Penghitungan Bobot dan Indeks Konsistensi Individu

penyediaan, perawatan dan pembaharuan teknologi dan informasi diperlukan untuk kelancaran proses pemasaran. 4. Tujuan dalam AHP Tujuan yang dapat dipenuhi oleh para aktor yang teridentifikasi pada level sebelumnya adalah meningkatkan penjualan perusahaan. Semua aktor berusaha untuk tujuan yang sama yaitu meningkatkan penjualan perusahaan. 5. Alternatif strategi Alternatif strategi yang dimasukkan kedalam struktur AHP didapat dari hasil reduksi alternatif menggunakan metode Bayes. Terdapat 5 alternatif strategi yang dapat dilakukan perusahaan, yaitu : a. Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru. SO b. Mempertahankan brand awareness sebagai perusahaan yang credible dengan kualitas dan pelayanan yang memuaskan serta memiliki sertifikasi UGRA sertifikasi ISO khusus mutu percetakan. ST c. Investasi mesin kreatif advertising dan meningkatkan tenaga penjualan untuk menangani permintaan kreatif advertising. WO d. Bermitra dengan perusahaan yang menyediakan jasa penanganan finishing produk percetakan. ST e. Pendelegasian wewenang agar pengambilan keputusan cepat dan fleksibel. WT

