perebusan. Tekstur mi instan yang telah ditambahkan mikroenkapsulat MSM memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan mi instan kontrol yang
berfungsi sebagai reference, namun perbedaan ini tidak berbeda nyata.
Tabel 6 Karakteristik sensori mi instan sebelum perebusan
Parameter Uji Jenis Mi Instan
Nilai
Rasa Mi instan kontrol
3.91
a
Mi instan konsentrasi 6.5 4.56
a
Mi instan konsentrasi 13 6.46
b
Reference 15
c
Aroma Mi instan kontrol
4.20
a
Mi instan konsentrasi 6.5 4.99
a
Mi instan konsentrasi 13 6.79
b
Reference 15
c
Tekstur Mi instan kontrol
7.5
a
Mi instan konsentrasi 6.5 6.16
a
Mi instan konsentrasi 13 6.53
a
Warna Mi instan kontrol
7.5
a
Mi instan konsentrasi 6.5 10.26
b
Mi instan konsentrasi 13 11.98
c
Keterangan : Huruf yang sama di belakang angka pada bagian yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata p0,05, rasa dan aroma menggunakan reference minyak sawit merah
dengan nilai rata-rata 15, Digunakan sebagai kontrol
Pada mi instan sebelum perebusan, warna dari ketiga mi instan memiliki nilai yang berbeda nyata Lampiran 18. Warna dari mi instan kontrol berbeda
nyata dengan warna mi instan sebelum perebusan konsentrasi 6.5 dan berbeda nyata dengan mi instan sebelum perebusan konsentrasi 13. Semakin tingginya
nilai warna dari mi instan menunjukkan semakin kuning warna sampel. Pada mi instan sebelum perebusan, semakin banyak ditambahkan mikroenkapsulat MSM
maka semakin berwarna kuning pekat mi instan sebelum perebusan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mikroenkapsulat MSM dapat menjadi pewarna dan
mampu memberikan warna yang cukup signifikan pada mi instan.
3.3 Sifat Organoleptik Mi Instan Setelah Perebusan
Mi instan setelah perebusan kontrol memiliki rasa yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan mi instan matang konsentrasi 6.5, sedangkan mi
instan setelah perebusan konsentrasi 13 memiliki rasa yang tidak berbeda nyata dengan mi instan setelah perebusan konsentrasi 6.5 Lampiran 19. Jika
dibandingkan dengan reference, mi instan setelah perebusan dari berbagai konsentrasi memiliki nilai rasa yang jauh lebih rendah dan berbeda signifikan
terhadap rasa MSM. Data organoleptik mi instan setelah perebusan dapat dilihat pada Tabel 8.
Mi instan setelah perebusan kontrol memiliki nilai aroma yang tidak berbeda nyata dengan aroma mi instan setelah perebusan konsentrasi 6.5
Lampiran 20. Sedang mi instan konsentrasi 13 memiliki nilai aroma yang
berbeda nyata jika dibandingkan dengan kedua sampel mi instan yang lain. Ketiga sampel mi instan memiliki nilai aroma yang berbeda nyata dengan nilai aroma
reference MSM.
Tabel 7 Karakteristik sensori mi instan setelah perebusan
Parameter Uji Jenis Mi Instan
Nilai
Rasa Mi instan kontrol
3.81
a
Mi instan konsentrasi 6.5 4.11
ab
Mi instan konsentrasi 13 5.04
b
Reference 15
c
Aroma Mi instan kontrol
3.93
a
Mi instan konsentrasi 6.5 4.43
a
Mi instan konsentrasi 13 5.50
b
Reference 15
c
Tekstur Mi instan kontrol
7.5
a
Mi instan konsentrasi 6.5 9.08
b
Mi instan konsentrasi 13 10.28
c
Warna Mi instan kontrol
7.5
a
Mi instan konsentrasi 6.5 9.38
b
Mi instan konsentrasi 13 11.02
c
Keterangan : Huruf yang sama di belakang angka pada bagian yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata p0,05, rasa dan aroma menggunakan reference minyak sawit merah
dengan nilai rata-rata 15, Digunakan sebagai kontrol
Pada mi instan setelah perebusan, baik mi instan konsentrasi 6.5 dan mi
instan setelah perebusan konsentrasi 13 memiliki perbedaan nyata dengan tekstur mi instan kontrol Lampiran 21. Perbedaan nyata juga dapat dilihat dari
tekstur mi instan setelah perebusan konsentrasi 6.5 dan mi instan setelah perebusan konsentrasi 13. Pada mi instan setelah perebusan, semakin tinggi nilai
dari tekstur menunjukkan semakin kenyalnya mi instan tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa semakin banyak mikroenkapsulat MSM yang
ditambahkan, maka tekstur mi instan setelah perebusan semakin kenyal dan cenderung lembek. Selain itu, perbedaan signifikan dari warna masing-masing
sampel juga terlihat Lampiran 22. Semakin tinggi konsentrasi mikroenkapsulat MSM yang ada pada mi instan maka semakin kuning pula warna sampel mi instan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa MMSM dapat dijadikan bahan pengganti tartrazin. Terutama karena mampu memberikan warna yang signifikan dan tidak
terlalu mempengaruhi parameter sensori jika dibandingkan dengan mi instan kontrol, khususnya mi instan dengan penambahan MMSM sebesar 6.5. Namun
penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan MMSM perlu dilakukan.