Analisis kadar air, metode hot plate AOCS Ca 2b-38 1989

Hasil uji rating garis ditabulasikan dalam tabel kemudian dilakukan analisis uji two-ways ANOVA menggunakan program statistik, yaitu SPSS 22.0 untuk melihat signifikansi perbedaan antar sampel. HASIL DAN PEMBAHASAN Karaktersitik Minyak Sawit Merah Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karoten dari MSM sebesar 474.3359 ± 16.9777 mg karotenkg sampel. Hasil tersebut mendekati hasil dari penelitian Ricky 2011 yang menyatakan bahwa karoten MSM sebesar 477 mg karotenkg sampel. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa bilangan peroksida dari MSM sebesar 6.5097 ± 2.20 meqkg sampel. Kadar asam lemak bebasnya sebesar 0.11 ± 0.00. Berdasarkan SNI 2006 tentang Refined Bleached Deodorized Palm Olein, disebutkan bahwa batas maksimum untuk kadar asam lemak bebas sebesar 0.1. Hal ini menunjukkan bahwa MSM yang digunakan dalam pembuatan mikroenkapsulat MSM memiliki kualitas yang masih sesuai dengan SNI. Menurut Codex Alimentarius 2005 tentang vegetable oils, disebutkan bahwa maksimal bilangan peroksida pada palm olein yang disarankan adalah sebesar 15 meq peroksida kg minyak. Hal ini menunjukkan bahwa MSM yang digunakan untuk bahan baku mikroenkapsulat MSM MMSM memiliki kualitas yang sesuai dengan standar Codex. Hasil analisis MSM dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Karakteristik kimia minyak sawit merah MSM Parameter Mutu Nilai Konsentrasi karoten ppm 474.3359 ± 16.9777 Bilangan peroksida meq peroksida kg minyak 6.5097 ± 2.20 Kadar asam lemak bebas 0.11 ± 0.00 Proses Reformulasi Mikroenkapsulat Minyak Sawit Merah Pembuatan MMSM didahului dengan pembuatan larutan emulsi MSM dengan bahan penyalut, yaitu maltodekstrin dan natrium kaseinat. Pembuatan larutan emulsi tersebut dilakukan dengan homogenisasi menggunakan homogenizer. Homogenisasi merupakan pencampuran dua larutan yang tidak bercampur ataupun mereduksi ukuran partikel dari suatu larutan McClements 1999. Terdapat dua tahap homogenisasi dalam pembuatan larutan emulsi pada penelitian ini. Homogenisasi tahap pertama bertujuan untuk mencampurkan bahan penyalut, dan homogenisasi tahap kedua bertujuan untuk mencampurkan MSM dengan bahan penyalut. Larutan emulsi kemudian dikeringkan menggunakan