Metode Analisis Deskriptif Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian Koefisien Determinan R Cara menjadi member: Tingkat member Keuntungan menjadi member:

SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolrance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Ginting Situmorang, dkk, 2008:104.

3. 11 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut: Y 1 = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan: Y 1 = Keputusan Pembelian a = Konstanta b 1-4 = Koefisien regresi berganda X 1 = Atribut X 2 = Manfaat X 3 = Nilai X 4 = Kepribadian e = Standar error

c. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H o ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H o diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu:

1. Uji Signifikan Parsial Uji - t

Nilai - nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing- masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel bebas lebih besar da ri tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah: H o : b i = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : Atribut, Manfaat, Nilai, dan Kepribadian, secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. H o : b i ≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari : Atribut, Manfaat, Nilai, dan Kepribadian, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. Selanjutnya, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Maka kriteria pengambilan keputusan: H o diterima jika t -hitung t -tabel pada α = 5 H a diterima jika t -hitung t -tabel pada α = 5

2. Uji Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari Atribut, Manfaat, Nilai, dan Kepribadian, yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable terikat yakni Keputusan Pembelian. Kriteria pengujiannya adalah: H o : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4, = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : Atribut, Manfaat, Nilai, dan Kepribadian, secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. H o : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4, ≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari : Atribut, Manfaat, Nilai, dan Kepribadian, secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. Selanjutnya, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Maka kriteria pengambilan keputusan: H o diterima jika F -hitung F -tabel pada α = 5 H a diterima jika F -hitung F -tabel pada α = 5

d. Pengujian Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3, dan X 4, adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3, dan X 4 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan. 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Sophie Paris Sophie Martin merupakan perusahaan Multi Level Marketing yang bergerak dibidang Fashion dan kecantikan, yang didirikan oleh sepasang suami istri berkebangsaan Prancis yang datang ke Indonesia pada tahun 1997, yaito Bruno Hasson dan Sophie Martin. Bermula dari bisnis rumahan, usaha ini kemudian berkembang menjadi bisnis industri tas dan fashion bernama Sophie Martin yang dibangun melalui sistem Multi Level Marketing MLM. Sophie Martin makin berkembang sangat pesat hingga memikat jutaan penduduk Indonesia yang menjadi member dan konsumennya. Merek Sophie Martin diambil dari nama seorang wanita berkebangsaan Prancis, yang merupakan istri Bruno Hasson. Ia lahir di paris tahun 1969, menyelesaikan pendidikannya di Academic Des Beaux Art Paris, kemudian memulai karirnya dengan bekerja pada ayahnya yang merupakan seorang importir tas Italia yang terkenal sejak tahun 1970-1990. Karir Sophie berkembang dengan bergabungnya Sophie bersama Christian Dior selama dua tahun sebagai seorang desainer handbag. Keahlian Sophie martin dalam mendesain produk fashion terutama tas kemudian didukung oleh kepiawaian Bruno Hasson dalam meletakkan dasar-dasar manajemen menjadikan Sophie Martin bertumbuh pesat dalam waktu kurang lebih sepuluh tahun. Saat ini, tercatat lebih dari 900.000 member dari 300 unit Business Center BC yang tersebar hingga pelosok Tanah Air. Sophie Martin juga mengembangkan sayap bisnisnya dengan merambah pasar Asia seperti di Filiphina dengan membuka perwakilan di negara tersebut sejak 2003 dan Singapura. Dalam waktu dekat akan dibuka di Maroko. Pada tahun 2006, omset penjualan perusahaannya mencapai Rp 400 milyar, kemudian pada 2007 omset penjualan sebesar Rp 500 milyar. Target kenaikan omset sebesar 20 setiap tahun dalam dua tahun mendatang. Jurus sukses Branding Bisnis MLM Fashion, branding tidak bisa dibangun hanya dalam waktu satu bulan atau satu tahun namun harus setiap hari. Disini membutuhkan konsistensi untuk membagun produk. Apalagi, setiap hari muncul produk baru. Oleh karena itu harus tetap dijaga terus image dari brand produk kita. Selain itu kualitas produk juga harus selalu diperhatikan. Yang penting juga punya motivasi dan niat yang baik setiap hari. Bruno juga cukup berfokus pada aktivitas-aktivatas yang memberikan nilai tambah terbesar, yakni branding yang meliputi prinsip-prinsip; buat logo yang stand out, bangun mitos tentang brand, buat catalog yang inspiratif, buat even yang menggugah, gunkanan celebrity endorser, do it your way. Tahun 2008 merupakan metamorfosis dengan meluncurkan konsep Branding baru Sophie Paris. Sophie Paris adalah sebuah konsep corporate brand yang membawahi brand SAS, Sophie Martin, In2XS dan Sophie’s Kids. Sophie Martin tetap ada, namun hanya menjadi bagian merk dari Sophie Paris. Masing- masing brand ini mewakili karakteristik masing-masing segment market sesuai dengan segmentasi produknya. Bruno Hasson bisa meluncurkan. Strategi Fashion Branding, brand-brand baru yang lain seperti : • Son Altesse Sophie SAS untuk wanita dari kelas B+ dan B yang dinamis, full off energy, stand out, ekspresif dan sangat cosmopolitan. Sedangkan In 2 XS untuk pria dengan target pasar usia 17-40 tahun. Koleksi In 2 XS ini dibagi menjadi beberapa kategori yaitu casual, formil, rider dan streetwear serta denimwear. • Shopie’s Kids yang merupakan produk untuk anak-anak usia 0-7 tahun yang colorfull dan sesuai dengan kehidupan anak-anak yang ceria dan penuh warna. • CSR Sophie’s Love for Woman Children. Untuk kegiatan ini Shopie Paris menunjuk Dewi Hughes sebagai Ambassadress untuk membantu kegiatan pemberdayaan wanita dan anak-anak ini. Untuk memantapkan eksistensinya di dunia fashion, Bruno memperkenalkan Victory talent Management VTM yaitu sebuah Modelling Agency dibawah Sophie Paris. Road show untuk pencarian model “Victory Model Search”. Lahirnya Sophie Paris dilandasi oleh sebuah semangat. Semangat baru untuk melakukan inovasi dan kreativitas dalam dunia fashion yang dinamis. Sophie Paris dibangun dengan budaya good corporate, kreatif, inovatif dan kerja keras. Kualitas, design dan ketelitian dalam merancang produk fashion yang sesuai trend fashion terkini telah menjadi keunggulan yang memberikan kepercayaan diri konsumen dalam menggunakan produk Sophie Paris.

