Alat-alat Yang Digunakan Bahan-bahan Yang Digunakan Hewan Percobaan Pengambilan Sampel Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis EDG Pembuatan Sediaan Gel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian meliputi pengambilan sampel, pembuatan ekstrak, pembuatan matriks nata de coco, pembuatan sediaan gel, pemeriksaan gel, pengujian efek penyembuhan luka serta analisis data dengan menggunakan analisis variansi ANAVA dan uji Duncan.

2.1 Alat-alat Yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, neraca listrik Chyo JP2-6000, neraca kasar Ohaus, rotary evaporator Heidolph vv-2000, freeze dryer Modulyo, Edwards, serial No. 3985, inkubator Gallenkamp, oven listrik Fisher Scientific, lemari pendingin Sanyo, laminar air flow, kertas perkamen, pH meter, pH indikator universal, spatula, jangka sorong.

2.2 Bahan-bahan Yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun dandang gendis Clinacanthus nutans Burm f. Lindau, starter Acetobacter xylinum, gula pasir, urea, air kelapa, asam asetat 25, larutan NaOH 0,2 N, etanol hasil destilasi, akuades, HPMC, propilenglikol, metil paraben, etanol 70.

2.3 Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci jantan dewasa sebanyak 24 ekor dengan berat 1,5-2,0 kg. Universitas Sumatera Utara

2.4 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu diambil dari Jl. Almamater, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama di daerah lain. Hasil dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2, halaman 38 dan 39.

2.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis EDG

Pembuatan ekstrak dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 80. Sebanyak 400 g serbuk simplisia dimaserasi dengan pelarut etanol sampai seluruh serbuk terendam, ditutup dan disimpan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Kemudian disaring hingga diperoleh maserat dan dienaptuangkan selama 2 hari. Seluruh maserat digabung dan dipekatkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada temperatur tidak lebih dari 50 C sampai diperoleh ekstrak kental, kemudian dikeringkan dengan freeze dryer. Bagan dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 40.

2.6 Pembuatan Matriks Nata De Coco NDC

2.6.1 Pembuatan bibit atau starter

Sebanyak 1 liter air kelapa dibiarkan hingga kotorannya mengendap dan disaring menggunakan kain kasa. Air kelapa direbus di atas api yang besar hingga mendidih, selama perebusan air kelapa diaduk. Setelah mendidih selama ± 15 menit, ditambahkan urea 5 g, gula pasir 200 g dan asam asetat 25 hingga larutan memiliki pH 4, sambil diaduk hingga larutan tercampur merata. Dalam keadaan masih panas, dituang larutan tersebut ke dalam wadah yang steril. Setelah dingin, ditambahkan Universitas Sumatera Utara biakan murni sebanyak 200 ml, kemudian ditutup dengan aluminium foil yang steril. Disimpan diruang inkubasi dan dibiarkan selama 2 minggu. Setelah 2 minggu, di permukaan media akan terbentuk lapisan berwarna putih. Berarti, starter sudah jadi dan siap digunakan Warisno, 2004.

2.6.2 Pembuatan NDC

Sebanyak 1 liter air kelapa dibiarkan hingga kotorannya mengendap dan disaring menggunakan kain kasa. Air kelapa direbus di atas api yang besar hingga mendidih, selama perebusan air kelapa diaduk. Setelah mendidih selama ± 15 menit, ditambahkan urea 5 g, gula pasir 100 g dan asam asetat 25 hingga larutan memiliki pH 4, sambil diaduk hingga larutan tercampur merata. Dalam keadaan masih panas, dituang larutan tersebut ke dalam wadah yang steril. Setelah dingin, ditambahkan biakan murni sebanyak 100 ml, kemudian ditutup dengan aluminium foil yang steril. Disimpan diruang inkubasi dan dibiarkan selama 2 minggu Warisno, 2004. Bagan dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 41.

2.6.3 Pembuatan matriks NDC

Nata de coco dicuci dengan larutan NaOH 0,2 N kemudian dibilas dengan akuades hingga bersih dan ditiriskan. Masing-masing nata dipotong persegi panjang dengan ukuran 2 cm x 3 cm x 1 cm. Dikeringkan di freeze dryer pada temperatur - 40 C selama ± 24 jam.

2.6.4 Pemerangkapan ekstrak dalam matriks NDC

Masing-masing matriks NDC ditimbang termasuk matriks NDC sebagai kontrol A, kemudian direndam dalam larutan EDG 0,25 B, 0,50 C dan Universitas Sumatera Utara 0,75 D selama 24 jam untuk memperoleh hasil perendaman optimal. Selanjutnya matriks NDC tersebut ditiriskan dan dikeringkan di freeze dryer pada temperatur - 40 C selama ± 24 jam. Hasil dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 43.

2.7 Pembuatan Sediaan Gel

Sediaan gel yang dibuat dalam penelitian ini adalah menggunakan basis HPMC Hydroxy Propyl Methyl Cellulose 4000 dengan rancangan formula dasar gel sebagai berikut: R HPMC 4000 3,5 Propilen glikol 15 Air suling ad 100 Tabel 2. Formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun dandang gendis. Keterangan: E: Dasar gel; F: Gel EDG 0,25; G: Gel EDG 0,50; H: Gel EDG 0,75 Cara pembuatan: HPMC dikembangkan ke dalam air panas sebanyak 20 kali beratnya selama 15 menit. Setelah mengembang ditambahkan propilen glikol. Dicukupkan dengan air suling dan digerus homogen hingga diperoleh dasar gel. Ekstrak digerus dalam lumpang dengan menambahkan etanol beberapa tetes sampai larut, lalu ditambahkan No Komposisi Formula g E F G H 1 2 3 4 HPMC 4000 Propilen glikol EDG Air suling ad 3,5 15 - 100 3,5 15 0,25 100 3,5 15 0,50 100 3,5 15 0,75 100 Universitas Sumatera Utara dengan dasar gel dan diaduk hingga homogen Suardi, 2008. Bagan dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 42 dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 43.

2.8 Pemeriksaan Gel