Gel Kulit Pemanfaatan Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm f.) Lindau) Menggunakan Matriks Nata De Coco Dan Gel Dalam Penyembuhan Luka Sayat

Nata de coco mengandung nilai nutrisi sebagai berikut. Tabel 1. Kandungan nutrisi nata de coco No Nutrisi Kandungan Nutrisi per 100 gram bahan 1 Kalori 146 kal 2 Lemak 0,2 3 Karbohidrat 36,1 mg 4 Kalsium 12 mg 5 Fosfor 2 mg 6 Fe zat besi 0,5 mg Warisno, 2004 Bakteri pembentuk nata adalah Acetobacter xylinum yang termasuk genus Acetobacter. Bakteri ini merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar 0,6 mikron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel dan dengan pewarnaan gram menunjukkan gram negatif Anonim, 2010. Meskipun bisa tumbuh pada kisaran pH 3,5-7,5, bakteri A. xylinum sangat cocok tumbuh pada suasana asam pH 4,3. Adapun suhu optimum bagi pertumbuhan bakteri ini adalah 28 -31 C. Dalam pertumbuhannya bakteri ini sangat memerlukan oksigen, sehingga wadah yang digunakan untuk fermentasi nata de coco tidak boleh ditutup rapat Warisno, 2004.

2.4 Gel

Gel adalah sediaan semipadat berupa sistem dispersi, terdiri dari partikel anorganik atau organik yang tersuspensi dalam cairan, bercorak transparan hingga buram opak Ditjen POM, 1985. Gel mempunyai kekakuan yang disebabkan oleh jaringan yang saling menganyam dari fase terdispersi yang mengurung dan memegang medium pendispersi. Perubahan dalam temperatur dapat menyebabkan gel tertentu mendapatkan kembali bentuk cairnya. Juga beberapa gel menjadi encer Universitas Sumatera Utara setelah pengocokan dan segera menjadi setengah padat setelah dibiarkan untuk beberapa waktu tertentu peristiwa ini dikenal sebagai tiksotropi Lachman, 1986. Polimer-polimer yang biasa digunakan untuk membuat sediaan gel meliputi gom alam tragakan, pektin, karagen, agar, asam alginat, serta bahan-bahan sintetis dan semisintetis seperti metilselulosa, karboksimetilselulosa, hidroksipropilmetilselulosa dan carbopol yang merupakan polimer vinil sintetis Lachman, 1986. HPMC Hydroxypropylmetylcellulose dapat digunakan sebagai basis pada sediaan gel. HPMC merupakan serbuk putih atau putih kekuningan, tidak berbau dan berasa, larut dalam air dingin, membentuk cairan yang kental, praktis tidak larut dalam kloroform. HPMC dapat dgunakan pada sediaan farmasi dengan pemakaian oral dan topical dengan konsentrasi 2-5. Dalam sediaan gel, HPMC berperan sebagai emulgator, suspending agent dan stabilizing agent. Propilen glikol sering digunakan sebagai solven dan pengawet dalam formulasi sediaan parenteral dan non parenteral. Propilenglikol dapat digunakan sebagai humektan pada sediaan topical dengan konsentrasi hingga 15 Rowe, 2008.

2.5 Kulit

Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar. Meskipun kulit relative permeable terhadap senyawa-senyawa kimia, namun dalam keadaan tertentu kulit dapat ditembus oleh senyawa-senyawa obat atau bahan berbahaya yang dapat menimbulkan efek terapetik atau efek toksik baik yang bersifat setempat maupun sistemik. Hal ini tergantung pada pertahanan lapisan stratum korneum yang berfungsi sebagai barrier pada kulit Aiache, 1993. Universitas Sumatera Utara Kulit tersusun oleh banyak macam jaringan, termasuk pembuluh darah, kelenjar lemak, kelenjar keringat, organ pembuluh perasa dan urat saraf, jaringan pengikat, otot polos dan lemak Anief, 2000. Kulit berfungsi sebagai termostat dalam mempertahankan suhu tubuh, sebagai pembatas terhadap serangan fisika dan kimia, melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme dan lain-lain Lachman, 1986. Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan yaitu epidermis, dermis dan jaringan subkutan yang berlemak Anief, 2000. 1. Epidermis. Epidermis merupakan lapisan kulit terluar dengan tebal 0,16 mm pada pelupuk mata sampai 0,8 mm pada telapak tangan dan kaki. Pada epidermis terdapat 5 lapisan, yaitu: a. Stratum corneum lapisan tanduk Merupakan lapisan sel-sel mati yang terkeratinisasi Aiache, 1993. b. Stratum lucidum daerah sawar Merupakan lapisan tipis dan transparan. Terdiri dari keratinosit yang sudah mati dan hanya terdapat pada kulit tebal Aiache, 1993. c. Stratum granulosum Lapisan seperti butir Merupakan lapisan tipis, terdiri dari 3-5 lapis sel keratinosit yang datar. Lapisan ini berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi Aiache, 1993. d. Stratum spinosum lapisan sel duri Terdiri dari 8-10 lapisan sel yang saling berikatan membentuk jarring- jaring filament yang terikat. Terdapat sel Langerhans dan granula melanin Aiache, 1993. Universitas Sumatera Utara e. Stratum germinativum Lapisan sel basal Merupakan lapisan epidermis yang terdalam yang berbatasan langsung dengan dermis. Terdiri dari sel-sel keratinosit muda. Sel-sel tersebut berada dalam keadaan pembelahan yang aktifcepat Aiache, 1993. 2. Dermis Dermis atau korium tebalnya 3-5 cm, mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak, kelenjar keringat dan serabut saraf. Lapisan ini mengandung akhir saraf yang dipengaruhi perubahan suhu dan aplikasi anestetika lokal dan iritasi Anief, 1997. Dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu papiler dan reticular. Lapisan papiler merupakan jaringan ikat longgar dengan serat kolagen, terdapat pembuluh darah kapiler dan ujung daraf bebas. Lapisan retikular tersusun dari serat-serat kolagen sebagai penguat lapisan dan serat-serat elastin sebagai peregang lapisan Aiache, 1993. 3. Hipodermis Lapisan subkutan Terdiri dari jaringan lemak dan jaringan penyangga yang berfungsi sebagai bantalan dan isolator panas Anief, 1997.

2.6 Absorpsi Perkutan