4. 1. 2 Visi dan Misi PT. Sophie Martin

Visi: Menjadi perusahaan MLM Fashion nomor satu di Asia yang didukung oleh SDM professional. Misi: Menjadi terkenal di seluruh Asia dan tetap menjadi leader dibidang MLM dengan membangun memberkaryawan secara berkesinambungan. Adapun strategi marketing yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi tersebut antara lain: a. Menerbitkan katalog setiap dua bulan sekali b. Menjual kurang lebih 150 item untuk setiap katalog menampilkan produk yang “The Best Of The Best” c. Design yang trendi d. Harga yang kompetitif dan terjangkau e. Mangadakan promosi pada setiap penerbitan katalog f. Fashion Show oleh BC setiap 6 bualan sekali g. Acara Mall to Mall h. Memberikan Sponsorship Value: a Tim Kerja yang Profesional Tim Kerja yang professional yang bekerja dengan komitmen sesuai potensi dan keahliannya untuk menciptakan produk berkualitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. b Semangat Untuk Maju Sophie Paris didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, dan semangat tinggi untuk maju menjadi perusahaan MLM fashion No.1 di Indonesia dan Asia. c Inovasi Terdepan Sebagai leader dalam bisnis MLM fashion, Sophie selalu melakukan inovasi baru untuk menciptakan peluang bisnis dan produk berkualitas untuk kepuasan pelanggan.

4.1.3 Logo Sophie Martin.

Sumber: www.sophiemartin.com Gambar 4.1 Logo Sophie Martin

4.1.4 Produk Shopie Martin

a. Tas b. Accessories c. Garmen d. Kosmetik Sumber: www.sophiemartin.com Gambar 4.2 Produk-produk Sophie Martin

4.1.5 Cara Memperoleh produk Sophie Martin

1. Business Center: tempat yang disediakan untuk berbelanja produk Sophie Martin secara langsung. 2. Dengan cara menjadi member Sophie Martin Member adalah orang yang bersedia mengikatkan dirinya sebagai member Sophie Martin yang berhak membeli dan menjual memasarkan produk dengan mendapatkan keuntungan, bonus, dan fasilitas.

a. Cara menjadi member:

1 Berusia 15 tahun ke atas 2 Membeli starter kit 3 Bersedia mengisi formulir

b. Tingkat member

1 Presiden: tingkat ini didapat jika telah resmi terdaftar sebagai member 2 Franchise: Franchise, silver Franchise, Gold Franchise, Diamond Franchise, Executive Franchise.

c. Keuntungan menjadi member:

1 Discount 30: diberikan untuk semua tingkat member apabila berbelanja produk Shopie Martin di Business Center Shopie Martin. Untuk wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya diberikan dicount 20. 2 Bonus Belanja Sendiri: diberikan kepada semua tingkatan member dengan ketentuan tertentu. 3 Bonus Bulan Madu: diberikan kepada semua tingkatan member yang berhasil merekrut 1 member baru dan memenuhi persyaratan tertentu. 4 Bonus Pendekatan: diberikan dari hasil pembelanjaan downline level 1 yang masih presiden dan dengan perhitungan tertentu. 5 Bonus Reward-Franchise: berlaku hanya 3 bulan pertama sejak menduduki kedudukan franchise. 6 Bonus Royalti: bonus yang paling besar dari Multi Level Merketing Sophie Martin, diberikan pada member yang telah mencapai perangkat minimal franchise dengan variasi 5 sampai 10 tergantung peringkat member. 7 Bonus Master Winner: bonus yang dapt diperoleh member yang telah berperingkat franchise ke atas. Bonus ini ditentukan oleh PNP personal Network Point dan NP Network Point. Presentase bonus ini dikalikan dari hasil bonus royalty. 4.2 HASIL PENELITIAN 4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas