3. Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan
mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah dan tanaman serta hewan.
4. Memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
5. Menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber terbaru yang berasal dari sistem
usaha tani itu sendiri. 6.
Membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh kegiatan pertanian.
7. Mempertahankan keanekaragaman hayati tanah pelestarian habitat tanaman dan
hewan. 8.
Memberikan jaminan yang semakin baik bagi para konsumen pertanian terutama petani dengan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan hak asasi manusia untuk
memenuhi kebutuhan dasar serta memperoleh penghasilan dan kepuasan kerja termasuk lingkungan kerja yang aman dan sehat.
2.1.1 Prinsip Ekologi Pertanian Organik
Memperhatikan pengalaman studi agroekologi pertanian tradisional di wilayah tropica basah, maka prinsip ekologi dapat digunakan sebagai panduan dalam
mengembangkan pertanian organik. Penerapan suatu teknologi tidak dapat digeneralisir begitu saja untuk semua tempat, tetapi harus bersifat spesifik lokal site
specific dengan mempertimbangkan kearifan tradisional indigenous knowledge dari masing-masing lokasi.
Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik dapat dipilahkan sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
1. Memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman,
terutama pengolahan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah. 2.
Optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen, penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
3. Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara
mengelola iklim tripica mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi. 4.
Membatasi terjadinya kehilangan panen akibat serangan hama dengan melaksanakan usaha preventif melalui pengendalian yang aman.
5. Memanfaatkan sumber genetika plasma nuftah yang saling mendukung dan
bersifat sinergisme dengan cara mengkombinasikan fungsi keragaman sistem pertanaman terapadu.
Prinsip di atas dapat diterapkan pada beberapa macam teknologi dan strategi pengembangan. Masing-masing prinsip tersebut mempunyai pengaruh yang berbeda
terhadap produktivitas, keamanan, dan identitas masing-masing usaha tani, tergantung pada kesempatan dan pembatas faktor lokal kendali sumber daya dalam
banyak hal, sangat tergantung pada permintaan pasar. http:www.bumikita.comNewsindex.html diakses pada tanggal 15 Maret 2009
pukul 15.20 Wib
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Pola Tanam Pertanian Organik
1. Monokultur yaitu menanam satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang
sama. 2.
Polikultur yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama.
2.2 Pertanian Polikultur