Kaitan Pengelolaaan Kelas dengan Proses Pembelajaran

50 Pada periode peralihan dikatakan bahwa apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. 3 Masa remaja sebagai periode perubahan Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal. Pertama meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru. Remaja akan tetap merasa ditimbuni masalah, sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut kepuasannya. Ketiga, dengan perubahannya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Kualitas lebih penting daripada kuantitas. Keempat, sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut bertanggungjawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut. 4 Masa remaja sebagai usia bermasalah 5 Masa remaja sebagai masa mencari identitas 6 Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan 7 Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik 8 Masa remaja sebagai ambang masa dewasa c. Pola Emosi pada Masa Remaja Hurlock 1980: 209 Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang 51 membangkitkan emosi dan derajat, dan khususnya pada pengendalian latihan individu terhadap ungkapan emosi mereka. Misalnya perlakuan sebagai “anak kecil” atau secara “tidak adil” membuat remaja sangat marah dibandingkan dengan hal-hal lain. d. Perubahan Sosial Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah. e. Perubahan dalam Perilaku sosial Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang paling menonjol terjadi dibidang hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahan radikal, yaitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya daripada teman sejenisnya. Pendapat lain dikatakan oleh G. Stanley Hall dalam Siti Sundari dan Sri Rumini 2000: 89 ciri-ciri yang ditunjukkan pada anak usia remaja awal yaitu Stroom dan Strees atau sering disebut badai dan topan, remaja sangat peka, sering berubah sikaphaluan seperti yang ditunjukkan pada siswa SMP dalam cinta rasa yang bersahabat atau tertarik dapat secara cepat berubah kepada orang lain maka sering disebut mengalami cinta monyet atau puppey love. Menurut Siti Sundari dan Sri Rumini 2000: 85 terdapat beberapa ciri anak masa remaja awal. Adapaun ciri-ciri tersebut dapat dilihat sebagai berikut.