4.9. Penghitungan Bobot dan Indeks Konsistensi Individu

Penghitungan bobot dari masing-masing individu dilakukan dengan memasukkan skala penilaian ke dalam program Expert Choice 11 untuk diperoleh nilai konsistensi rasio masing-masing responden. Penghitungan bobot dilakukan untuk mengetahui nilai prioritas yang dihasilkan dari pendapat masing-masing responden. Penentuan prioritas dilakukan untuk menentukan alternatif yang dijadikan prioritas dalam pengambilan keputusan. Indeks Konsistensi CI yang baik adalah CI yang tidak melebihi dari 10 atau 0,10. Hal ini menandakan bahwa responden atau pendapat yang dihasilkan adalah cukup konsisten. Hasil dari responden ke-1 adalah menyatakan bahwa alternatif strategi A yaitu meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru, lebih dominan untuk dilakukan oleh perusahaan. Alternatif ini memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,513 dengan CI sebesar 0,09. Hasil pengolahan data responden 1 dengan menggunakan program Expert Choice 11 terdapat pada Gambar 11. Gambar 11 . Prioritas alternatif responden 1 terhadap goal strategi pemasaran yang efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta Hasil dari responden ke-2 adalah adalah menyatakan bahwa alternatif strategi investasi mesin kreatif advertising dan meningkatkan tenaga penjualan untuk menangani permintaan kreatif advertising, lebih dominan untuk dilakukan perusahaan. Alternatif strategi ini memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,320 dengan CI sebesar 0,09. Hasil pengolahan data responden 2 dengan menggunakan program Expert Choice 11 terdapat pada Gambar 12. Gambar 12. Prioritas alternatif responden 2 terhadap goal strategi pemasaran yang efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta Hasil dari responden ke-3 adalah menyatakan bahwa alternatif strategi A yaitu meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru, lebih dominan untuk dilakukan oleh perusahaan. Alternatif ini memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,434 dengan CI sebesar 0,07. Hasil pengolahan data responden 3 dengan menggunakan program Expert Choice 11 terdapat pada Gambar 13. Gambar 13 . Prioritas alternatif responden 3 terhadap goal strategi pemasaran yang efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta 4.10. Penghitungan Bobot Prioritas dan Konsistensi Rasio Gabungan Untuk mendapatkan bobot prioritas gabungan pada masing-masing level hierarki, diperlukan pengolahan data secara vertikal. Pengolahan data vertikal dilakukan dengan cara melakukan normalisasi level secara keseluruhan pada masing-masing tingkatan level hierarki. Pengolahan data vertikal dapat dihitung dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Bobot tertinggi pada setiap level hierarkinya akan dijadikan prioritas untuk segera ditanganui, dilakukan, maupun diprioritaskan oleh pihak perusahaan. Hasil dari pembobotan pada masing-masing level hierarki dapat dilihat pada Lampiran 4 untuk Tabel perhitungan vertikal. Hasil analisis faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi pemasaran yang efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta adalah faktor hasil kualitas produksi yang baik dengan bobot prioritas sebesar 0,325. Hasil kualitas produksi yang baik menjadi hal yang sesuai dengan misi PT. GP memberi kualitas yang memuaskan pelanggan. Hasil analisis faktor- faktor dari pendapat gabungan seluruh responden yang paling berpengaruh terhadap strategi pemasaran yang efektif MP, MSR2 PT. GP. dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil pengolahan data prioritas faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta Faktor-faktor Bobot Prioritas Hasil kualitas produksi yang baik 0,325 1 Tenaga marketing dan sales yang kompeten 0,316 2 Harga yang bersaing 0,194 3 Teknologi dan informasi yang mendukung 0,092 4 Promosi yang intensif 0,073 5 Sumber : Olahan 2013 Hasil analisis aktor-aktor yang paling berperan penting dalam penentuan strategi pemasaran yang efektif MP, MSR2 PT. GP adalah general manager marketing and sales dengan bobot sebesar 0,679. General manager marketing and sales bertanggung jawab atas keseluruhan proses pemasaran dan pemenuhan target penjualan perusahaan. Hasil analisis aktor-aktor dari pendapat gabungan seluruh responden yang paling berpengaruh terhadap strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil pengolahan data prioritas aktor-aktor yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta Aktor-Aktor Bobot Prioritas GM Marketing dan Sales 0,679 1 GM Produksi dan Operasi 0,231 2 GM Human Resources Development 0,069 3 GM Teknologi dan Informasi 0,020 4 Sumber : Olahan 2013 Setelah memperhatikan secara menyeluruh level faktor, aktor dan tujuan yang ingin dicapai untuk strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta, maka dilakukan analisis terhadap alternatif strategi yang paling tepat untuk dijadikan prioritas. Alternatif yang paling dominan dengan bobot prioritas sebesar 0,392 terhadap strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta adalah strategi Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru. Hasil bobot prioritas dengan menggunakan software Expert Choice 11 yang disajikan dalam bentuk tabel dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil pengolahan data prioritas alternatif strategi yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta Alternatif Strategi Bobot Prioritas Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru. 0,392 1 Investasi mesin kreatif advertising dan meningkatkan tenaga penjualan untuk menangani permintaan kreatif advertising. 0,201 2 Bermitra dengan perusahaan yang menyediakan jasa penanganan finishing produk percetakan. 0,180 3 Mempertahankan brand awareness sebagai perusahaan yang credible dengan kualitas dan pelayanan yang memuaskan serta memiliki sertifikasi UGRA sertifikasi ISO khusus mutu percetakan. 0,132 4 Pendelegasian wewenang agar pengambilan keputusan cepat dan fleksibel. 0,094 5 Sumber : Olahan 2013 Pada data hasil pengolahan Expert Choice 11 indeks konsistensiCI gabungan adalah sebesar 0,03. Nilai menandakan bahwa hasil alternatif strategi yang diperoleh adalah mendekati konsisten. Nilai CR Consistency Ratio diperlukan untuk mengetahui rasio CI yang terdapat pada keseluruhan perhitungan. Nilai CR yang ideal adalah nilai yang tidak melebihi dari 0,1. Nilai CR dapat dicari dengan cara membagi nilai CI yang ada dengan nilai acak atau biasa disebut dengan Random Indeks RI. Nilai RI yang diambil sebagai pembagi merupakan nilai yang diambil sesuai dengan jumlah responden yang dihitung dalam penggunaan analisi AHP. Nilai Random Index terhadap banyaknya jumlah nresponden menurut Alonso dan Lamata dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Nilai Random Index RI terhadap banyaknya responden n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RI 0,000 0,000 0,525 0,882 1,109 1,248 1,342 1,406 1,450 1,485 Sumber : Alonso dan Lamata, 2006 Nilai CR pada strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta dapat diperoleh dengan membagi CI gabungan 0,03 dengan nilai RI dengan jumlah responden 3 orang 0,525. Sehingga diperoleh nilai CR strategi pemasaran efektif media publisher di regional 2 PT. GP adalah sebesar 0,571. CR = CI RI CR = 0,03 0,525 = 0,057 4.11. Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, implikasi manajerial dari penelitian skripsi ini adalah lebih ke arah Planning dan Controlling. Implikasi manajerial adalah sebagai berikut : 1. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasi bahwa faktor hasil kualitas produksi merupakan faktor yang paling mendominasi dalam pemilihan strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta. Selain faktor tersebut, faktor tenaga marketing dan sales yang kompeten juga harus diperhatikan sebagai aset perusahaan dalam persaingan yang ketat. Faktor harga yang bersaing dan teknologi informasi yang mendukung meskipun tidak terlalu mendominasi juga harus diperhatikan demi kelancaran untuk mencapai ultimate goal. 2. Selanjutnya diketahui bahwa aktor yang paling berperan dalam pemilihan strategi pemasaran yang efektif adalah general manager marketing and sales. Aktor ini berperan langsung dalam menangani seluruh faktor yang mendukung strategi pemasaran. 3. Alternatif strategi yang menjadi prioritas utama dalam strategi pemasaran efektif MP, MSR2 PT. GP Jakarta yaitu Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru. Alternatif strategi kedua yang menjadi prioritas yaitu investasi mesin kreatif advertising dan meningkatkan tenaga penjualan untuk menangani permintaan kreatif advertising. Pemilihan alternatif prioritas ketiga yaitu bermitra dengan perusahaan yang menyediakan jasa penanganan finishing produk percetakan. Alternatif strategi prioritas keempat yang dapat dilakukan untuk mencapai ultimate goal, yaitu mempertahankan brand awareness sebagai perusahaan yang credible dengan kualitas dan pelayanan yang memuaskan serta memiliki sertifikasi UGRA. Alternatif strategi prioritas terakhir adalah pendelegasian wewenang agar pengambilan keputusan cepat dan fleksibel. 77 Tabel 16. Implikasi Manajerial Strategi A Alternatif Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengendalian Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru Perencanaan pembuatan basis data para pelanggan Superintendent marketing and sales  Mengelompokkan jenis pelanggan sesuai kontribusi terhadap perusahaan. Seperti pelanggan Kelas A, Kelas B, dan Kelas C  Membuat basis data konsumen seperti tanggal ulang tahun penerbit dan direktur penerbit yang menjadi pelanggan dan mengirimi ucapan maupun hadiah untuk menjaga hubungan baik.  Mengundang pelanggan setiap PT. GP mengadakan suatu event di PT. GP. Monitoring secara keseluruhan baik langsung di lapangan ataupun pada saat rapat koordinasi. Serta evaluasi dari laporan pertanggungjawaban. Pengelompokan jenis komunitas Regional manajer  Mengelompokan jenis komunitas seperti olah raga, hobi unik, properti, sekolah elit, pusat perbelanjaan, organisasi masyarakat.  Membuat target calon pelanggan dari komunitas baru yang telah dikelompokkan.  Menetapkan pemberian bonus bagi tenaga penjual yang mampu menembus target penjualan. Mempertahankan hasil kualitas produksi yang baik Bagian Produksi Melakukan produksi sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan. 78 Lanjutan Implikasi Manajerial Strategi A Alternatif Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengendalian Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru Menambah tenaga marketing Tenaga marketing khusus komunitas baru  Tenaga marketing khusus komunitas baru melakukan pendekatan komunitas-komunitas baru yang telah dikelompokkan.  Mempromosikan hasil kualitas produksi yang dimiliki PT. GP.  Personal selling dengan observasi kebutuhan calon pelanggan.  Promosi dagang berupa potongan harga, kupon undian dan pembagian sampel produk.  Memenuhi target pelanggan yang telah ditetapkan, dan menjaga hubungan baik. Monitoring secara keseluruhan baik langsung di lapangan ataupun pada saat rapat koordinasi. Serta evaluasi dari laporan pertanggungjawaban. Perencanaan pembuatan basis data para pelanggan Superintendent marketing and sales  Mengelompokkan jenis pelanggan sesuai kontribusi terhadap perusahaan. Seperti pelanggan Kelas A, Kelas B, dan Kelas C  Membuat basis data konsumen seperti tanggal ulang tahun penerbit dan direktur penerbit yang menjadi pelanggan dan mengirimi ucapan maupun hadiah untuk menjaga hubungan baik.  Mengundang pelanggan setiap PT. GP mengadakan suatu event di PT. GP. Sumber : Olahan 2013 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Faktor internal yang teridentifikasi adalah Hasil kualitas produksi yang baik kekuatan 0,475. Pola pembayaran term of payment sangat ketat kelemahan 0,193. Penanganan kreatif advertising untuk media tergantung pihak ketiga kelemahan 0,193. Tumbuhnya banyak komunitas dalam masyarakat yang membutujkan media cetak peluang 0,270. Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait pengaturan penyediaan tenaga outsourcing, yang mengacu pada pasal 66 UU No.13 tahun 2003 ancaman 0,428. Dari analisis IE didapat total skor terbobot dari analisis IFE dan EFE masing-masing sebesar 2,901 dan 2,915. Posisi pemasaran media publisher regional 2 PT. GP berada pada sel V, yaitu Hold and Maintain. b. Terdapat tujuh rekomendasi alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT, yaitu 1 Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru S-O; 2 Investasi mesin kreatif advertising dan meningkatkan tenaga penjualan untuk menangani permintaan kreatif advertising W-O; 3 Sosialisasi kepada pelanggan dan calon pelanggan bahwa term of payment merupakan sistem dan prosedur baru dengan menjanjikan benefit yang setimpal W-O; 4 Mempertahankan brand awareness sebagai perusahaan yang credible dengan kualitas dan pelayanan yang memuaskan serta memiliki sertifikasi UGRA sertifikasi ISO khusus mutu percetakan S-T; 5 Pemutusan hubungan kerja bagian produksi bagi karyawan yang kinerjanya tidak sesuai dengan standar perusahaan S-T; 6 Bermitra dengan perusahaan yang menyediakan jasa penanganan finishing produk percetakan S-T; 7 Pendelegasian wewenang agar pengambilan keputusan cepat dan fleksibel WT. c. Hasil yang didapat melalui metode AHP dengan ultimate goal adalah strategi pemasaran efektif MS, MSR2 PT. GP yaitu faktor yang harus diprioritaskan dalam penerapan goal adalah hasil kualitas produksi dengan bobot 0,325. Aktor yang paling berperan adalah general manager marketing and sales dengan bobot 0,679. Alternatif strategi yang paling diprioritaskan yaitu Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru dengan bobot 0,392. Tingkat ketidak konsistenan dengan nilai indeks konsistensi CI dari matriks pendapat gabungan MPG seluruh responden adalah 0,03. Nilai rasio konsistensiCR dari nilai CI yang dihasilkan adalah 0,057.

2. Saran

Saran yang dapat diajukan sebagai bahan rekomendasi dan pertimbangan bagi perusahaan atas bahasan dalam penelitian ini adalah diperlukan peran aktif dari seluruh karyawan untuk mendukung GM marketing and Sales melaksanakan strategi terpilih. Pengawasan dan evaluasi juga dilakukan untuk memastikan strategi yang dilaksanakan. Dengan dilaksanakannya strategi terpilih diharapkan perusahaan dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan industri percetakan yang ketat. DAFTAR PUSTAKA Alkausar G. 2011. Analisis Strategi Pemasaran pada PT. Mitra Yomart Sejati [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Alonso JA dan Lamata MT. 2006. Consistency in the Analytic Hierarchy Process: A New Approach. Vol . 14, No. 4 2006 445−459. Unyversidad de Granada. Spain. International Journal of Uncertainty at World Scientific Publishing Company. hera.ugr.esdoi16515833.pdf [01-12-12] David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta ID : Salemba Empat, Cetakan ke-12. Hunger JD, Wheelen TL. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta ID : Penerbit Andi. [Internet].[19 Februari 2013]. Tersedia pada : http:www.bps.go.idhasil_ publikasisi_2012index3.php?pub=Statistik20Indonesia202012 [Internet].[3 Juni 2013]. Tersedia pada : http:www.getscoop.commagazines?l =2 o=1p=1 Kotler P, Amstrong G. 2008.Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta ID: Intermedia. Kotler P. 2000. Marketing Management. New Jersey US: Prentice Hall International Edition. Lovelock CH, Wright LK. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta ID: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Lusianah. 2009. Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor [tesis]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta ID: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Martawijaya EI. 2009. Model Pengelolaan Percetakan Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan [desertasi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Rangkuti F. 2002. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta ID : PT. Gramedia Pustaka Utama Saaty TL. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks. Edisi Bahasa Indonesia. Cetakan Ke Empat. Jakarta ID : PT. Pustaka Binaman Pressindo. Syaifullah. 2008. Pengenalan Metode AHP Analytical Hierarchy Process. http:syaifullah08.wordpress.com.2010. [2013] Tjiptono F. 1993. Manajemen Jasa. Yogyakarta ID: Penerbit ANDI. Umar H. 2008 .Strategic Management in Action. Jakarta ID: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wungo EY. 2011. Strategi Pemasaran Ekowisata Mbeliling Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. LAMPIRAN 84 Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Gramedia Printing Lampiran 2. Proses penjualan sales Lampiran 3. Kuesioner IFE dan EFE KUESIONER ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MEDIA PUBLISHING MARKETING AND SALES REGIONAL 2 PT. GRAMEDIA PRINTING, JAKARTA Oleh : PRAMADYKA KUSUMA ANGGARA H24104057 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 Lanjutan Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN BOBOT DAN RATING FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL Kuesioner ini merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi berjudul : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MEDIA PUBLISHING PT. GRAMEDIA PRINTING Oleh : Nama : Pramadyka Kusuma Anggara NIM : H24104057 JurusanFakultas : Manajemen Ekonomi Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor Kami mengharapkan partisipasi dari BapakIbu, dapat mengisi kuesioner ini dengan benar dan objektif, karena hasil dari kuesioner ini akan dipergunakan untuk tujuan ilmiah. Atas partisipasinya, kami ucapkan terima kasih. Identitas Responden Nama : Jabatan :

A. PENENTUAN BOBOT

I. Tujuan :

Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategis internal dan eksternal pemasaran divisi media publisher PT. Gramedia Printing yang menangani tabloid dan majalah eksternal, yaitu dengan memberikan bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi pemasaran divisi media publisher PT. Gramedia Printing.

II. PetunjukUmum :

1. Pengisisan kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden. 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden. 3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara langsung tidak menunda untuk menghindari ketidak konsistenan atas jawaban. 4. Responden berhak untuk menambah atau mengurangi hal-hal yang tercantum dalam kuisioner ini.