104
Ini juga menunjukkan arti penting peran kepala sekolah sebagaimana dikemukakan oleh Enco Mulyasa 2003: 97-98 yakni sebagai pendidik
edukator, sebagai manager, sebagai administrator, sebagai supervisor penyelia, sebagai leader pemimpin, sebagai inovator, serta sebagai motivator.
Peran tersebut sangat erat kaitannya dengan kemampuan manajerial kepala sekolah, berupa keterampilan yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam upaya
untuk mengelola sekolah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada untuk diarahkan pada pencapaian tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Termasuk dalam hal ini adalah bagaimana kepala sekolah mendorong guru agar memiliki kinerja yang baik.
Temuan penelitian ini memperkuat konsep bahwa kemampuan manajerial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Seorang kepala
sekolah sebagai seorang manajer harus memiliki kemampuan manajerial yang efektif, manajemen yang efektif dapat tercipta apabila kepala sekolah memiliki
sifat, perilaku dan kemampuan yang baik untuk memimpin sebuah organisasi sekolah. Dalam perannya sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mampu
untuk mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan yaitu guru dan fasilitas kerja yang akhirnya mencapai tujuan dan kualitas sekolah.
2. Pembahasan Pengaruh X
2
terhadap Y
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi non finansial terhadap kinerja guru
SMP Negeri se-Kabupaten Sleman. Pengaruh yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kompensasi non finansial, maka akan semakin tinggi pula kinerja
105
kuru. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah kompensasi non finansial, maka akan semakin rendah pula kinerja guru.
Hasil ini memberikan bukti nyata bahwa memang kompensasi non finansial memberikan kontribusi nyata pada peningkatan kinerja guru.
Sebagaimana kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Suwarjo 2003, Shaftani 2010, dan Nina Irmawati 2009 yang menyimpulkan bahwa
kompensasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas kerja guru.
Tujuan pemberian kompensasi ini hendaknya memberikan kepuasan kepada semua pihak, guru dapat memenuhi kebutuhannya, kepala sekolah
mendapat hasil yang baik karena guru bekerja dengan efektif, dan masyarakat mendapatkan hasil yang baik dengan lulusan yang membanggakan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Samsudin 2006: 188 yang menyatakan bahwa secara umum tujuan pemberian kompensasi adalah untuk pemenuhan kebutuhan
ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, memajukan organisasi atau perusahaan, menciptakan keseimbangan dan keadilan. Kompensasi non finansial
dapat berupa promosi, pengembangan diri Diklat, serta lingkungan kerja. Hasil temuan tersebut makin mamperkuat pendapat yang menyatakan
bahwa kompensasi akan memberikan pengaruh nyata terhadap kinerja guru. Pemberian kompensasi yang tepat terbukti memberikan pengaruh langsung
terhadap peningkatan kinerja guru.
106
3. Pembahasan Pengaruh X
1
dan X
2
terhadap Y
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan
pemberian kompensasi non finansial secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri se-Kabupaten Sleman, dengan besarnya pengaruh sebesar 56,7.
Selain kemampuan manajerial kepala sekolah seperti yang telah disebutkan di atas, kompensasi juga berpengaruh terhadap kinerja guru.
Pemberian kompensasi merupakan salah satu unsur yang perlu diperhatikan dalam fungsi operasional manajemen sumber daya manusia, karena tujuan
manusia dalam bekerja adalah untuk mendapatkan imbalan guna memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk juga guru. Kompensasi tersebut dapat berupa
uang ataupun kepuasan yang diperoleh dari lingkungan psikologis dimana guru itu bekerja.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Fasli Djalal dan Dedi Supriyadi 2001: 340, yang mengemukakan bahwa: guru seharusnya mendapatkan
penghargaan dan penghormatan dari semua pihak yang terkait dengan proses penyelenggaraan pendidikan yang setidaknya diwujudkan dalam bentuk
pemberian jaminan yang layak dan adil guna mendorong semangat hidup dan motivasi kerja para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hasil temuan ini
makin mamperkuat pendapat yang menyatakan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah dan kompensasi non finansial akan memberikan pengaruh nyata
terhadap kinerja guru.
107
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diupayakan dengan cermat dan teliti, namun bagaimanapun juga memiliki kelemahan dan keterbatasan, antara lain sebagai
berikut: 1.
Pengambilan data dilakukan satu kali jadi One short study, sehingga data hanya menggambarkan kondisi saat itu, perubahan dapat terjadi sebelum atau
sesudah penelitian. 2.
Fokus penelitian hanya membahas faktor-faktor positif yang diduga mempunyai hubungan dengan kinerja, yaitu kemampuan manajerial kepala
sekolah dan pemberian kompensasi non finansial. Sedangkan secara obyektif masih banyak faktor lain yang mendukung kinerja guru seperti motivasi kerja,
iklim oraganisasi, komunikasi interpersonal, tekanan kerjastres kerja, kompetensikemampuan guru dan sebagainya.
3. Sebelum melakukan penelitian penulis telah melakukan serangkaian uji coba
untuk mendapatkan instrument yang valid dan realiabel sehingga instrumen penelitian sudah layak untuk mengukur kemampuan manajerial kepala
sekolah, pemberian kompensasi non finansialdan kinerja guru, namun demikian pengumpulan melalui angket ini masih ada kelemahan-kelemahan
seperti jawaban yang kurang cermat, responden yang menjawab asal-asalan dan tidak jujur, serta yang kurang lengkap sehingga kurang dipahami oleh
responden.