Pembahasan Pengaruh Citra Merek (Brand Image ) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin Pada Mahasiswa Lembaga Pendidikan Politeknik MBP Medan

4.3 Pembahasan

Pengelolaan brand image yang baik mutlak dilakukan oleh setiap perusahaan untuk tetap mempertahankan eksistensinya ditengah-tengah tingkat persaingan yang semakin tinggi. Brand Image yang baik merupakan salah satu aset perusahaan, karena brand akan mempengaruhi setiap persepsi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian dan hal ini juga akan memberi kesan positif terhadap perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan Multi Level Marketing yang bergerak dibidang fashion dan kecantikan, perusahaan Sophie Martin juga telah melakukan pengelolaan brand image yang baik. Sesuai dengan visinya menjadi Perusahaan MLM no 1 di Asia, tentunya harus tetap dilakukan pengelolaan Brand yang berkesinambungan. Dari hasil analisis deskriptif terhadap 5 variabel, yaitu: Atribut, manfaat, nilai, kepribadian dan keputusan pembelian diperoleh beberapa hasil. Deskriptif responden menunjukkan bahwa konsumen yang paling banyak melakukan konsumsi terhadap produk sophie martin adalah perempuan 89,58 dan rata- rata responden sudah melakukan pembelian lebih dari 2 kali 51,04. Hal ini menunjukkan bahwa Produk sophie martin lebih diminati oleh mahasiswa perempuan, maka dari hasil penelitian ini perusahaan dapat melakukan inovasi terhadap produknya bahkan dapat melakukan penambahan jenis produk untuk konsumen perempuan untuk tetap mempertahankan pasar. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa laki-laki juga merupakan pasar potensial maka perlu diperhatikan penyesuaian produk untuk kebutuhan laki-laki. Deskriptif variabel Atribut , tidak terdapat hal mencolok pada jawaban responden. Jawaban responden berada pada jawaban setuju dan sangat setuju. Tetapi responden menjawan kurang setuju terbanyak pada pernyataan “Gambar dan spesifikasi produk pada katalog sophie martin sesuai dengan produk aslinya” 28 29.2. Hal ini membuktikan bahwa gambar dan spesifikasi produk sophie martin kurang sesuai dengan produk aslinya. Maka perusahaan diharapkan dapat menyajikan katalog yang lebih baik dan memiliki kesesuaian dengan produk asli, dengan demikian konsumen memiliki kepercayaan terhadap kualitas produk. Pada variabel manfaat, responden terbanyak menyatakan kurang setuju terdapat pada penyataan “memakai produk sophie martin menimbulkan prestise tersendiri bagi konsumen”. Hal ini dinyatakan oleh 29 orang 30,2 dan bahkan 2 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa peryataan tersebut belum bisa diterima konsumen. Hal ini disebabkan karena kemungkinan konsumen tidak terlalu memikirkan arti sebuah prestise bagi mereka, tetapi lebih I cenderung mencari manfaat fungsional merek sophie martin yang tahan lama serta bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sebagai mahasiswa. Pada variabel nilai, terdapat beragam jawaban responden. Jawaban kurang setuju paling banyak terdapat pada pernyataan bahwa dibandingkan nilai yang akan dibayarkan, konsumen akan memperoleh manfaat yang jauh lebih besar. Sebanyak 13 13,5 responden menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk Sophie Martin tergolong mahal untuk kalangan mahasiswa, dan mahasiswa masih cenderung mencari manfaat yang lain dari produknya dibandingkan nilai yang akan dibayarkan untuk manfaat fungsional yang ditawarkan. Pada variabel Kepribadian, secara umum kepribadian merek sophie martin sudah dapar diidentifikasi oleh konsumen sebagai merek yang memiliki kepribadian yang modern, senantiasa up to date dan merek yang berkualitas. Namun kepribadian ini masih kurang memiliki kecocokan dengan kepribadian konsumen dari kalangan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa jawaban kurang setuju terbanyak terdapat pada pernyataan “merek sophie martin memiliki kesesuaian dengan kepribadian saya”. Sebanyak 21 orang responden 21,9 menjawab kurang setuju atas pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Politeknik MBP Medan tidak terlalu memilki kecocokan dengan kepribadian merek sophie martin. Pada variabel keputusan pembelian, 19 responden 19,8 menyatakan kurang setuju jika mereka akan melakukan pembelian produk sophie martin hanya untuk coba-coba. Mahasiswa politeknik MBP Medan melakukan pembelian karena memang didasari oleh pemenuhan kebutuhan fashion, accessories, dan beauty care dari produk sophie martin, karena adanya kepuasan pembelian dari pembelian sebelumnya yang dilakukan oleh orang lain maupun dirinya sendiri serta karena memang merek sophie martin adalah salah satu merek MLM yang terkenal. Berdasarkan hasil Uji t Uji Parsial, dari keempat variabel Brand Image yaitu: atribut, manfaat, nilai dan kepribadian yang mempengaruhi keputusan pembelian mahasiswa Lembaga Pendidikan Politeknik MBP Medan, diketahui bahwa variabel nilai positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari nilai signifikan Nilai t hitung variabel nilai adalah 0, 953 dan nilai t tabel bernilai 1,986, t hitung t tabel dan 0,343 0,05, dengan demikian variabel nilai yang indikatornya kesesuaian harga dengan kualitas produk belum bisa memberikan hasil yang maksimal. Hal ini bisa dikarenakan indikator ini belum bisa memberikan kepuasan pada responden jika dibandingkan dengan indikator yang sama pada produk fashion yang lain. Dengan demikian perusahaan Sophie Martin perlu memperhatikan kesesuaian nilai yang dibayarkan oleh konsumen dengan apa yang akan diperoleh melalui perbaikan pada berbagai aspek yang dapat menjadi nilai tambah bagi produk, sehingga variabel nilai ini bisa juga memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian produk Sophie Martin. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan