Standar Pengelolaan Kelas Konsep Pengelolaan Kelas

49 Kartini Kartono 1995: 148 masa remaja disebut pula sebagai masa-penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Piaget Hurlock, 1980: 206 mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, transformasi intelektual yang khas dari mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. a. Tahun-tahun Masa Remaja Hurlock, 1980: 206 secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu awal masa dan akhir masa remaja. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari usia tiga belas sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia enam belas atau tujuh belas tahun sampai delapan belas tahun, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian akhir masa remaja merupakan periode yang sangat singkat. b. Ciri- ciri Masa Remaja Hurlock, 1980: 207 masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut akan diterangkan secara singkat dibawah ini: 1 Masa remaja sebagai periode yang penting 2 Masa remaja sebagai periode peralihan 50 Pada periode peralihan dikatakan bahwa apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. 3 Masa remaja sebagai periode perubahan Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal. Pertama meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru. Remaja akan tetap merasa ditimbuni masalah, sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut kepuasannya. Ketiga, dengan perubahannya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Kualitas lebih penting daripada kuantitas. Keempat, sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut bertanggungjawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut. 4 Masa remaja sebagai usia bermasalah 5 Masa remaja sebagai masa mencari identitas 6 Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan 7 Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik 8 Masa remaja sebagai ambang masa dewasa c. Pola Emosi pada Masa Remaja Hurlock 1980: 209 Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang