33
2.6.1.1 Proses PemasakanPulping TKKS
Proses pemasakanpulping diartikan sebagai proses pelarutan lignin delignifikasi, sehingga lignin terpisah dari serat-serat selulosa. Menurut
Syöström 1995 selama berlangsungnya proses pulping tidak hanya lignin yang terpisah dari serat-serat selulosa, tetapi juga komponen-komponen lainya, seperti
polisakarida dan sedikit hemiselulosa. Proses pemasakanpulping dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu proses mekanik, kimia dan proses semi kimia. Untuk
memperoleh hasil pemisahan lignin dari serat selulosa secara sempurna dilakukan dengan cara kimia yaitu dengan menambahkan sejumlah bahan kimia ke dalam
tempat pemasakan digester. Bahan kimia yang digunakan dapat berupa asam atau alkali. Terdapat beberapa jenis pelarutan lignin yang dikenal dalam proses
pemasakanpulping menggunakan pelarutpemasak bahan kimia yaitu proses kraft dan proses soda, proses organosolv serta proses semi kimia yaitu proses sulfit
atau netral sulfit semi chemical NSSC.
A. Proses Kraft dan Proses Soda
Pada umumnya pembuatan pulp untuk pelarutan lignin menggunakan proses sulfatkraft dan proses soda, merupakan dua teknik pokok pembuatan
pulp alkalis dan merupakan dasar untuk sejumlah proses alkalis yang dimodifikasi. Pada proses soda, bahan yang akan di dimasak ke dalam
digester yang berisi larutan soda api NaOH. Selama berlangsungnya proses pemasakan, lignin akan terdegradasi dan kemudian larut dalam air. Larutnya
lignin disebabkan oleh terjadinya transfer ion hidrogen dari gugus hidroksil pada lignin ke ion hidroksil Gilligen, 1974. pH larutan selama berlangsung-
nya pemasakan dapat mencapai 13 – 14, dengan suhu 170
o
C, sedang tekanannya antara 7 – 7,7 atm.
Pada proses pulp sulfatkraft, natrium hidroksida NaOH merupakan bahan kimia pemasak utama sedangkan natrium sulfida Na
2
S merupakan komponen aktif tambahan. Saat ini proses kraft merupakan proses pembuatan
pulp alkalis yang paling penting karena diperoleh rendemen pulp yang lebih tinggi dan sifat-sifat pulp yang lebih unggul bila dibandingkan dengan pulp
soda. Proses-proses pembuatan pulp dilakukan pada suhu 160 – 170
o
C pada tekanan antara 7 samapai 11 bar, waktu pemasakan 4 – 6 jam, sedangkan
34 proses cepat yang sinambung menggunakan suhu 190 – 200
o
C, dan hanya membutuhkan waktu 15 – 30 menit.
Proses pulpingdelignifikasi akan terpisah berupa larutan kaya akan lignin yang biasa disebut lindi hitam black liquor. Menurut Bronges dkk 2005,
kandungan bahan organik dan anorganik pada lindi hitam proses kraft disajikan pada Tabel 2.5
Tabel 2.5 Kandungan bahan organik dan anorganik pada lindi hitam black liquor
, proses proses kraft No
Komposisi Persentase , bk
I Komponen organik:
a. Lignin
37,5 b. Asam sakarin hemiselulosa
22,6 c. Asam alifatik karbohidrat
14,4 d. Lemak dan resin ekstraktif
0,5 e. Polisakarida selulosa
3,0 II Komponen
anorganik: a.
NaOH 2,4
b. NaHS
3,6 c.
Na
2
CO
3
dan K
2
CO
3
9,2 d.
Na
2
SO
4
4,8 e.
Na
2
S
2
O dan Na
2
S 0,5 f.
NaCl 0,5
g. Lain-lain Ca, Si, Mn, Mg dll 0,2
Meskipun sampai saat ini lebih dari 80 pulp kimia yang dihasilkan di dunia adalah pulp kraft, namun proses kraft masih memilki beberapa sisi
kelemahan yaitu karena terdapat gas-gas berbau tidak enak yaitu senyawa- senyawa belerang dan kebutuhan bahan kimia pengelantangan yang tinggi pada
pulp-pulp kraft kayu lunak, namun perkembangan terkhir diharapkan bahwa modifikasi baru akan membawa perbaikan perbaikan halam hal lingkungan.
Selama tahun-tahun terakhir perhatian yang meningkat telah dipusatkan pada pengurangan pencemaran dan hemat energi dalam industri pulp. Pada
industri pulp sangat sulit memulihkan sama sekali belerang dioksida , namun pencemaran ini tidak dapat diterima karena akan menyebabkan pengaruh
Sumber: Bronges dkk, 2005
35 lingkungan yang serius. Dan kerugiannya adalah terjadinya senyawa-senyawa
belerang organik yang mudah menguap.
B. Proses Organosolv