luka sayat pada hari pertama adalah 0,24 cm dan hari ke-8 adalah 1,74 cm. Hal ini menunjukkan bahwa gel EDG 0,75 dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat
daripada gel EDG 0,25 dan kontrol. Pada gel EDG 0,50, pengurangan panjang luka sayat pada hari pertama adalah 0,24 cm dan hari ke-7 adalah 1,53 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa gel EDG 0,50 dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada gel EDG 0,75, gel EDG 0,25 dan kontrol.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8 2
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
Kontrol EDG 0,25
EDG 0,50 EDG 0,75
G Gambar 3. Grafik perubahan panjang luka sayat EDG dalam sediaan gel.
Pada grafik dapat dilihat bahwa kelompok kelinci yang paling cepat sembuh adalah kelompok G yaitu yang diberi perlakuan gel EDG 0,50, pada hari ke-7,
panjang rata-rata luka sayat sudah mencapai nol sembuh. Kelompok kelinci yang diberi perlakuan gel EDG 0,75, panjang rata-rata luka sayat sudah mencapai nol
dalam waktu 8 hari. Kelompok kelinci yang diberi perlakuan gel EDG 0,25, panjang rata-rata luka sayat sudah mencapai nol dalam waktu 9 hari. Sedangkan
kelompok kelinci yang diberi perlakuan dasar gel kontrol rata-rata sembuh dalam waktu 11 hari.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian dari semua kelompok baik EDG dengan variasi konsentrasi 0,25, 0,50 dan 0,75 yang diperangkapkan dalam matriks NDC maupun yang
diformulasi dalam sediaan gel dapat mempercepat penyembuhan luka sayat pada hewan percobaan. EDG yang diperangkapkan pada NDC dan sediaan gel dengan
konsentrasi 0,50 sama-sama dapat menyembuhkan luka sayat yang pada hari ke-7. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya dapat digunakan sebagai sediaan topikal
dengan hasil yang paling efektif yaitu konsentrasi 0,5. Kandungan senyawa kimia dari EDG antara lain adalah tanin, saponin,
flavonoid dan steroid Linda, 2007; Wirasty, 2004. Tanin berfungsi sebagai adstringen yaitu menciutkan pori-pori kulit dan sebagai anti bakteri. Saponin
berfungsi sebagai antiseptik. Flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri, antioksidan. Steroid sebagai anti radang Simon dan Kerry, 2000.
3.5 Hasil Analisis Variansi ANAVA