Kerangka Teori Pelaksanaan Prinsip First to File Dalam Penyelesaian Sengketa Merek Dagang Asing Di Pengadilan (Studi Kasus tentang Gugatan Pencabutan Hak Merek “TOAST BOX” oleh BreadTalk Pte.Ltd No: 02/ Merek/ 2011/ PN.Niaga/Medan)

15 a. Bagaimana pengaturan merek terkenal dalam sistem Hukum Hak Kekayaan Intelektual? b. Bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diperlukan terhadap merek terkenal di Indonesia? 5. RR. Putri Ayu Priamsari, mahasiswa Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro tahun 2010, dengan judul: “Penerapan Itikad Baik Sebagai Alasan Pembatalan Merek Menurut Undang-Undang Nomo 15 Tahun 2001 tentang Merek Di Tingkat Peninjauan Kembali” Dengan permasalahan yang dibahas adalah: a. Bagaimana penerapan itikad baik sebagai salah satu alasan pembatalan Merek berdasarkan UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek ? b. Apakah dampak dari penerapan itikad baik terhadap pemilik Merek beritikad buruk ? Jika dibandingkan penelitian yang pernah dilakukan dengan penelitian- penelitian ini, baik permasalahan maupun pembahasan adalah berbeda. Dengan demikian maka penelitian ini adalah asli, serta dapat dipertanggungjawabkan keasliannya secara akademis.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

1. Kerangka Teori

Teori adalah merupakan suatu prinsip ajaran pokok yang dianut untuk mengambil suatu tindakan atau memecahkan suatu masalah. Menurut Kamus Umum Universitas Sumatera Utara 16 Bahasa Indonesia, salah satu arti teori adalah pendapat, cara-cara dan aturan-aturan untuk melakukan sesuatu. 16 Menurut M. Solly Lubis bahwa: “Teori merupakan penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalam dunia fisik tersebut tetap merupakan suatu abstraksi intelektual dimana pendekatan secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris. Artinya teori ilmu hukum merupakan suatu penjelasan rasional yang bersesuaian dengan objek yang dijelaskannya. Suatu penjelasan walau bagaimanapun menyakinkan, tetapi harus didukung oleh fakta empiris untuk dapat dinyatakan benar.” 17 Snelbecker mendefinisikan teori yaitu sebagai perangkat proposisi yang terintegrasi secara sintaksis yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis satu dengan yang lainnya dengan tata dasar yang dapat diamati dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dengan penjelasan fenomena. 18 Kerangka Teori adalah suatu kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis, mengenai sesuatu kasus atau permasalahan yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis, yang mungkin disetujui ataupun tidak disetujui yang dijadikan masukan dalam membuat kerangka berpikir dalam penulisan. 19 Teori yang digunakan sebagai pisau analisis dalam menjawab rumusan permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah teori kepastian hukum. 16 Roony H. Semitro, Metodologi Penelitian Hukum Jakarta: Ghali, 1982, hal. 37. 17 M. Soly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Cetakan ke I Bandung : Mandar Maju, 1994, hal. 27. 18 Snelbecker dan Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993, hal. 34-35. 19 Ibid, hal. 80. Universitas Sumatera Utara 17 Teori kepastian hukum dikemukakan oleh Roscoe Pound. 20 Teori Kepastian Hukum mengandung 2 dua pengertian yaitu pertama adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan dan kedua berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan pemerintah karena adanya aturan hukum yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibenarkan atau dilakukan Negara terhadap individu. Kepastian Hukum bukan hanya berupa pasal-pasal dalam undang-undang melainkan juga adanya konsistensi dalam putusan hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim lainnya untuk kasus yang serupa yang telah diputuskan. 21 Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum, karena dengan adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib. Hukum bertugas menciptakan kepastian hukum karena bertujuan untuk ketertiban masyarakat. Tanpa kepastian hukum orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya sehingga akhirnya timbul keresahan. Tetapi jika terlalu menitikberatkan pada kepastian hukum, dan ketat mentaati peraturan hukum maka akibatnya akan kaku serta menimbulkan rasa tidak adil. Apapun yang terjadi peraturannya tetap seperti demikian, sehingga harus ditaati dan dilaksanakan. Undang- Undang itu sering terasa kejam, apabila dilaksanakan secara ketat, lex dura, 20 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum Jakarta: Kencana Pranada Media Goup,2008, hal.158. 21 Ibid, hal. 159. Universitas Sumatera Utara 18 sed tamen scripta Undang-Undang itu kejam, tetapi memang demikian bunyinya. 22 Dalam kaitannya dengan penelitian tesis ini yang meneliti mengenai Perlindungan Hukum Atas Merek Dagang Asing di Indonesia menurut Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek tentunya tidak terlepas dari unsur kepastian hukum. Hal yang dipertimbangkan cukup relevan dengan penelitian dalam tesis ini dikarenakan Pemilik Hak atas Merek Dagang Asing harus mendapatkan kepastian hukum untuk perlindungan terhadap Merek Dagang Asing yang mereka miliki. Menurut Robert M. Sherwood yang mendasari perlunya perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual sesuai dengan teori : a. Reward Theory, berupa pengakuan terhadap karya itelektual yang telah dihasilkan oleh seseorang sehingga kepada penemupencipta atau pendesain harus diberikan suatu penghargaan sebagai imbalan atas upaya- upaya kreatif dalam menemukanmenciptakan karya-karya intelektual tersebut. b. Recovery Theory, berupa pengembalian terhadap apa yang telah dikeluarkan penemupenciptapendesain yakni biaya, waktu dan tenaga dalam proses menghasilkan suatu karya. 22 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Penghantar Yogyakarta: Liberty, 1988 , hal. 136. Universitas Sumatera Utara 19 c. Incentive Theory, berupa insentive yang diberikan kepada penemupenciptapendesain untuk pengembangan keratifitas dan pengupayaan terpacunya kegiatan-kegiatan penelitian yang berguna. d. Risk Theory, berupa resiko yang terkandung pada setiap karya yang dihasilkan. Suatu penelitian mengandung resiko yang memungkinkan orang lain menemukan karya yang dihasilkan, atau memperbaikinya dan resiko yang mungkin timbul dari penggunaan secara illegal. e. Economic Growth Stimulus Theory, perlindungan hak merupakan alat untuk pembangunan ekonomi. 23

2. Konsepsi