Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di
daerah ini, maka pada tahun 1964 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Dairi. Pemekaran
Kabupaten Dairi dari Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dairi.
Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 dua kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Toba Samosir, sesuai
dengan Undang-umdang nomor 12 Tahun 1998 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara. Kemudian pada
tahun 2003, dimekarkan lagi menjadi 2 dua kabupaten yaitu, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.
3.3. Ekonomi dan Sosial Budaya
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan nusantara, terutama karena potensi alam dan sumber daya manusianya. Potensi alam
antara lain luasnya lahan kering untuk dijadikan persawahan baru dengan membangun irigasi. Sebagian perairan Danau Toba yang dimiliki dan sungai yang cukup banyak
untuk dimanfaatkan potensinya untuk irigasi, pengembangan perikanan maupun pembangkit tenaga listrik. Keindahan alam dengan panorama khususnya Pulau
Sibandang dikawasan Danau Toba di Kecamatan Muara, dan wisata rohani Salib
Kasih di Siatas Barita. Kekayaan seni budaya asli merupakan potensi daerah dalam upaya mengembangkan Kepariwisataan Nasional. Potensi lain terdapat berbagai jenis
mineral seperti Kaolin, Batu gamping, Belerang, Batu besi, Mika, Batubara, Panas bumi dan sebagainya. Potensi sumber daya manusia sudah tidak diragukan lagi bahwa
cukup banyak putera-puteri Tapanuli Utara yang berjasa baik dipemerintahan, swasta, dan dunia usaha lainnya.
Sektor pertanian bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara sampai saat ini masih merupakan tulang-punggung perekonomian daerah sebagai penghasil nilai tambah dan
devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan pekerjaan sebagian besar penduduknya. Hal ini ditunjukkan dari kontribusi sektor pertanian dalam
pembentukan PDRB tahun 2007 masih tetap dominan yakni mencapai 55.65 dari total PDRB yang dihasilkan. Mengingat pentingnya sektor pertanian bagi daerah
Kabupaten Tapanuli Utara yang mana memberikan fasilitas dan dorongan yang lebih terarah bagi perkembangan pembangunan kerakyatan. Pemerintah daerah Kabupaten
Tapanuli Utara menetapkan visi pembangunan yakni “Mewujudkan Kemakmuran Masyarakat Berbasis Pertanian”.
Usaha perekonomian rakyat yang paling umum adalah beternak dan kegiatan perekonomian rakyat seperti home industri, industri pangan, bahan bangunan, dan
kerajinan umum lainnya. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 sebesar 97.54 penduduk Kabupaten Tapanuli Utara didominasi oleh Suku Batak TobaTapanuli,
otomatis budaya dan adat istiadat masyarakat Tapanuli Utara sangat dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat Suku Batak Toba, dimana suku ini sangat menjunjung tinggi
adat istiadat dan budayanya.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Kependudukan