Fertilitas Mortalitas Analisis Dan Gambaran Demografi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012

Piramida penduduk Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2012 dinamakan piramida penduduk ekspansif, dimana sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe seperti ini umumnya terdapat pada negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian yang tinggi, juga pada negara-negara dengan pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya angka kelahiran dan sudah mulai menurunnya angka kematian.

4.2. Fertilitas

4.2.1. Angka Kelahiran Total Total Fertility RateTFR

Angka kelahiran total, yaitu rata-rata anak yang dilahirkan wanita selama masa suburnya. TFR merupakan gambaran mengenai rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan dari usia 15 sampai 49 tahun. Perbandingan angka TFR antar negara atau antar daerah dapat menunjukkan keberhasilan daerah dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonominya. Angka TFR yang tinggi dapat merupakan cerminan rata-rata usia kawin yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah terutama perempuannya, tingkat kemiskinan yang tinggi. Selain itu tentu saja menunjukkan tingkat keberhasilan program KB yang dilaksanakan. Diketahuinya TFR untuk suatu daerah akan membantu para perencana program pembangunan untuk meningkatkan rata-rata usia kawin, meningkatkan program pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan ibu hamil dan perawatan anak. Tabel 4.8 Angka Kelahiran Total TFR Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2008 Tahun TFR 2005 3.30 2006 3.21 2007 3.14 2008 3.05 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara Adapun perhitungan laju TFR adalah sebagai berikut : TFR t = TFR 2008 , TFR = TFR 2005 , maka t = 3 62 . 2 0262 . 3029 . 1 0342 . 7183 . 2 log 3 30 . 3 05 . 3 log log log − = − = − =       =     = e t TFR TFR r t TFR Maka proyeksi angka kelahiran total TFR tahun 2012 adalah sebagai berikut : 75 . 2 8324 . 30 . 3 7183 . 2 30 . 3 7183 . 2 30 . 3 . 1834 . 7 0262 . 2005 2012 = = = = = − − t r e TFR TFR Jika dilihat TFR Kabupaten Tapanuli Utara semakin menurun dari tahun ketahun. Dan pada tahun 2012 diperkirakan TFR nya sebesar 2.75 artinya bahwa secara rata-rata wanita Tapanuli Utara mempunyai 2 sampai 3 anak selama masa usia suburnya usia 15-49 tahun.

4.3. Mortalitas

4.3.1. Angka Kematian Bayi Infant Mortality RateIMR

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator sosial yang sangat penting untuk mengukur keberhasilan program pemberantasan berbagai sebab kematian maupun program kesehatan dan anak, sebab angka kematian bayi ini berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak, sehingga angka kematian bayi secara umum dapat dijadikan ukuran tingkat kesehatan penduduk. Angka ini diperkirakan melalui cara atu metode tertentu dari data hasil sensussurvei. Kematian bayi berkaitan erat dengan tingkat pendidikan keluarga, keadaan sosial ekonomi keluarga, sistem nilai adat istiadat, keberhasilan dan kesehatan lingkungan serta pelayanan kesehatan yang tersedia. Tabel 4.9 Angka Kematian Bayi IMR Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2008 Tahun IMR 2005 29.69 2006 28.28 2007 26.50 2008 25.60 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara Adapun perhitungan laju IMR adalah sebagai berikut : IMR t = IMR 2008 , IMR = IMR 2005 , maka t = 3 44 . 6 0644 . 3029 . 1 8622 . 7183 . 2 log 3 69 . 29 60 . 25 log log log − = − = =       =     = e t IMR IMR r t IMR Maka proyeksi angka kematian bayi IMR tahun 2012 adalah sebagai berikut : 92 . 18 6371 . 69 . 29 7183 . 2 69 . 29 7183 . 2 69 . 29 . 4508 . 7 0644 . 2005 2012 = = = = = − − t r e IMR IMR Jika dilihat IMR Kabupaten Tapanuli Utara juga mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dan pada tahun 2012 diperkirakan IMR nya sebesar 18.92 artinya bahwa terdapat 18 bayi meninggal tiap 1,000 kelahiran. Gambar 4.5 Grafik Garis TFR dan IMR Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2008

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengenalan SPSS