BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia Daun Dandang Gendis
Hasil maserasi dari 400 g serbuk simplisia daun dandang gendis dengan pelarut etanol 80 diperoleh 64,54 g ekstrak kental setelah di freeze dryer.
3.2 Hasil Pengeringan Nata De Coco NDC dan Pemerangkapan Ekstrak Tabel 3. Hasil pengeringan NDC dan pemerangkapan EDG
No Berat NDC persegi panjang 2cmx3cmx1cm
NDC 1.
2. 3.
4. Berat kering rata-rata
Berat rata-rata setelah pemerangkapan EDG 0,25 Berat rata-rata setelah pemerangkapan EDG 0,50
Berat rata-rata setelah pemerangkapan EDG 0,75 0,07 g
0,371 g 0,368 g
0,368 g
Pada tabel di atas menunjukan bahwa NDC yang telah dikeringkan dapat memerangkapkan ekstrak sebanyak 5 kali berat keringnya. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 7 dan 8 pada halaman 44 dan 45.
3.3 Hasil Pemeriksaan Gel 3.3.1 Hasil pemeriksaan secara visual
Hasil pemeriksaan homogenitas yang diamati selama 28 hari secara visual memperlihatkan bahwa semua sediaan homogen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Hasil pengamatan sediaan gel secara visual
Formula Warna
Bau Konsistensi
1 2
3 4
bening kuning
kuning tua coklat muda
khas HPMC khas EDG
khas EDG + khas EDG ++
kental kental
kental kental
Keterangan: + : bau kuat + + : bau lebih kuat
1. Formula dasar gel; 2. Formula gel EDG 0,25; 3. Formula gel EDG0,50
4. Formulasi gel EDG 0,75 Gel tanpa penambahan ekstrak berwarna bening sedangkan dengan
penambahan ekstrak dihasilkan sediaan gel berwarna kuning sampai coklat muda karena ekstrak yang ditambahkan pada gel berwarna coklat hitam. Intensitas warna
gel bertambah dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak yang ditambahkan. Bau khas juga bertambah dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Keempat formula
yang dibuat menghasilkan sediaan gel yang kental.
3.3.2 Hasil pemeriksaan secara organoleptis
Hasil pemeriksaan dari perubahan stabilitas yang dilakukan secara organoleptis meliputi konsistensi, warna dan bau dari masing-masing formula sediaan
gel pada penyimpanan selama 28 hari. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Hasil pemeriksaan perubahan konsistensi, warna dan bau sediaan gel.
Pengamatan Formula Waktu Penyimpanan Hari
1 4
7 10
13 16
19 22
25 28
Konsistensi
Warna
Bau 1
2 3
4
1 2
3 4
1 2
3 4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Keterangan: +: ada perubahan; -: tidak ada perubahan
1. Formula dasar gel; 2. Formula gel EDG 0,25; 3. Formula gel EDG 0,50; 4. Formula gel EDG 0,75
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap sediaan gel, diketahui bahwa formula sediaan dasar gel maupun sediaan gel EDG dengan konsentrasi
0,25, 0,50 dan 0,75 tidak mengalami perubahan konsistensi, warna maupun bau. Artinya bahwa sediaan gel yang dibuat stabil secara fisik.
3.3.3 Hasil pengukuran pH
Stabilitas gel juga dapat dilihat dari pH sediaan selama penyimpanan. Hasil pengukuran pH sediaan gel EDG dapat dilihat pada tabel 5 dan hasil pengamatan pH
sediaan gel selama penyimpanan 28 hari dapat dilihat pada gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Hasil pengukuran pH sediaan gel selama penyimpanan
Formula Waktu Penyimpanan Hari
1 4
7 10
13 16
19 22
25 28
1 2
3 4
6,5 6,4
6,3 6,2
6,5 6,4
6,3 6,2
6,5 6,4
6,3 6,2
6,5 6,4
6,3 6,1
6,5 6,4
6,2 6,1
6,5 6,3
6,2 6,1
6,4 6,3
6,2 6,1
6,4 6,2
6,1 6,1
6,3 6,2
6,1 6,0
6,3 6,2
6,1 6,0
Keterangan: 1. Formula dasar gel; 2. Formula gel EDG 0,25; 3. Formula gel EDG 0,50;
4. Formula gel EDG 0,75
Gambar 1. Grafik hasil pengamatan pH sediaan gel selama 28 hari penyimpanan
Berdasarkan pengukuran pH dari masing-masing formula selama pengamatan terjadi penurunan pH dan secara keseluruhan terlihat bahwa pH dari sediaan gel EDG
menurun dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Sediaan dasar gel juga mengalami penurunan pH. Hasil pemeriksaan stabilitas terhadap pH sediaan gel
menunjukkan pH sediaan tetap stabil pada penyimpanan karena masih berada dalam range pH normal kulit yaitu pH 5,0-6,8 Suardi, 2008.
5.7 5.8
5.9 6
6.1 6.2
6.3 6.4
6.5 6.6
1 4
7 10
13 16
19 22
25 28
Dasar gel Gel EDG 0,25
Gel EDG 0,50 Gel EDG 0,75
Universitas Sumatera Utara
3.4 Hasil Uji Penyembuhan Luka Sayat
Hasil pengujian EDG yang diperangkapkan dalam matriks NDC maupun yang diformulasi dalam sediaan gel yang diberikan untuk penyembuhan luka sayat pada
hewan percobaan, ditunjukkan dengan adanya penyembuhan dari kerusakan jaringan yang disebabkan oleh sayatan benda tajam. Data perubahan panjang luka sayat untuk
masing-masing bagian dihitung dengan interval waktu pengukuran 1 hari. Hasil pengamatan dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10 pada halaman 46 dan 47.
3.4.1 Hasil uji penyembuhan luka sayat EDG 0,25, 0,50 dan 0,75 yang diperangkapkan dalam matriks NDC EDGNDC.
Data pengamatan uji penyembuhan luka sayat EDG 0,25, 0,50 dan 0,75 yang diperangkapkan dalam matriks dan juga kontrol dapat dilihat pada tabel 7 dan
hasil nya pada gambar 2 berikut:
Tabel 7. Data rata-rata hasil pengamatan penyembuhan luka sayat dengan satuan
panjang centimeter cm menggunakan EDG yang diperangkapkan dalam matriks NDC dan kontrol.
No Perlakuan
Waktu Penyembuhan Hari 0 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
1 2
3 4
Kontrol EDG 0,25
EDG 0,50 EDG 0,75
2 2
2 2
1,85 1,82
1,76 1,79
1,77 1,65
1,58 1,62
1,7 1,53
1,28 1,38
1,58 1,25
1,04 1,11
1,42 1,06
0,78 0,92
1,31 0,85
0,37 0,66
1,24 0,55
0,36 1,09
0,34 0,69
0,45
Pada data di atas dapat dilihat adanya pengurangan panjang luka sayat oleh masing-masing perlakuan. Pada kontrol, pengurangan panjang luka sayat pada hari
pertama adalah 0,15 cm dan hari ke-11 1,55 cm. Data tersebut menunjukkan bahwa pengurangan panjang luka sayat oleh matriks NDC sebagai kontrol berlangsung
lambat dengan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena tidak ada zat berkhasiat
Universitas Sumatera Utara
dalam matriks NDC yang digunakan sebagai bahan pembawa. Pada EDG 0,25 NDC, pengurangan panjang luka sayat pada hari pertama adalah 0,18 cm dan hari ke-
9 adalah 1,66 cm. Hal ini menunjukan bahwa EDG 0,25 NDC dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada kontrol. Pada EDG 0,75 NDC,
pengurangan panjang luka sayat pada hari pertama adalah 0,21 cm dan hari ke-8 adalah 1,64 cm. Hal ini menunjukkan bahwa EDG 0,75 NDC dapat
menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada EDG 0,25 NDC dan kontrol. Pada EDG 0,50 NDC, pengurangan panjang luka sayat pada hari pertama adalah 0,24 cm
dan hari ke-7 adalah 1,63 cm. Hal ini menunjukkan bahwa EDG 0,50 NDC dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada EDG 0,75 NDC, EDG 0,25 NDC
dan kontrol.
Gambar 2. Grafik perubahan panjang luka sayat EDG dalam matriks NDC
Pada grafik dapat dilihat bahwa kelompok kelinci yang paling cepat sembuh adalah kelompok C yaitu yang diberi perlakuan EDG 0,50 yang diperangkapkan
dalam matriks NDC, pada hari ke-7 panjang rata-rata luka sayat sudah mencapai nol sembuh. Kelompok kelinci yang diberi perlakuan EDG 0,75 yang diperangkapkan
dalam matriks NDC, panjang rata-rata luka sayat untuk sembuh mencapai nol dalam
Universitas Sumatera Utara
waktu 8 hari. Kelompok kelinci yang diberi perlakuan EDG 0,25 yang diperangkapkan dalam matriks NDC panjang rata-rata luka sayat untuk sembuh
mencapai nol dalam waktu 9 hari. Sedangkan kelompok kelinci yang diberi perlakuan matriks NDC kontrol, rata-rata sembuh dalam waktu 11 hari.
3.4.2 Hasil uji penyembuhan luka sayat EDG dengan konsentrasi 0,25, 0,50, 0,75 yang diformulasi dalam sediaan gel dan kontrol.
Data pengamatan uji penyembuhan luka sayat EDG 0,25, 0,50 dan 0,75 yang diformulasi dalam sediaan gel dan juga kontrol dapat dilihat pada tabel 8 dan
hasil nya pada gambar 3 berikut:
Tabel 8. Data rata-rata hasil pengamatan penyembuhan luka sayat dengan satuan
panjang centimeter cm EDG yang diformulasi dalam sediaan gel dan kontrol.
No Perlakuan
Waktu Penyembuhan Hari 0 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
1 2
3 4
Kontrol EDG 0,25
EDG 0,50 EDG 0,75
2 2
2 2
1,9 1,83
1,76 1,76
1,84 1,74
1,56 1,6
1,75 1,64
1,45 1,51
1,65 1,43
1,25 1,26
1,39 1,34
1,1 1,12
1,34 1,07
0,57 0,67
1,21 0,49
0,26 1,12
0,31 0,9
0,42
Pada data di atas dapat dilihat adanya pengurangan panjang luka sayat oleh masing-masing perlakuan. Dimana pada kontrol, pengurangan panjang luka sayat
pada hari pertama adalah 0,1 cm dan hari ke-11 1,58 cm. Data tersebut menunjukkan bahwa pengurangan panjang luka sayat oleh dasar gel sebagai kontrol berlangsung
lambat dengan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena tidak ada zat berkhasiat dalam dasar gel yang digunakan sebagai bahan pembawa. Pada gel EDG 0,25,
pengurangan panjang luka sayat pada hari pertama adalah 0,17 cm dan hari ke-9 adalah 1,69 cm. Hal ini menunjukan bahwa gel EDG 0,25 dapat menyembuhkan
luka sayat lebih cepat daripada kontrol. Pada gel EDG 0,75, pengurangan panjang
Universitas Sumatera Utara
luka sayat pada hari pertama adalah 0,24 cm dan hari ke-8 adalah 1,74 cm. Hal ini menunjukkan bahwa gel EDG 0,75 dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat
daripada gel EDG 0,25 dan kontrol. Pada gel EDG 0,50, pengurangan panjang luka sayat pada hari pertama adalah 0,24 cm dan hari ke-7 adalah 1,53 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa gel EDG 0,50 dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada gel EDG 0,75, gel EDG 0,25 dan kontrol.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6