134
4.2.8 Analisis Kelayakan Finansial Pendirian Industri NLS
Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui tingkat rentabilitas dan profitabilitas serta untuk melihat apakah industri NLS berbahan dasar lignin TKKS
layak untuk dikembangkan atau tidak, yaitu dengan melihat kriteria kelayakan finansial meliputi: Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost
Ratio Net BC, Break Event Point BEP dan Pay Back Period PBP
Analisis kelayakan finansial industri NLS didasarkan pada beberapa asumsi dasar sesuai dengan kondisi aktual pada saat analisis dan hasil prediksi yang telah
dilakukan. Disamping itu analisis juga dilakukan pada standar norma yang telah baku digunakan pada industri, juga mengacu pada peraturan pemerintah yang berlaku.
Asumsi-asumsi tersebut meliputi: 1. Bahan baku yang digunakan adalah lindi hitam yang merupakan limbah industri pulp
TKKS. Kebutuhan bahan baku lindi hitam adalah 3.720 kghari atau 1.116 ton lindi hitan pertahun atau 1.350.000 liter lindi hitan pertahun dengan biaya bahan baku
lindi sampai ditempat sebesar Rp 1 500 000,-ton lindi hitam 2. Kapasitas produksi optimum dirancang sebesar 23.425 kgtahun NLS, dengan
kemasan a 100 gram 234.250 kemasan 3. Harga NLS yaitu Rp 65 000,- perkemasan 100 gram, merujuk ke harga pasar
dunia Sodium LignosulfonatSLS untuk kemasan 100 gram adalah 42,62 ; untuk kemasan 500 gram dengan harga 107,59
4. Industri dioperasikan selama 300 haritahun 5. Umur ekonomi proyek adalah 7 tahun, satu tahun pertama tahun ke 0 merupakan
masa persiapan dan konstruksi, sedangkan 7 tahun berikutnya adalah periode produksi.
6. Kapasitas produksi untuk tahun pertama sebesar 60 dari kapasitas terpasang, tahun ke dua kapasitas produksi sebesar 80 dan pada tahun ke tiga kapasitas
produksi sebesar 100 atau kapasitas penuh. 7. Sumber permodalan baik untuk investasi maupun modal kerja berasal dari pinjaman
bank dan modal sendiri dengan perbandingan debt equity 70 : 30 8. Tingkat suku bunga pinjaman bank disesuaikan dengan suku bunga riil yang berlaku
di bank yaitu 14 dengan dasar perhitungan dalam bentuk rupiah.
135 9. Besarnya biaya penyusutan dihitung dengan mengggunakan metode garis lurus
straight-line method yang disesuaikan dengan umur ekonomis masing-masing modal tetap.
10. Biaya pemeliharaan berkisar antara 2 – 5 dari nilai investasi barang. 11. Pajak penghasilan PPh dihitung berdasarkan pada SK Menteri Keuangan RI No
598KMK.041994 Pasal 21 tentang Pajak Pendapatan Badan Usaha dan Perseroan yaitu sebesar 10 – 25
12. Asuransi dihitung 0,05 dari nilai investasi. 13. Lokasi didirikan di dekat sumber bahan baku yaitu Medan, Sumatera Utara
Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan investasi. Dalam analisa pendirian industri NLS berbahan dasar TKKS, biaya yang dikeluarkan
meliputi modal tetap fixed capital investment dan modal kerja working capital investment
.
Modal Tetap Fixed Capital Investment
Modal tetap merupakan modal awal yang dikeluarkan untuk biaya pembelian tanah, bangunan dan infrastukturnya, peralatan, sistem pemipaan, instalasi listrik serta
peralatan kantor. Rangkuman jenis dan jumlah komponen modal tetap serta persentase disajikan pada Tabel 4.34
Tabel 4.34 Jenis dan jumlah komponen modal tetap fixed capital investment No
Uraian Jumlah rupiah
Persentase 1
Pembelian tanah dan survey 750 000 000,-
20,20 2
Bangunan dan pekerjaan sipil 1 296 250 000,-
34,90 3
Alat dan mesin proses 815 500 000,-
21,96 4
Peralatan umum generator, instalasi listrik, perpipaan
145 000 000,- 3,90
5 Peralatan kantor
77 500 000,- 2,10
6 Kendaraan
629 000 000,- 16,94
Total 3 713 250 000,-
100
Modal Kerja Working Capital Investment.
Modal kerja adalah dana yang dibutuhkan agar pabrik dapat berjalan dan memproduksi barang sesuai dengan rencana produksi. Komponen modal kerja working
136 capital investment
dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen biaya tetap fix cost dan komponen biaya tidak tetap variabel cost. Rangkuman modal kerja untuk tahun ke
1, tahun ke 2 dan tahun ke 3 disajikan pada Tabel 3.35, sedangkan rincian modal kerja selama 7 tahun disajikan pada Lampiran 42.
