menggunakan mesin penyerbuk di LPPT Universitas Gadjah Mada. Kemudian serbuk diayak menggunakan ayakan dengan nomor 40 mesh.
4. Pembuatan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis Park. Fosberg
Pembuatan ekstrak etanol daun sukun dilakukan dengan cara menyari simplisia daun Artocarpus altilis Park. Fosberg. dengan derajat kehalusan 40
mesh. Serbuk seberat 100 g direndam dengan 75 ml pelarut etanol 96 di dalam erlenmeyer selama 5 hari terlindung dari cahaya dan dilakukan pengadukan
setiap hari. Kemudian serbuk diremaserasi lagi dengan 25 ml pelarut etanol 96 selama 2 hari, di tempat sejuk, terlindung dari cahaya dan dilakukan pengadukan
setiap hari. Setelah dimaserasi dan diremaserasi, hasil maserasi dan remaserasi disaring dengan kertas saring. Hasil saringan kemudian dievaporasi dengan
evaporator pada suhu 50ºC, kemudian dipindahkan ke cawan porselin yang telah ditimbang sebelumnya, dengan maksud untuk mempermudah perhitungan
rendemen ekstrak kental yang akan diperoleh. Selanjutnya, ekstrak kental didalam cawan porselin diuapkan di waterbath dengan suhu 50
o
C kemudian dimasukkan dalam oven untuk diuapkan dengan suhu 50
o
C agar mendapatkan ekstrak etanol daun sukun dengan bobot ekstrak yang tetap.
5. Penetapan kadar air serbuk daun Artocarpus altilis Park. Fosberg.
Penetapan kadar dilakukan dengan cara susut pengeringan. Sebanyak 5,0 g serbuk daun Artocarpus altilis ditimbang dan kemudian serbuk dimasukkan ke
dalam alat moisture balance pada suhu 105º C selama 15 menit dan kemudian dilakukan perhitungan kadar air berdasarkan selisih bobot sebelum dimasukkan ke
dalam alat moisture balance. Selisih tersebut merupakan kadar air serbuk yang
diteliti. 6.
Dosis ekstrak etanol Artocarpus altilis Park. Fosberg. pada penelitian
Dosis ekstrak etanol Artocarpus altilis Park. Fosberg. yang digunakan adalah 50 mgkgBB. Dosis ini mampu memberikan efek hipoglikemik pada tikus
dengan pemberian ekstrak air panas daun Artocarpus heterophyllus yang mempunyai famili yang sama Artocarpus altilis Park. Fosberg. famili
Moraceae Chandrika et al, 2006.
7. Pembuatan suspensi CMC Na 0,5
Serbuk CMC ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian dilarutkan dengan akuades yang telah dipanaskan sebelumnya. Diaduk sambil dipanaskan di atas hot
plate hingga semua serbuk larut, kemudian ad 100 ml dengan akuades.
8. Pembuatan dapar Na Sitrat 50 mM pH 4,5
Na sitrat ditimbang sejumlah 14,705 g, kemudian ditambahkan akuades hingga 1 liter. Ditimbang juga asam sitrat 10,507 g ditambahkan akuades ad 1
liter. Dilakukan proses titrasi Na sitrat dengan menggunakan asam sitrat hingga diperoleh pH 4,5 yang diukur dengan menggunakan pH-meter.
a. Asam sitrat 50 mM = 0,05 molar
Molar = 0,05 molar 1 liter Mr asam sitrat = 210,14 Asam sitrat = 10,507 g dalam 1 liter
b. Na sitrat 50 mM = 0,05 molar
Molar = 0,05 molar 1 liter Mr Na sitrat = 294,1 Na sitrat = 14,705 g dalam 1 liter
9. Penetapan dosis streptozotosin
Dosis STZ yang digunakan adalah dosis yang mampu meningkatkan kadar glukosa darah tikus Sparague Dawley jantan berdasarkan penelitian
sebelumnya oleh Astuti, dkk. 2001, yaitu sebesar 40 mgkgBB.
10. Induksi hiperglikemia pada tikus