kulit, bening, mudah mengering dan membentuk lapisan film yang mudah dicuci Suardi, 2008.
Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik untuk menguji efek penyembuhan luka sayat buatan pada kulit punggung kelinci menggunakan ekstrak etanol daun
dandang gendis EDG yang diperangkapkan dalam matriks nata de coco NDC dan yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ekstrak etanol daun dandang gendis EDG yang diperangkapkan
dalam matriks nata de coco NDC yang diberi secara topikal berkhasiat terhadap penyembuhan luka sayat?
2. Apakah EDG yang diformulasi dalam bentuk sediaan gel yang diberi secara
topikal berkhasiat terhadap penyembuhan luka sayat?
1.3 Hipotesis
1. EDG yang diperangkapkan dalam matriks nata de coco yang diberi secara
topikal berkhasiat terhadap penyembuhan luka sayat. 2.
EDG yang diformulasi dalam bentuk sediaan gel yang diberi secara topikal berkhasiat terhadap penyembuhan luka sayat.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efek EDG yang diperangkapkan dalam matriks NDC yang
diberi secara topikal terhadap penyembuhan luka sayat. 2.
Untuk mengetahui efek EDG yang diformulasi dalam bentuk sediaan gel yang diberi secara topikal terhadap penyembuhan luka sayat.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh sediaan matriks NDC dan sediaan gel EDG yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat sebagai
penyembuhan luka.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tumbuhan Dandang Gendis 2.1.1 Habitat dan morfologi
Tumbuhan dandang gendis Clinacanthus nutans Burm f. Lindau termasuk perdu dengan tinggi lebih kurang 2,5 m. pada umumnya tumbuh di dataran rendah.
Batang berkayu, tegak, beruas dan berwarna hijau. Daun tunggal berhadapan, bentuk lanset, panjang 8-15 cm, lebar 4-6 cm, bertulang menyirip, berwarna hijau. Bunga
majemuk bentuk malai, di ketiak daun dan diujung batang, mahkota bunga berbentuk tabung, panjang 2-3 cm, berwarna merah muda. Buah kotak, bulat memanjang
berwarna coklat Yuniarti, 2008.
2.1.2 Sistematika Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Clinacanthus
Species : Clinacanthus nutans Burm f. Lindau
Yuniarti, 2008
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Sinonim
Sinonim dari tumbuhan dandang gendis Clinacanthus nutans Burm f. Lindau adalah: Clinacanthus burmani Nees., Beloperone futgina Hassk. Anonim,
2005.
2.1.4 Nama Daerah
Nama daerah tumbuhan dandang gendis adalah ki tajam Sunda, gendis atau dandang gendis Jawa. Diluar negeri dikenal dengan istilah pha ya yor Thailand, bi
phaya yow Cina Anonim, 2005.
2.1.5 Kandungan Kimia
Daun dandang gendis Clinacanthus nutans Burm f. Lindau mengandung senyawa alkaloid, triterpenoidsteroid, glikosida, tanin, saponin dan flavonoid Linda,
2007; Wirasty, 2004.
2.2 Metode Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut cair.
Ada beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut, yaitu: 1.
Maserasi Maserasi adalah proses pengekstrasian simplisia menggunakan pelarut
dengan beberapa kali pengadukan dengan temperatur ruangan. Sedangkan remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan
penyarian maserat pertama dan seterusnya Ditjen POM, 2000.
Universitas Sumatera Utara
2. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan Ditjen
POM, 2000. 3.
Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut pada temperatur
titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas dan relatif konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen POM, 2000.
4. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan dengan menggunakan alat soklet sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen POM, 2000.
5. Digesti
Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada
temperatur 40 -50
C Ditjen POM, 2000. 6.
Infus Infus adalah ekstraksi menggunakan pelarut air pada temperatur penangas
air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96
-98 C selama waktu tertentu 15-20 menit Ditjen POM,
2000.
Universitas Sumatera Utara
7. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik didih air Ditjen POM, 2000.
2.3 Nata De Coco