Di kapal CV. Bahari Express

daerah Cisolok dan Ujung Genteng. Masing-masing perahu menggunakan sekitar 250-700 buah pancing yang dipasang pada kedalaman antara 50-100 m. Ukuran mata pancing yang digunakan yaitu ukuran 9. Nelayan yang melakukan operasional antara 1-3 orang dengan waktu operasional 1 hari. Kapal yang digunakan ada 2 jenis yaitu kapal kayu atau kapal fiber. Untuk nelayan yang kecil masih menggunakan kapal kayu dengan ukuran 6-6,5 m untuk panjang dan 50-100 cm untuk lebar. Sedangkan untuk kapal fiber biasanya berukuran 11 m untuk panjang dan 1,2 m untuk lebar.

4.2 Penanganan Ikan Swanggi Priacanthus macracanthus

4.2.1 Penanganan pascapanen first handling

Penanganan handling ikan segar berperan sangat penting. Penanganan ikan pada saat pascapanen inilah yang menentukan kondisi ikan pada tahapan berikutnya. Dengan penanganan yang benar, cepat dan higienis diharapkan kesegaran ikan setelah tertangkap dapat dipertahankan selama mungkin. Studi kasus di CV. Bahari Express mengenai sistem pengendalian mutu ikan swanggi ini dilakukan di beberapa tempat yaitu di kapal milik perusahaan dan juga kapal nelayan yang dikelola oleh para supplier perusahaan.

a. Di kapal CV. Bahari Express

Kualitas ikan swanggi dapat dipertahankan apabila penanganan pada saat di atas kapal dapat dilakukan sesuai Good Handling Practices GHP. Penanganan ikan swanggi dimulai dari: 1 Hauling ikan swanggi ke atas kapal Setelah perendaman jaring selama 1½ jam, jaring rampus ditarik menggunakan hauler yang berada pada bagian buritan atau tengah kapal. Selama proses penggulungan jaring, hasil tangkapan yang terjerat di jaring rampus, dilepaskan oleh awak kapal. Hasil tangkapan utama seperti swanggi, kakap, kerapu dipisahkan dari hasil tangkapan sampingan. Ikan swanggi yang diperoleh 99 dikirim ke CV. Bahari Express, sedangkan sisanya seperti ikan yang sudah cacat dijual ke pasar lokal. Awak kapal yang melepaskan ikan masing-masing sudah menggunakan sarung tangan untuk menghindari kontaminasi bakteri langsung ke hasil tangkapan, juga untuk mencegah terluka akibat duri ikan yang tajam. Tempat pelepasan hasil tangkapan dari jaring terlindung oleh sinar matahari sehingga pada proses ini dapat terjaga kesegarannya. Proses ini memerlukan waktu kira-kira 1 jam untuk menyelesaikan penggulungan jaring dan pelepasan ikan dari jaring. 2 Perendaman ikan di air dingin dalam blong Hasil tangkapan utama yang telah dilepas dari jaring direndam dalam blong yang sudah diisi air laut dan es curah selama 30 menit. Proses ini dilakukan untuk melakukan pembekuan ikan untuk mempertahankan kesegaran ikan pada suhu dingin. Sedangkan hasil tangkapan sampingan langsung dimasukkan ke dalam palka kapal dan diberi es curah. 3 Pemasukkan dalam plastik satu per satu Ikan yang telah beku dikeluarkan dari dalam blong dan ditaruh di atas dek untuk dimasukkan ke dalam plastik satu per satu. Pembungkusan ikan dalam plastik untuk menjaga warna insang tetap merah, karena jika ikan kontak dengan air dari hasil lelehan es maka warna insang ikan akan berubah menjadi pucat. Pada proses ini ikan langsung terkena sinar matahari dan tubuh ikan kontak langsung dengan lantai dek. Para awak kapal yang memasukkan ikan ke dalam plastik tidak menggunakan sarung tangan sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi. Proses ini dilakukan kira- kira selama 15 menit, hal ini tergantung jumlah hasil tangkapan yang didapat. 4 Penyusunan dalam box dan pemberian es Setelah semua ikan dimasukkan ke dalam plastik, ikan disusun dengan rapi dalam box sterofoam menjadi 4 lapisan. Tiap lapis ikan diselingi oleh es curah yang sebelumnya disimpan di dalam palka kapal, dengan perbandingan ikan dan es yaitu 1 : 1. Box sterofoam yang digunakan berukuran 97 x 59 x 55 cm³ pxlxt, dengan 4 buah lubah di sisi bawah box sterofoam, lubang ini sebagai tempat keluarnya air dari lelehan es. 5 Pemasukkan box ke dalam palka Kemudian semua ikan dimasukkan ke dalam box sterofoam, dan disusun rapi di dalam palka kapal dengan tanpa tutup box sterofoam. Palka kapal berukuran 2 x 2 x 2,5 m³ pxlxt. Penanganan ikan swanggi segar mulai dari hauling sampai penyimpanan di palka pada saat operasi penangkapan digambarkan pada Gambar 5. Gambar 5 Diagram alir proses penanganan pascapanen di kapal CV. Bahari Express Proses penanganan ikan swanggi pascapanen di kapal CV. Bahari Express dapat dilihat pada Gambar 6 sampai Gambar 8. Gambar 6 Pelepasan ikan dari jaring kapal CV. Bahari Express. Penyimpanan box ke dalam palka Pemasukkan dalam plastik satu per satu Perendaman di air dingin dalam blong Penyusunan dalam box dan pemberian es Hauling ikan swanggi ke atas kapal Gambar 7 Perendaman ikan di air dingin dalam blong di kapal CV. Bahari Express. Gambar 8 Pemasukkan ikan dalam plastik, penyusunan di box dan pemberian es di kapal CV. Bahari Express.

b. Di supplier

Dokumen yang terkait

Pola Musiman Ikan Swanggi (Priacanthus tayenus Richardson, 1846) di Labuan, Kabupaten Pandeglang, BantenPola Musiman Ikan Swanggi (Priacanthus tayenus Richardson, 1846) di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten

0 12 157

Kebiasaan Makanan Ikan Swanggi (Priacanthus tayenus Richardson, 1846) yang didaratkan di PPP Labuan, Banten

4 30 125

Pola Reproduksi Ikan Swanggi (Priacanthus tayenus, Richardson 1846) Yang Didaratkan di PPP Labuan Banten

1 13 166

Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan Berbasis Mobile Web (Kasus: Ikan Swanggi Priacanthus tayenus yang didaratkan di PPP Labuan, Banten).

2 13 172

Dinamika Populasi Sumberdaya Ikan Swanggi (Priacanthus tayenus, Richardson 1846) di Perairan Selat Sunda.

4 24 41

Status Stok Ikan Swanggi (Priacanthus Tayenus, Richardson 1864) Di Lamongan, Jawa Timur

2 22 46

Dinamika Populasi Dan Biologi Reproduksi Ikan Swanggi (Priacanthus Tayenus Richardson, 1846) Studi Kasus Perairan Selat Sunda

4 59 77

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SURIMI IKAN SWANGGI (Priacanthus macracanthus) SECARA KIMIAWI TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PAKAN IKAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 93

SUBSTITUSI SILASE SECARA KIMIAWI LIMBAH PADAT SURIMI IKAN SWANGGI (Priacanthus macracanthus) PADA TEPUNG IKAN TERHADAP RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

0 0 13

SKRIPSI PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SURIMI BEKU IKAN SWANGGI (Priacanthus macracanthus) SECARA BIOLOGI TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PAKAN IKAN

0 1 80