Nata De Coco Pemanfaatan Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm f.) Lindau) Menggunakan Matriks Nata De Coco Dan Gel Dalam Penyembuhan Luka Sayat

7. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik didih air Ditjen POM, 2000.

2.3 Nata De Coco

Nata de coco berasal dari Filipina yang merupakan salah satu negara penghasil kelapa cukup besar di dunia. Kata coco berasal dari cocos nucifera, nama latin dari kelapa. Nata dapat diusahakan bukan hanya dari kelapa, tetapi juga dari berbagai jenis bahan misalnya sari buah-buahan, sari kedelai dan lain-lain. Oleh sebab itu, nama nata dapat bermacam-macam sesuai dengan bahan yang digunakan, misalnya nata de soya dari sari kedelai, nata de mango dari sari buah mangga, nata de pina dari sari buah nenas, nata de coco dari air kelapa dan lain-lain. Dari beberapa jenis bahan tersebut, air kelapa merupakan bahan yang paling ekonomis, mengingat air kelapa hanyalah bersifat sebagai “limbah” dari buah kelapa Warisno, 2004. Nata de coco merupakan senyawa selulosa yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum. Nata de coco memiliki bentuk padat, berwarna putih seperti kolang-kaling, terasa kenyal dan mengandung air cukup banyak 80 Warisno, 2004. Nata mempunyai keunggulan antara lain kemurnian tinggi, mempunyai daya tarik tinggi absortivitas yang besar terhadap air, elastis dan terbiodegradasi Piluharto, 2003. Universitas Sumatera Utara Nata de coco mengandung nilai nutrisi sebagai berikut. Tabel 1. Kandungan nutrisi nata de coco No Nutrisi Kandungan Nutrisi per 100 gram bahan 1 Kalori 146 kal 2 Lemak 0,2 3 Karbohidrat 36,1 mg 4 Kalsium 12 mg 5 Fosfor 2 mg 6 Fe zat besi 0,5 mg Warisno, 2004 Bakteri pembentuk nata adalah Acetobacter xylinum yang termasuk genus Acetobacter. Bakteri ini merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar 0,6 mikron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel dan dengan pewarnaan gram menunjukkan gram negatif Anonim, 2010. Meskipun bisa tumbuh pada kisaran pH 3,5-7,5, bakteri A. xylinum sangat cocok tumbuh pada suasana asam pH 4,3. Adapun suhu optimum bagi pertumbuhan bakteri ini adalah 28 -31 C. Dalam pertumbuhannya bakteri ini sangat memerlukan oksigen, sehingga wadah yang digunakan untuk fermentasi nata de coco tidak boleh ditutup rapat Warisno, 2004.

2.4 Gel