2.3.3 Hubungan Pertanian Polikultur terhadap Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat
Pertanian Polikultur organik memberikan manfaat seperti 1.
Menghasilkan makanan yang cukup aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan sekaligus daya saing produk agribisnis.
2. Meningkatkan pendapatan petani.
3. Menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi petani.
4. Meminimalkan semua bentuk populasi yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian. 5.
Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang, serta memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
6. Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan kehidupan sosial di
pedesaan. Menurut Jayadinata, menyebutkan bahwa cara-cara untuk meningkatkan
kehidupan sosial ekonomi petani dapat dilakukan dengan cara 1.
Meningkatkan pendidikan keterampilan dan penyuluhan. 2.
Mengusahakan perubahan mata pencarian jika pendapatan dalam pertanian tidak dapat ditingkatkan.
3. Memperluas dan memperbaiki usaha tani.
4. Mengikut sertakan para keluarga petani dalam kegiatan masyarakat dan kegiatan
kelembagaan Jayadinata, 1992 : 2. Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat diketahui bahwa Program Pertanian
Polikultur mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat sosial ekonomi karena
Universitas Sumatera Utara
Pertanian Polikultur Pertanian Organik dianggap pertanian yang ramah lingkungan dan biaya produksi yang rendah karena tidak menggunakan pupuk kimia dan
pestisida kimia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan pendapatan petani adalah Program Pertanian Polikultur. Dengan adanya Program
Pertanian Polikultur yang berhasil diterapkan pada petani, berarti petani mau dan mampu menggunakan teknologi yang menguntungkan dan memegang prinsip
berkelanjutan.
2.3.4 Kesejahteraan Petani
Secara harfiah, “kesejahteraan” mempunyai arti aman, sentosa, makmur atau selamatterlepas dari segala gangguan, kesukaran dan sebagainya Muhidin 1981 :
55. Sedangkan dalam UU No. 61974 tentang ketentuan pokok kesejahteraan sosial pada pasal 2 ayat 1 dikatakan bahwa “kesejahteraan sosial adalah salah satu
kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan setiap
warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila”. Definisi dalam penjelasan Undang-Undang RI No. 12 Tahun 1992 tentang
Sistem Budidaya Tanaman pasal 6, petani diartikan sebagai orang, baik yang mempunyai maupun tidak mempunyai lahan yang mata pencaharian pokoknya
mengusahakan lahan dan atau media tumbuh tanaman untuk budidaya tanaman
Universitas Sumatera Utara
Dari defenisi-defenisi diatas maka dalam hal ini yang dimaksud dengan kesejahteraan petani adalah suatu keadaan dimana petani secara merata hidup
berkecukupan baik material maupun spritual, aman, tentram, maju dan jauh dari segala penderitaan atau kemiskinan. Atau disimpulkan, petani tersebut berkecukupan
dengan diperoleh dari hasil pertaniannya lewat berbagai program yang dibuat untuk memperbaiki taraf hidup petani maupun yang alami dari strategi bertani yang mereka
buat sendiri.
2.4 Kerangka Pemikiran