk simplisia diekstraksi dengan metode maserasi menggunkan etanol 96. Metode maserasi digunakan karena proses pengerjaan dan peralatan
yang digunakan sederhana dan senyawa marker yang terkandung di dalam daun sukun bersifat tidak tahan panas. Cairan penyari yang digunakan etanol 96
karena memiliki indeks polaritas yang luas dan relatif aman. Maserasi dilakukan selama 5 hari dengan perbandingan simplisia :
pelarut 1 : 10. Setelah 5 hari, kemudian disaring menggunakan penyaring Buchner. Selanjutnya dilakukan remaserasi selama 2 hari. Kemudian maserat
dipekatkan menggunakan rotary evaporator dengan suhu 50º C. Pemekatan bertujuan untuk memisahkan pelarut dengan ekstrak dengan menguapkan pelarut
sehingga ekstrak yang didapatkan menjadi lebih kental.
Ekstrak kental yang didapatkan dilakukan bobot tetap. Tujuannya untuk menghitung sisa zat dengan bobot tetap setelah dilakukan pengeringan
pada temperature 50º C. Bobot tetap dilakukan dengan cara menimbang ekstrak dalam cawan porselen setiap satu jam hingga diperoleh bobot konstan. Hasil
menunjukkan bahwa sebanyak 10,0 g serbuk kering daun Artocarpus altilis Park. Fosberg. menghasilkan kurang lebih 2 g ekstrak etanol daun Artocarpus
altilis Park. Fosberg. Keseluruhan pembuatan ekstrak etanol menggunakan 100,0 gram serbuk kering daun Artocarpus altilis Park. Fosberg. yang
menghasilkan 20,78 g ekstrak etanol daun Artocarpus altilis Park. Fosberg. Dengan rata-rata setiap cawan 2,30 g ekstrak kental dengan rendemen sebesar
20,78. D.
Penentuan Dosis Pankreotoksik Streptozotosin
Penentuan dosis streptozotosin bertujuan untuk mengetahui dosis streptozotosin yang dapat menyebabkan kerusakan pankreas pada tikus yang
ditunjukkan dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari 200 mgdL pada 2-3 hari setelah pemberian streptozotosin. Hal ini didasarkan pada penelitian
Akbarzadeh, et al 2007 tikus setelah diinduksi streptozotosin 2-3 hari setelah induksi mulai menimbulkan gejala diabetes dengan peningkatan kadar glukosa
darah lebih dari 200 mgkgBB. Penelitian ini menggunakan streptozotosin sebagai pankreotoksik
induksi diabetes mellitus karena streptozotosin merupakan senyawa yang menyebabkan kerusakan sel pankreas, sehingga terjadi defisiensi insulin yang
menyebabkan hiperglikemia pada hewan uji. Dosis yang digunkan pada penelitian
didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk. 2001 yang menyatakan dosis 40 mgkgBB dapat meningkatkan kadar glukosa darah pada
tikus secara bertahap.
E. Efek Pankreoprotektif Ekstrak Etanol Artocarpus altilis Park. Fosberg