35 lingkungan yang serius. Dan kerugiannya adalah terjadinya senyawa-senyawa
belerang organik yang mudah menguap.
B. Proses Organosolv
Proses organosolv adalah suatu proses pemasakanpulping pada suhu pemasakan tertentu dengan menggunakan pelarut organik yang berfungsi
sebagai media reaksi seperti metanol, etanol, asam asetat, kelompok amina dengan atom C yang rendah. Penggunaan pelarut organik dimaksudkan untuk
mengurangi tegangan permukaan larutan pemasak pada suhu tinggi, mempercepat penetrasi ke dalam serpih dan difusi dari hasil pemutusan lignin
dalam kayu ke dalam larutan pemasak Marton dan Granzow, 1982. Delignifikasi pada proses organosolv disebabkan oleh terputusnya ikatan eter,
yaitu α–aril eter α-O-4 dan aril gliserol-β-aril eter β-O-4 dalam molekul
lignin. Sherrard 1991 diacu dalam Heradewi 2007, menyatakan bahwa proses organosolv dengan menggunakan etanol sebagai bahan pemasak dengan
kekuatan pulp kayu daun lebar sama dengan proses kraft. Suhu pemasakan yang paling efektif untuk delignifikasi berkisar pada selang antara 135-175°C.
Katalisator sangat penting dalam proses pemasakan pulp. Fungsi katalis dalam hal ini selain berfungsi untuk mempercepat proses delignifikasi, juga berfungsi
untuk mengembangkan struktur kayu sehingga memudahkan penetrasi larutan pemasak kedalam serpih dan penggunaan suhu pemasakan yang lebih rendah
karena selama ini proses pulping organosolv dalam kondisi netral berlangsung pada suhu yang tinggi 175-210°C untuk mencapai proses delignifikasi.
Katalis yang digunakan dalam pulping organosolv terdapat dua jenis proses, yaitu proses organosolv asam menggunakan katalis H
2
SO
4
dan HCl dan proses organosolv basa yang umumnya menggunakan NaOH atau Na
2
S. Selama berlangsungnya proses pemasakan dalam digester yang berisi
larutan soda api NaOH, polimer lignin akan terdegradasi dan kemudian larut dalam air. Larutnya lignin ini disebabkan oleh terjadinya transfer ion hidrogen
dari gugus hidroksil pada lignin ke ion hidroksil Gambar 2.18 . Reaksi proses pulping organosolv sama dengan proses kraft maupun proses soda. Alkali tidak
36 mampu melarutkan selulosa alam, hanya sebagian selulosa yang terdepolime-
risasi dengan derajat polimerisasi rendah dapat larut dalam alkali NaOH.
Proses organosolv memiliki beberapa keuntungan seperti dampak terhadap lingkungan rendah karena proses ini tidak mengandung sulfur, memberikan
produk-produk sampingan karena mudahnya pemisahan lignin sebagai bahan padat dan karbohidrat sebagai bahan gula. Menurut penelitian Rofiah 1993,
proses pulping organosolv cocok untuk jenis kayu lunak dan non kayu dan tidak cocok untuk proses pulping dengan campuran dari beberapa jenis kayu
keras . Delignifikasi TKKS dengan proses organosolv menghasilkan serpih TKKS yang lunak yang disebut pulp dan lindi hitam atau black liquor sebagai
sisa larutan pemasak. Menurut Sherrad 1991 diacu dalam Heradewi 2007, di dalam lindi hitam proses organosolv menghasilkan lignin dengan bobot
molekul rendah, gula-gula, dan hemiselulosa merupakan komponen paling banyak, diikuti oleh alkohol, furfural serta campuran fenol.
C. Proses Sulfit NSSC