Sumber modal dari proyek ini berasal dari fasilitas perbankan dan modal sendiri dengan Debt equity ratio atau perbandingan antara modal pinjaman dan modal sendiri
sebesar 70 : 30, dengan tingkat suku bunga kredit sebesar 14. Pengembalian modal ke bank beserta bunganya dilakukan dalam waktu 5 tahun. Besar
pinjaman ke bank sebesar Rp 5 839 541 415,- dan modal sendiri sebasar Rp 2 502 660 607,-. Rincian pengembalian modal dan pembayaran bunga selama 5 tahun
disajikan pada Tabel 4.36. Tabel 4.35 Jenis dan jumlah biaya tetap fix cost dan biaya variabel variabel cost
No Uraian Biaya
Rp Tahun 1
Tahun 2 Tahun 3
A
Biaya tetap fix cost
1 Tenaga kerja tak langsung
208 800 000,- 278 400 000,-
348 000 000,-
2 Pemeliharaan
48 938 700,- 65 251 600,-
81 564 500,-
3 Penyusutan
359 823 214,- 359 823 214,-
359 823 214,-
4 Asuransi
1 856 625,- 1 856 625,-
1 856 625,-
5 Pajak bumi
dan bangunan
1 856 625,- 1 856 625,-
18 56 625,-
6 Utilitasadministrasi
104 400 000,- 139 200 000,-
174 000 000,-
Sub total
725 675 164,- 846 388 064,-
967 100 964,-
B
Biaya variabel
variabel cost
1 Tenaga kerja
langsung
522 720 000,- 696 960 000,-
871 200 000,-
2 Biaya bahan baku dan
pendukungnya
2 221 609 511,- 2 962 146 015,-
3 702 682 518,-
3 Biaya kemasan
499 721 871,- 666 295 828,-
832 869 785,-
4 Pemasaran
456 787 500,- 609 050 000,-
761 312 500,-
5 Riset dan
pengembangan
91 357 500,- 121 810 000,-
152 262 500,-
6 Laboratorium
111 080 476 148 107 301,-
185 134 126,-
Sub total
3 903 276 858,- 5 204 369 143,-
6 505 461 429,-
Jumlah
4 628 952 022,- 6 050 757 208,-
7 472 562 394,-
137 Tabel 4.36 Rincian pengembalian modal dan pembayaran bunga
Tahun ke
Jumlah kredit Rp
Angsuran Pokok Rp
Bunga Rp
Sisa kredit Rp
5 839 541 415,- 5 839 541 415,-
1 1 167 908 283,-
934 326 626,- 4 671 633 132,-
2 1 167 908 283,-
747 461 301,- 3 503 724 849,-
3 1 167 908 283,-
560 595 976,- 2 335 816 566,-
4 1 167 908 283,-
373 730 651,- 1167 908 283,-
5 1 167 908 283,-
186 865 325,-
Proyeksi Rugi Laba
Proyeksi rugi laba merupakan ringkasan penerimaan dan biaya perusahaan setiap periode akutansi dengan memberikan gambaran kegiatan industri dari waktu ke
waktu. Proyeksi laba rugi pada pendirian industri natrium lignosulfonat NLS berbahan dasar lignin TKKS disajikan pada Lampiran 44.
Arus Kas Penerimaan dan Pengeluaran Cash Flow
Aliran kas adalah penerimaan dan pengeluaran kas tahunan yang menunjukkan transaksi uang tunai yang berlangsung selama tahun ekonomi 7 tahun. Aliran kas
masuk meliputi laba bersih, nilai penyusutan dan modal kerja. Proyeksi aliran kas disajikan pada Lampiran 45.
Berdasarkan arus kas proyeksi yang telah dibuat, maka kelayakan finansial berdas arkan beberapa kriteria dapat ditentukan, yang meliputi net present value NPV, internal rate
of return IRR, net benefit cost ratio Net BC, brek event point BEP dan pay back
period PBP.
Kriteria Kelayakan Finansial Net Present Value NPV
Metode ini digunakan untuk menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.
Untuk menghitung nilai sekarang tersebut diperlukan suatu penentuan tingkat bunga yang relevan. Kriteria umum adalah apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa yang akan datang lebih besar dari pada nilai sekarang investasi, maka proyek tersebut dapat dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih kecil atau NPV
138 negatif, maka proyek dianggap tidak menguntungkan. Perhitungan NPV dari industri
NLS untuk kondisi normal disajikan pada Lampiran 46.
Internal Rate of Return IRR
Metode ini digunakan untuk menghitung tingkat suku bunga yang disyaratkan
memberikan informasi bahwa proyek ini diterima menguntungkan atau ditolak rugi.
Tingkat IRR yang lebih besar dari suku bunga bank menginformasikan bahwa industri NLS layak untuk dijalankan pada. Perhitungan IRR untuk kondisi normal disajikan
pada Lampiran 46.
Net Benefit Cost Ratio Net BC,
Dengan nilai
net benefit cost ratio Net BC lebih besar dari 1 satu
memberikan informasi bahwa proyek ini diterima atau menguntungkan sehingga dapat dikatakan layak untuk dijalankan. sedang Net BC lebih kecil dari 1 tidak layak untuk
dijalankan. Perhitungan Net BC untuk kondisi normal disajikan pada Lampiran 46.
Break Event Point BEP
Break event point BEP adalah kriteria yang mengukur tingkat produksi yang
harus diproduksi atau dijual, hingga dicapai suatu titik dimana tingkat keuntungan dan biaya adalah sama. Perhitungan BEP untuk kondisi normal disajikan pada Lampiran
46.
Payback Period PBP
Payback period PBP memberikan gambaran seberapa cepat proyek ini
mengembalikan investasi yang tertanam. Satuan yang digunakan adalah waktu yaitu tahun. Perhitungan BBP untuk kondisi normal disajikan pada Lampiran 46.
Berdasarkan kriteria kelayakan investasi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pendirian industri NLS adalah layak.
Kriteria kelayakan finansial produksi NLS berbahan dasar lindi hitam TKKS pada kondisi normal disajikan pada Tabel 4.37.
139
4.2.9 Analisis Sensitivitas