37 terjadi secara kontinu melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara
kualitatif. 2.
Model Data Display Data Model didefinisikan sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang
membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Model Display dalam kehidupan sehari-hari berbeda-beda dari pengukuran biasa
sampai layar komputer. Bentuk yang paling sering digunakan pada model data kualitatif adalah teks naratif. Teks naratif dalam pengertian ini memuat terlalu
banyak kemampuan memroses informasi manusia. 3.
Penarikan atau Verifikasi Kesimpulan Langkah terakhir dari aktivitas analisis kualitatif adalah penarikan dan
verifikasi kesimpulan dimana mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur
kausal, dan proposisi-proposisi.
F. Indikator keberhasilan
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 44 bahwa keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya kriteria persentase kesesuaian. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan kriteria presentase dari Suharsimi Arikunto, yaitu :
1. Kesesuaian kriteria : 0 – 20 = Kurang sekali
2. Kesesuaian kriteria : 21 – 40 = Kurang
3. Kesesuaian kriteria : 41 – 60 = Cukup
4. Kesesuaian kriteria : 61 – 80 = Baik
38 5. Kesesuaian kriteria : 81
– 100 = Sangat Baik Dari persentasi di atas, maka dalam penelitian ini mengambil keseluruhan
kriteria persentase yang akan digunakan dalam penelitian peningkatan membaca permulaan, yaitu:
1. Kesesuaian kriteria : 0 – 20 = Kurang sekali
2. Kesesuaian kriteria : 21 – 40 = Kurang
3. Kesesuaian kriteria : 41 – 60 = Cukup
4. Kesesuaian kriteria : 61 – 80 = Baik
5. Kesesuaian kriteria : 81 – 100 = Sangat Baik
Berdasarkan kriteria kesesuaian di atas, pemerolehan data menurut Suharsimi Arikunto 2010: 284-285 adalah sebagai berikut :
= ∑
� Keterangan :
x= Mean Rata-rata ∑x= Jumlah nilai
N= Jumlah yang akan dirata-rata
Selanjutnya pemerolehan data menurut Acep Yoni 2010: 177 adalah sebagai berikut :
� = � � �
ℎ � � � � �
100
Perhitungan tingkat keberhasilan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui kartu kata
bergambar. Langkah yang digunakan dengan cara mengamati perkembangan kemampuan anak sesuai panduan observasi kemampuan anak.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di TK ABA Gedongkiwo yang beralamat lengkap di Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta. TK ini berada di tengah-tengah
perkampungan sehingga kondisinya sangat memungkinkan untuk dilaksanakan kegiatan belajar mengajar karena jarang ada suara kendaraan atau suara bising
yang melewati depan TK tersebut. 2.
Kondisi Sarana Prasarana
TK ABA Gedongkiwo memiliki sarana prasarana yang cukup baik untuk menunjang kegiatan pembelajaran, diantaranya tersedianya 4 kelas untuk proses
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, 1 ruang uks, 1 ruang kamar mandi, 1 ruang dapur, perpustakaan, serta halaman yang luas untuk kegiatan outdoor dan
upacara setiap hari senin dan upacara peringatan hari besar, serta 1 ruang administrasi. Akan tetapi, ruang perpustakaan digabung menjadi satu dengan
ruang kelas B1. Hal ini tidak mempersulit kegiatan belajar mengajar karena jarang sekali siswa di area perpustakaan tersebut ketika proses belajar mengajar.
APE yang ada di TK ABA Gedongkiwo ini terbilang lengkap, seperti peralatan menghitung, mengenal huruf, mengenal hewan, mengenal bentuk
geometri, mengenal bahssa inggris, mengenal alat komunikasi, mengenal alat transprtasi darat dan laut dan sebagainya. Terdapat beberapa APE yang terbuat
dari sisa sampah yang secara kreatif dibuat menjadi bentuk menyerupai hewan
maupun tumbuhan.
40
3. Kondisi Tenaga Pengajar dan Anak
Tenaga pengajar di TK ABA Gedongkiwo terdiri dari 6 orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 1 guru kelompok A, 2 guru kelompok B1, 1 guru untuk
kelompok B2, 1 guru kelompok B3. Selain itu ada 1 guru ekstrakurikuler drum band dan 1 guru ekrtakurikuler membaca AL-
Qur’an. Sedangkan jumlah siswa di TK ABA Gedongkiwo terdiri dari 66 siswa.
B. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan
Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan pengambilan skor Pratindakan terhadap kemampuan membaca permulaan melalui
permainan tebak huruf yang ditulis oleh guru di papan tulis. Pelaksanaan Pratindakan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan
sebelum dilakukannya tindakan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran melalukan Pratindakan sebelum Siklus I dilakukan yaitu pada hari Rabu 29 Oktober 2014.
Penelitian Pratindakan ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu tes lisan, dokumentasi dan lembar observasi check list.
Hasil kemampuan membaca permulaan pada Pratindakan ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B di TK ABA
Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta perlu ditingkatkan. Upaya peningkatan kemampuan membaca permulaan yaitu dengan media kartu kata bergambar.
Kegiatan kartu kata bergambar dilakukan dengan cara guru memberi pertanyaan satu persatu anak untuk menjawab setiap kartu yang dikeluarkan oleh guru.
Kemampuan membaca permulaan setiap anak dapat diketahui dari Tabel yang berisi sebagai berikut:
41
Tabel 3. Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Membaca Permulan
No Nama
Menyebutkan 13 huruf yang
telah ditunjuk oleh guru a,
b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u
Menunjukkan 13 huruf yang telah
disebutkan oleh guru a, b, d, e, i,
k, l, m, o, p, s, t, u
Mencari huruf awal sesuai
gambar yang dilihat
Menunjukkan gambar yang
mempunyai huruf depan
yang sama 4 3
2 1
4 3
2 1
4 3
2 1 4
3 2
1 1
A
2
Ab
3
Ad
4
Ar
5
I
6
L
7
H
8
NM
9
NN
10
R
11
Rf
12
Rh
13
Ri
14
S
15
T
16
U
Jumlah skor
keseluruhan siswa 21
21 25
24 Persentase
32,81 32,81
39,06 37,50
Berdasarkan data di atas kemampuan membaca sebelum dilaksanakan
tindakan memiliki presentase sebesar 35,54. Jika dibuat presentase rekapitulasi kemampuan membaca permulaan berdasarkan data di atas dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca permulaan Siswa Sebelum Tindakan
No Kemampuan Membaca Permulaan Persentase
Kriteria
1 Menyebutkan 13 huruf yang telah
ditunjuk oleh guru a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u
32,81 Kurang
2 Menunjukkan 13 huruf yang telah
disebutkan oleh guru a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u
32,81 Kurang
3 Mencari huruf awal sesuai gambar
yang dilihat 39,06
Kurang 4
Menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama
37,50 Kurang
42 Dari tabel di atas kemampuan membaca permulaan sebelum dilakukan
tindakan dapat diketahui prosentase kemampuannya. Kemampuan anak dalam menyebutkan 13 huruf a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u sebesar 32,81 masih
dalam kriteria kurang baik. Pada kemampuan anak dalam menujukkan 13 huruf tersebut juga masih dalam kriteria kurang baik dengan nilai prosentase 32,81.
Kemampuan anak dalam mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat sebesar 39,06 dan kemampuan anak dalam menunjukkan gambar yang mempunyai
huruf depan yang sama sebesar 37.50. Rata-rata kemampuan anak dalam membaca permulaan masih ada dalam kriteria kurang baik dengan perolehan nilai
prosentase dibawah 40. Rendahnya kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun dikarenakan kurangnya media yang lebih kreatif dari guru.
Berdasarkan data di atas peneliti menemukan masalah yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi untuk menentukan perencanaan dalam kegiatan
pembelajaran berikutnya. Masalah yang ditemukan yaitu sebagian besar anak masih kurang dalammenguasai simbol huruf. Mereka masih salah dalam
penyebutan simbol huruf. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak belum berkembang sesuai usia anak.
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran maka peneliti bersama guru kelas kelompok B1 TK ABA Gedongkiwo bersama-sama merancang tindakan untuk
kegiatan pembelajaran pada Siklus I. Berdasarkan pengamatan yang disampaikan diatas, peneliti dan guru kelas menyepakati untuk melakukan tindakan untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan kartu kata bergambar.
43
C. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I