dan lengkap dengan elemennya. Pengolahan horizontal terdiri dari 3 bagian yaitu : 1 penentuan vektor prioritas, 2 uji
konsistensi, 3 revisi pendapat MPI atau MPG yang memiliki rasio inkonsistensi lebih dari 10.
8. Memeriksa konsistensi hirarki
Kekonsistenan hasil yang diperoleh sangat diperlukan dalam menganalisis
menggunakan metode
AHP ini.
Rasio kekonsistensian hasil dapat dilihat dengan menghitung index
konsistensi. Evaluasi konsistensi hierarki dapat dilakukan dengan cara mengalikan setiap indeks konsistensi dengan
prioritas utama kriteria yang bersangkutan, dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang
menggunakan indeks inkonsistensi acak yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama pada
setiap indeks inkonsistensi acak juga dibobot berdasrkan kriteria yang bersangkutan, dan hasilnya dijumlahkan. Konsistensi yang
diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk
mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 .
2.9. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Alkausar 2011 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran pada PT. Mitra Yomart Sejati”. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal PT. Mitra Yomart Sejati, memformulasikan alternatif strategi PT. Mitra Yomart Sejati, dan
melakukan pemilihan alternatif strategi dengan menggunakan metode AHP Analytical Hierarchy Process. Berdasarkan metode AHP, perusahaan
harus memperhatikan harga-harga produk yang ada di pasaran dan melihat situasi untuk menetapkan harga suatu produk. Selain itu perusahaan harus
memperhatikan promosi lokal dan kelengkapan produk, dan perluasan pangsa pasar yang secara taktikal dilakukan oleh seorang direktur
perusahaan dan didukung oleh manajer pemasaran.
Wungo 2012 melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Ekowisata Mbeliling
Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur”. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 mengidentifikasi dan menganalisis
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan ekowisata Mbeliling dari strategi pemasaran; 2 merumuskan strategi
pemasaran yang tepat untuk pengembangan ekowisata Mbeliling. Identifikasi dianalisis dengan menggunakan matriks IFE dan EFE,
selanjutnya menggunakan matriks SWOT untuk mendapatkan alternatif strategi. Tahapan terakhir dari analisis ini adalah mengolah strategi SWOT
untuk mendapatkan priorotas strategi dengan menggunakan AHP. Prioritas alternatif strategi yang direkomendasikan bagi pengembangan pemasaran
ekowisata Mbeliling yang menjadi prioritas utama adalah penetapan daya dukung kawasan terhadap pengunjung untuk beberapa produk ekowisata
yang ditawarkan seperti: danau vulkanik, air panas, air terjun, tracking, camping ground area melalui kerjasama dengan lembaga lokal dan
pemerintah. Lusianah 2009 untuk memperoleh gelar Magister Profesional
melakukan penelitia n dengan judul “Strategi dan Prospek Pengembangan
Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor”. Hasil akhir analisa matriks IFE dan EFE
adalah posisi berada pada kuadran II atau posisi sel dua pertumbuhan. Sedangkan tujuan akhir dari penelitian yakni alternatif strategi yang menjadi
prioritas diperoleh hasil bahwa perluasan areal kebun pala dan pola kemitraan sebagai strategi yang harus diprioritaskan dalam rangka
pengembangan industri.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Strategi pemasaran dalam suatu perusahaan akan tepat sasaran jika perusahaan mengenali kondisi lingkungan yang mempengaruhi kegiatan
pemasarannya. Lingkungan pemasaran terbagi menjadi dua yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Didalam kedua lingkungan
tersebut terdapat faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang masing-masing harus diketahui perusahaan. Adapun faktor internal
yang dijadikan dasar analisis yaitu segmentasi, targeting, dan positioning serta bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk product, tempat dan
waktu place and time, proses process, produktifitas dan kualitas productivity and quality, karyawan people, promosi promotion, bukti
fisik physical evidence, dan harga price. Sedangkan untuk faktor eksternal dilihat dari lingkungan jauh dan lingkungan industri. Tahapan
selanjutnya yaitu memasukkan faktor-faktor lingkungan internal perusahaan kedalam matriks IFE dan faktor-faktor lingkungan eksternal kedalam
matriks EFE. Analisis selanjutnya, dengan menggunakan matriks IE untuk
mendapatkan strategi bisnis yang lebih mendetail pada tingkat korporat. Analisis selanjutnya, menggunakan matriks SWOT sehingga diperoleh
beberapa alternatif strategi pemasaran sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Formulasi yang
didapatkan dari matriks SWOT direduksi dengan menggunakan metode Bayes dan dengan metode AHP perusahaan dapat mengetahui prioritas-
prioritas dari berbagai elemen yang ada pada masing-masing hierarki. Dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan
maka akan diketahui strategi mana yang lebih baik digunakan oleh perusahaan pada saat sekarang ini, kemudian memformulasikan strategi
yang ada ke dalam metode AHP. Validitas kuesioner dilihat melalui konsistensi setiap matriks baik itu individu maupun matriks gabungan, dan