11
Kekayaan Intelektual dengan mencoret merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek, dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, tidak melarang perdagangan barang yang menggunakan merek yang tidak terdaftar. Namun sesuai
dengan prinsip perlindungan Merek yang bersifat Konstitutif yang dianut oleh Undang-undang No. 15 tahun 2001, merek dagang yang tidak terdaftar tersebut tidak
mendapat perlindungan hukum. Perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang sangat pesat dalam
era globalisasi ini, ikut pula mendorong meningkatnya merek dagang asing yang masuk ke Indonesia. Hal ini berpotensi menimbulkan sengketa, sehingga diperlukan
aturan hukum yang tegas dan efektif untuk memberikan kepastian hukum di dalam perlindungan atas merek dagang asing tersebut. Oleh karena itulah, perlu dikaji
terlebih dahulu mengenai permasalahan pengaturan hukum merek yang berlaku di Indonesia dan yang terdapat dalam perjanjian Internasional.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang diuraikan di atas, maka dapat diambil beberapa permasalahan, antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana Perlindungan hukum terhadap merek dagang asing di Indonesia menurut Undang-Undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek?
2. Bagaimana pelaksanaan prinsip first to file dalam penyelesaian sengketa merek dagang asing dalam peradilan di Indonesia?
Universitas Sumatera Utara
12
3. Bagaimana Penyelesaian sengketa dalam hal merek dagang asing tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek
terdaftar di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Merek dagang asing di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip first to file dalam penyelesaian sengketa merek dagang asing di pengadilan.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan penyelesaian sengketa dalam hal merek dagang
asing tersebut
mempunyai persamaan
pada pokoknya
atau keseluruhannya dengan merek terdaftar di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut
untuk berbagai konsep ilmiah yang pada gilirannya memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum Hak Atas
Kekayaan Intelektual HKI, khususnya di dalam perlindungan merek dagang asing di Indonesia yang kemudian dihubungkan dengan Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Universitas Sumatera Utara
13
2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kerangka acuan dalam
penyelesaian sengketa yang berkaitan dengan tuntutan ganti rugi atau pemalsuan terhadap hak merek yang telah terdaftar dalam kaitannya dengan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran kepustakan dan dari hasil-hasil penelitian yang sudah ada atau sedang dilakukan dilingkungan akademis Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara dan khususnya pada Program Magister Kenotariatan,
penelitian tentang: “Pelaksanaan prinsip first to file dalam penyelesaian sengketa
merek dagang asing di Pengadilan Studi Kasus tentang gugatan pencabutan hak merek “TOAST BOX” oleh BREADTALK Pte.Ltd. No. 02Merek2011PN.
NiagaMedan ”, belum pernah diteliti oleh peneliti lain. Akan tetapi penelitian
tentang permasalahan HKI, khususnya di bidang merek telah pernah ada dilakukan oleh:
1. Erly Sulanjani, mahasiswa Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana USU tahun 2003, dengan judul: “Penggunaan Merek Dagang Tidak Terdaftar
Studi Mengenai Faktor-Faktor Penyebab Tidak Didaftarkannya Merek Dagang Di Kawasan Industri MedanKIM”
Dengan permasalahan yang dibahas adalah: a.
Faktor apa saja yang menjadi penyebab tidak didaftarkannya merek dagang oleh pengusaha di Kawasan Industri Medan KIM?
Universitas Sumatera Utara
14
b. Apakah keuntungan dan kerugian yang dialami oleh pengusaha yang
memperdagangkan barang dengan merek tidak terdaftar? 2. Nomi Mutiaridha, mahasiswa Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana
USU tahun 2004, dengan judul: “Studi Komparatif Pendaftaran Merek Dagang di Indonesia Dan Malaysia”
Dengan permasalahan yang dibahas adalah: a.
Bagaimana pengaturan merek dagang di Indonesia dan di Malaysia? b.
Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap merek terdaftar di Indonesia dan Malaysia?
3. Dwi Femi Nasution, mahasiswa Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana USU tahun 2004, dengan judul: “Aspek Hukum Perjanjian Lisensi Merek
Dagang” Dengan permasalahan yang dibahas adalah:
a. Bagaimanakah Hak dan Kewajiban para pihak dalam perjanjian lisensi
merek dagang? b.
Bagaimanakah perlindungan lisensi merek dagang yang diberikan pemilik merek terhadap penerima lisensi merek dagang?
c. Bagaimanakah tindakan pihak pemberi lisensi jika terjadi wanprestasi
oleh pihak penerima lisensi? 4. Made Diah Sekar Mayang Sari, mahasiswa Magister Ilmu Hukum Program
Pasca Sarjana Universitas Udayana tahun 2010, dengan judul: “Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal Dalam Sistem Hukum Hak Kekayaan
Intelektual” Dengan permasalahan yang dibahas adalah:
Universitas Sumatera Utara
15
a. Bagaimana pengaturan merek terkenal dalam sistem Hukum Hak
Kekayaan Intelektual? b.
Bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diperlukan terhadap merek terkenal di Indonesia?
5. RR. Putri Ayu Priamsari, mahasiswa Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro tahun 2010, dengan judul: “Penerapan Itikad
Baik Sebagai Alasan Pembatalan Merek Menurut Undang-Undang Nomo 15 Tahun 2001 tentang Merek Di Tingkat Peninjauan Kembali”
Dengan permasalahan yang dibahas adalah: a.
Bagaimana penerapan itikad baik sebagai salah satu alasan pembatalan Merek berdasarkan UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek ?
b. Apakah dampak dari penerapan itikad baik terhadap pemilik Merek
beritikad buruk ? Jika dibandingkan penelitian yang pernah dilakukan dengan penelitian-
penelitian ini, baik permasalahan maupun pembahasan adalah berbeda. Dengan demikian maka penelitian ini adalah asli, serta dapat dipertanggungjawabkan
keasliannya secara akademis.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi