rendah kebutuhan modal baru relative kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Karena adanya faktor “asymmetric information”
serta kenyataan bahwa flotation cost berhutang lebih rendah dari pada flocation cost menerbitkan saham biasa, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusahaan denggan pertumbuhan rendah.
39
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa faktor-faktor internal yang mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas, likuiditas, dan
ukuran perusahaan. Berikut pembahasan dari masing-masing faktor:
C. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank dalam suatu periode tertentu.
40
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba.
41
Rasio profitabilitas yang biasa digunakan pada umumnya adalah:
1 Net Profit Margin NPM Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya.
42
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
39
Ibid., hlm. 274
40
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 196
41
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, hlm. 36
2 Return on Asset ROA Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan.
43
ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus
yang digunakan sebagai berikut:
3 Return on Equity ROE Merupakan
rasio untuk
mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan net income.
44
Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Dari ketiga rasio profitabilitas yang telah diuraikan, maka peneliti menggunakan dua rasio yaitu ROA dan ROE yang diukur dalam mewakili
variabel profitabilitas.
42
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 218
43
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 118
44
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 328
D. Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih.
Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah
diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid. Rasio likuiditas yang digunakan pada umumnya yaitu:
45
1 Current Ratio Merupakan
rasio untuk
mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.
46
Rumusnya sebagai berikut:
2 Quick Ratio Merupakan
rasio yang
menunjukan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar utang jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai sediaan inventory.
47
Rumusnya sebagai berikut:
45
Ibid., hlm. 315
46
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 135
47
Ibid., hlm. 137
3 LDR Merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah
kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya Loan
to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110.
48
Rumusnya sebagai berikut:
Dari ketiga rasio Likuiditas yang telah diuraikan, maka peneliti menggunakan rasio LDR yang diukur dalam mewakili
variabel likuiditas.
E. Ukuran Perusahaan