Rangkaian Sumber Tegangan Rangkaian Mikrokontroler

3.2.3 Perancangan Sirkuit Elektronik

Perancangan sirkuit elektronik berhubungan dengan perancangan rangkaian power supply, mikrokontroler, komunikasi serial, driver motor DC, dan driver motor servo. Semua rangkaian tersebut disatukan pada sebuah pada papan sirkuit utama main circuit. Disamping itu, khusus untuk rangkaian driver servo aktuator manipulator dibuat terpisah dari sirkuit utama.

3.2.3.1 Rangkaian Sumber Tegangan

Agar sistem dapat bekerja maka dibutuhkan sumber tegangan power supply. Ada dua jenis sumber tegangan yang digunakan yaitu sumber tegangan untuk sirkuit utama dan sumber tegangan untuk aktuator. Sirkuit utama membutuhkan tegangan 5 V untuk dapat beroperasi dengan stabil. Sedangkan aktuator menggunakan tegangan 12 V untuk propeller dan 5 V untuk motor servo. Sumber tegangan dapat diperoleh dengan beberapa cara seperti menggunakan adaptor AC – DC 1A – 5A dengan tegangan keluaran 6V – 12V atau menggunakan baterai tunggal atau gabungan beberapa baterai yang menghasilkan tegangan keluaran 6V – 12V. Untuk memperoleh tegangan 5V dari sumber tegangan 6V – 12V dapat digunakan IC regulator 7805, IC ini akan menghasilkan tegangan keluaran 5V. berikut adalah gambar rangkaian sumber tegangan Gambar 3.11 Gambar 3.11 Rangkaian Sumber Tegangan Universitas Sumatera Utara 5 V 0 V

3.2.3.2 Rangkaian Mikrokontroler

Mikrokontroler digunakan sebagai pengendali utama robot IUV. Mikrokontroler akan memproses input dari perangkat kontrol dan mengontrol semua aktivitas robot seperti pergerakan, sensing, dan komunikasi dengan perangkat kontrol. Rangkaian dasar yang digunakan untuk mengoperasikan sebuah mikrokontroler disebut sebagai rangkaian sistem minimum. Rangkaian sistem minimum terdiri dari rangakaian osilator, rangkaian sistem reset, dan sumber tegangan. Rangkaian osilator digunakan untuk menghasilkan sinyal clock dan pewaktuan bagi semua perangkat internal 8051. Untuk menyediakan clock, bisa digunakan rangkaian osilator internal ataupun pembangkit sinyal clock eksternal. Pin-pin XTAL1 dan XTAL2 menyediakan fungsi osilator. XTAL1 merupakan masukan untuk penguat osilator internal. Apabila digunakan pembangkit sinyal clock eksternal, pin ini berfungsi sebagai masukan. Pin XTAL2 dibiarkan mengambang. Berikut adalah gambar sinyal clock Gambar 3.12. Gambar 3.12 Sinyal Clock Untuk membuat sinyal reset diterapkan rangkaian pada pin RST. Mikrokontroler akan mereset apabila sinyal reset berada pada logika tinggi minimal selama dua siklus mesin 24 periode clock. Apabila mikrokontroler menerima sinyal reset yang valid, mikrokontroler akan menjalankan program awal alamat 0000H dan mengisi register-register fungsi khusus dengan data reset default. Gambar 3.13 berikut adalah gambar sistem minimum mikrokontroler yang terdiri dari rangkaian osilator dan rangkaian reset. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.13 Rangkaian Sistem Minimum

3.2.3.3 Rangkaian Driver Komunikasi Serial