menyebabkan pertumbuhan penduduk semakin cepat. Peningkatan sarana komunikasi dapat juga menjadi faktor pertambahan penduduk.
2.5. Fertilitas Kelahiran
2.5.1. Pengertian Fertilitas
Fertilitas adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan. Kemampuan seorang wanita untuk melahirkan berbeda antara wanita satu dengan
wanita lain. Tinggi rendahnya tingkat kelahiran penduduk mempunyai keterkaitan dan ketergantungan pada stuktur umur, banyaknya perkawinan, penggunaan kontrasepsi,
usia perkawinan, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi.
2.5.2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Dalam pengukuran fertilitas kumulatif, kita mengukur rata-rata jumlah anak laki-laki dan perempuan yang dilahirkan oleh seorang perempuan pada waktu perempuan itu
memasuki usia subur hingga melampaui batas reproduksinya 15-49 tahun. Ukuran fertilitas yang digunakan dalam hal ini adalah Tingkat Fertilitas Total Total Fertility
Rates = TFR. Tingkat Fertilitas Total didefinisikan sebagai jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan tiap 1,000 penduduk yang hidup hingga akhir masa
reproduksinya dengan catatan : 1.
Tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
2. Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.
Tingkat Fertilitas Total menggambarkan riwayat fertilitas dari sejumlah perempuan hipotesis selama masa reproduksinya.
2.5.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non-demografi. Faktor demografi diantaranya
adalah : struktur umur, struktur perkawinan, dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non-demografi antara lain, keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan,
perbaikan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi. Variabel-variabel diatas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh tidak
langsung.
Davis dan Blake 1956 dalam tulisannya berjudul: The Social Structure of Fertility: An Analitical Framework, menyatakan bahwa faktor-faktor sosial
mempengaruhi ferilitas melalui variabel antara.
Gambar 2.3 Skema dari Faktor Sosial yang Mempengaruhi Fertilitas Lewat Variabel Antara
Dalam tulisan tersebut Davis dan Blake juga menyatakan bahwa proses reproduksi seorang perempuan usia subur melalui tiga tahap yaitu: hubungan kelamin, konsepsi,
kehamilan, dan kelahiran. Variabel
Antara Faktor
Sosial Fertilitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia reproduksi adalah :
a. Umur memulai hubungan kelamin.
b. Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan
hubungan kelamin. c.
Lamanya masa reproduksi yang hilang karena : •
Perceraian, perpisahan, atau ditinggal pergi oleh suami. •
Suami meninggal dunia. d.
Abstinensi sukarela. e.
Abstinensi karena terpaksa impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak bisa dihindari.
f. Frekuensi hubungan seks tidak termasuk abstinensi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi adalah : a.
Kesuburan dan kemandulan biologis frekunditas dan infekunditas yang disengaja.
b. Menggunakan atau tidak menggunakan alat-alat kontrasepsi.
• Cara kimiawi dan cara mekanis.
• Cara-cara lain seperti metoda ritma, dan senggama terputus.
c. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor disengaja,
misalnya sterilisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi selama kehamilan dan kelahiran adalah : a.
Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak sengaja. b.
Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja.
2.6. Mortalitas Kematian